KabarMakkah.Com – Untuk bisa menuju surga, butuh perjuangan yang tidak mudah. Terdapat berbagai fase yang harus kaum muslim lewati sehingga bisa meraih kenikmatan tersebut. Mulai dari hari penghisaban hingga harus melewati jembatan shiratal Mustaqim.
Bagi yang bisa mencapai ujung jembatan tersebut, maka ia adalah manusia yang beruntung karena disanalah surga berada. Sementara di bawah jembatan, terdapat neraka yang merupakan tempat kehinaan dan penuh dengan siksaan.
Namun ketahuilah bahwa mereka yang masuk ke dalam surga tidak semuanya mudah. Beberapa diantaranya bahkan ada yang digiring ke surga dengan menggunakan rantai. Mengapa itu bisa terjadi? Bukankah manusia yang akan masuk surga sesungguhnya ia akan masuk tanpa ada paksaan dan justru harusnya bahagia?
Keterangan bahwa ada manusia yang digiring ke surga terdapat dalam hadist riwayat Bukhari dimana Rasulullah bersabda, “Allah heran dengan orang-orang yang masuk surga dengan dibelenggu rantai.” (HR Bukhari)
Sementara dalam riwayat lain disebutkan bahwa, “Sungguh Allah heran dengan orang-orang yang ditarik untuk masuk ke surga dengan menggunakan rantai.” (HR Ahmad dan Abu Dawud)
Dalam memaknai hadist tersebut, Ibnul Jauzi mengatakan bahwa ketika itu orang kafir tertawan kemudian mereka masuk Islam karena kebenarannya dan akhirnya ia masuk ke dalam surga karena hal itu. Kondisi keterpaksaan berupa dibelenggu atau ditawan menjadikan mereka masuk Islam dan itulah sebabnya mereka masuk ke dalam surga.
Selain itu ada juga yang menafsirkan bahwa makna rantai yang dimaksud adalah melepaskan diri dari kesesatan dan menuju hidayah Allah. Orang-orang tidak boleh memaknai hadist tersebut secara dhahir, namun harus dipahami dengan hakikat. Jadi maksudnya adalah mereka digiring untuk masuk Islam dalam keadaan terpaksa dan itulah yang menyebabkan mereka masuk ke dalam surga. Sehingga jangan diartikan bahwa nanti di surga ada belenggu.
Sejatinya Islam bukanlah agama yang memaksakan seseorang untuk memasukinya.
“Tidak ada paksaan untuk memeluk agama (islam). Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar dari jalan yang salah/sesat.” (QS Al Baqarah 256)
Lalu siapakah mereka itu sebenarnya?
Beliau kemudian bersabda, “Sekelompok orang dari Ajam (non Arab) yang ditawan oleh orang Muhajirin kemudian mereka masuk Islam dalam keadaan terpaksa.”
Keterangan tersebut membuktikan bahwa jika ada Muallaf yang masuk Islam karena terpaksa, maka jamin surgalah bagi mereka.
“Sesungguhnya Rabb merasa kagum kepada kaum yang digiring ke surga dengan rantai.”
Dalam memaknainya, Ibnu Katsir menyebutkan bahwa mereka adalah tahanan yang dibawa ke negeri Islam dalam keadaan terbeenggu dan akhirnya mereka masuk Islam.
Jadi jelas bahwa ternyata memang ada sekelompok orang yang akan masuk surga dengan cara digiring menggunakan rantai. Dan itu adalah kaum kafir yang terpaksa memeluk agama karena menjadi tawanan perang dan berakhir dengan masuknya ia ke surga.
Wallahu A’lam
Bagi yang bisa mencapai ujung jembatan tersebut, maka ia adalah manusia yang beruntung karena disanalah surga berada. Sementara di bawah jembatan, terdapat neraka yang merupakan tempat kehinaan dan penuh dengan siksaan.
Namun ketahuilah bahwa mereka yang masuk ke dalam surga tidak semuanya mudah. Beberapa diantaranya bahkan ada yang digiring ke surga dengan menggunakan rantai. Mengapa itu bisa terjadi? Bukankah manusia yang akan masuk surga sesungguhnya ia akan masuk tanpa ada paksaan dan justru harusnya bahagia?
Keterangan bahwa ada manusia yang digiring ke surga terdapat dalam hadist riwayat Bukhari dimana Rasulullah bersabda, “Allah heran dengan orang-orang yang masuk surga dengan dibelenggu rantai.” (HR Bukhari)
Sementara dalam riwayat lain disebutkan bahwa, “Sungguh Allah heran dengan orang-orang yang ditarik untuk masuk ke surga dengan menggunakan rantai.” (HR Ahmad dan Abu Dawud)
Dalam memaknai hadist tersebut, Ibnul Jauzi mengatakan bahwa ketika itu orang kafir tertawan kemudian mereka masuk Islam karena kebenarannya dan akhirnya ia masuk ke dalam surga karena hal itu. Kondisi keterpaksaan berupa dibelenggu atau ditawan menjadikan mereka masuk Islam dan itulah sebabnya mereka masuk ke dalam surga.
Selain itu ada juga yang menafsirkan bahwa makna rantai yang dimaksud adalah melepaskan diri dari kesesatan dan menuju hidayah Allah. Orang-orang tidak boleh memaknai hadist tersebut secara dhahir, namun harus dipahami dengan hakikat. Jadi maksudnya adalah mereka digiring untuk masuk Islam dalam keadaan terpaksa dan itulah yang menyebabkan mereka masuk ke dalam surga. Sehingga jangan diartikan bahwa nanti di surga ada belenggu.
Sejatinya Islam bukanlah agama yang memaksakan seseorang untuk memasukinya.
“Tidak ada paksaan untuk memeluk agama (islam). Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar dari jalan yang salah/sesat.” (QS Al Baqarah 256)
Lalu siapakah mereka itu sebenarnya?
Beliau kemudian bersabda, “Sekelompok orang dari Ajam (non Arab) yang ditawan oleh orang Muhajirin kemudian mereka masuk Islam dalam keadaan terpaksa.”
Keterangan tersebut membuktikan bahwa jika ada Muallaf yang masuk Islam karena terpaksa, maka jamin surgalah bagi mereka.
“Sesungguhnya Rabb merasa kagum kepada kaum yang digiring ke surga dengan rantai.”
Dalam memaknainya, Ibnu Katsir menyebutkan bahwa mereka adalah tahanan yang dibawa ke negeri Islam dalam keadaan terbeenggu dan akhirnya mereka masuk Islam.
Jadi jelas bahwa ternyata memang ada sekelompok orang yang akan masuk surga dengan cara digiring menggunakan rantai. Dan itu adalah kaum kafir yang terpaksa memeluk agama karena menjadi tawanan perang dan berakhir dengan masuknya ia ke surga.
Wallahu A’lam