Aneh tapi nyata, Ini hanya terjadi di Indonesia. Penjual kacang dan Penjual sate tetap santai melayani pembelinya saat terjadi ledakan di perempatan Sarinah dan Jalan MH Thamrin.
Jamal (60) Lelaki yang tiap harinya berjualan sate bersama istrinya, Heni (50), Awalnya juga kaget ketika mendengar ledakan yang pertama pada pukul 10.40 WIB.
"Ada suara Duoorrr. Awalnya saya kira itu cuma suara petir, enggak lama kemudian ada suara kayak itu lagi dan orang-orang pada lari, baru deh saya tahu kalau suara itu bom," ungkap Jamal seperti dilansir Kompas, Kamis (14/1/2016).
Heni yang ikut mendampingi Jamal berjualan sate menjelaskan, Sebenarnya mereka ingin melarikan diri ketika terdengar suara ledakan. Namun, niat itu diurungkan karena takut dagangan mereka dicuri.
"Kami pas dengar suara yang kedua dan lihat orang-orang lari, awalnya sempat mau ikut lari juga. Cuma setelah ingat dagangan, kami enggak jadi ikutan lari," kata Heni, yang mengaku sudah berjualan sejak tahun 1974.
Selain mereka, para pembeli sate juga tetap tidak lari. Mereka tetap menikmati sate buatan Jamal. Bahkan beberapa jam setelah terdengar ledakan, Warung satenya tambah ramai dan pembeli meningkat hingga 200% dari biasanya.
"Alhamdulillah, ada bom malah warungnya tambah ramai hingga dua kali lipat untungnya" kata Heni.
Bukan hanya penjual sate saja yang ketiban rejeki, Bahkan pedagang kacang asongan pun turut meramaikan jalanan Sarinah saat terjadi baku tembak antara polisi dan teroris. Terlihat dalam foto diatas seorang penjual kacang rebus melihat peluang strategis untuk berjualan tepat di depan pos polisi yang ramai, Dan hebohnya, Tempat peristiwa itu terjadi. Menurut Netizen, cuma berjarak beberapa meter dari tempat tiga orang korban tewas akibat baku tembak tergeletak.
Jamal (60) Lelaki yang tiap harinya berjualan sate bersama istrinya, Heni (50), Awalnya juga kaget ketika mendengar ledakan yang pertama pada pukul 10.40 WIB.
"Ada suara Duoorrr. Awalnya saya kira itu cuma suara petir, enggak lama kemudian ada suara kayak itu lagi dan orang-orang pada lari, baru deh saya tahu kalau suara itu bom," ungkap Jamal seperti dilansir Kompas, Kamis (14/1/2016).
Heni yang ikut mendampingi Jamal berjualan sate menjelaskan, Sebenarnya mereka ingin melarikan diri ketika terdengar suara ledakan. Namun, niat itu diurungkan karena takut dagangan mereka dicuri.
"Kami pas dengar suara yang kedua dan lihat orang-orang lari, awalnya sempat mau ikut lari juga. Cuma setelah ingat dagangan, kami enggak jadi ikutan lari," kata Heni, yang mengaku sudah berjualan sejak tahun 1974.
Selain mereka, para pembeli sate juga tetap tidak lari. Mereka tetap menikmati sate buatan Jamal. Bahkan beberapa jam setelah terdengar ledakan, Warung satenya tambah ramai dan pembeli meningkat hingga 200% dari biasanya.
"Alhamdulillah, ada bom malah warungnya tambah ramai hingga dua kali lipat untungnya" kata Heni.
Bukan hanya penjual sate saja yang ketiban rejeki, Bahkan pedagang kacang asongan pun turut meramaikan jalanan Sarinah saat terjadi baku tembak antara polisi dan teroris. Terlihat dalam foto diatas seorang penjual kacang rebus melihat peluang strategis untuk berjualan tepat di depan pos polisi yang ramai, Dan hebohnya, Tempat peristiwa itu terjadi. Menurut Netizen, cuma berjarak beberapa meter dari tempat tiga orang korban tewas akibat baku tembak tergeletak.