KabarMakkah.Com – Setiap manusia tidak bisa lepas dari yang namanya dosa dan salah. Hanya diri Rasulullah saja yang telah Allah jamin bebas dari dosa sehingga siapa saja yang mengaku dirinya suci, maka sungguh ia merupakan seorang pembohong besar.
Kesalahan bisa saja terjadi saat kita berinteraksi secara sosial entah itu dengan keluarga, sahabat, tetangga maupun rekan kerja.
Tak ada yang bisa menghilangkan kesalahan karena jika Allah berkehendak maka kesalahan tidak bisa dihindari. Namun bukannya berarti kita membiarkannya begitu saja karena Allah memberi kesempatan kepada kita untuk memperkecil kesalahan.
Hidup kadang bisa serba salah paham. Sesuatu yang kita anggap sebuah kebaikan ternyata dipandang jelek oleh orang lain. Tak jarang niat baik bisa dibalas dengan keburukan. Entah apa yang menjadi sebab, namun yang pasti kebaikan merupakan bahasa universal yang menjadi fitrah manusia.
Apabila ternyata kita melakukan kesalahan, maka bersikap meminta maaf merupakan sebuah sikap yang terpuji. Entah apakah hasilnya dimaafkan ataupun tidak, meminta maaf merupakan kewajiban kita selaku yang memiliki kesalahan. Biarkanlah Allah saja yang mengurus orang yang tidak memaafkan niat baik kita.
Sementara jika memang orang lain bersalah kepada kita dan meminta maaf karena kesalahannya, tidak ada cara lain yang lebih baik kecuali memaafkannya. Tak perlu mencari celah untuk mengetahui niat si peminta maaf karena itu merupakan hubungan ia dengan Allah.
Sesungguhnya meminta maaf maupun memaafkan merupakan sebuah amalan yang sangat berat untuk dikerjakan. Mengucapkan beberapa kata maaf sangatlah sulit karena merasa diri benar dan orang lainlah yang salah.
Sementara kesombongan bisa hinggap pada mereka yang dimintai maaf. Terlebih lagi jika ada embel-embel jabatan, usia maupun strata sosial di belakang namanya.
Jika kita berpedoman pada ajaran Rasulullah, menundukkan egoisme akan membuahkan balasan yang agung. Balasan yang telah Rasul janjikan kepada umatnya langsung bagi yang mau memaafkan maupun meminta maaf adalah sebagaimana dalam sabdanya yang diriwayatkan Imam Muslim dari Abu Hurairah:
Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah sedekah itu akan mengurangi harta, Dan tidaklah seorang hamba memberi maaf melainkan Allah tambahkan kemuliaan baginya. Dan tidaklah seseorang bersikap tawadhu karena Allah melainkan Dia akan meninggikan derajatnya.” (HR. Muslim)
Memang sungguh berat, namun bukan berarti hal tersebut mustahil dilakukan. Lakukanlah karena mengharap keridhaan Allah dan semoga Allah menaungi kita semua dimana tidak ada lagi naungan selain naunganNya.
Ilustrasi |
Kesalahan bisa saja terjadi saat kita berinteraksi secara sosial entah itu dengan keluarga, sahabat, tetangga maupun rekan kerja.
Tak ada yang bisa menghilangkan kesalahan karena jika Allah berkehendak maka kesalahan tidak bisa dihindari. Namun bukannya berarti kita membiarkannya begitu saja karena Allah memberi kesempatan kepada kita untuk memperkecil kesalahan.
Hidup kadang bisa serba salah paham. Sesuatu yang kita anggap sebuah kebaikan ternyata dipandang jelek oleh orang lain. Tak jarang niat baik bisa dibalas dengan keburukan. Entah apa yang menjadi sebab, namun yang pasti kebaikan merupakan bahasa universal yang menjadi fitrah manusia.
Apabila ternyata kita melakukan kesalahan, maka bersikap meminta maaf merupakan sebuah sikap yang terpuji. Entah apakah hasilnya dimaafkan ataupun tidak, meminta maaf merupakan kewajiban kita selaku yang memiliki kesalahan. Biarkanlah Allah saja yang mengurus orang yang tidak memaafkan niat baik kita.
Sementara jika memang orang lain bersalah kepada kita dan meminta maaf karena kesalahannya, tidak ada cara lain yang lebih baik kecuali memaafkannya. Tak perlu mencari celah untuk mengetahui niat si peminta maaf karena itu merupakan hubungan ia dengan Allah.
Sesungguhnya meminta maaf maupun memaafkan merupakan sebuah amalan yang sangat berat untuk dikerjakan. Mengucapkan beberapa kata maaf sangatlah sulit karena merasa diri benar dan orang lainlah yang salah.
Sementara kesombongan bisa hinggap pada mereka yang dimintai maaf. Terlebih lagi jika ada embel-embel jabatan, usia maupun strata sosial di belakang namanya.
Jika kita berpedoman pada ajaran Rasulullah, menundukkan egoisme akan membuahkan balasan yang agung. Balasan yang telah Rasul janjikan kepada umatnya langsung bagi yang mau memaafkan maupun meminta maaf adalah sebagaimana dalam sabdanya yang diriwayatkan Imam Muslim dari Abu Hurairah:
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ما نقصت صدقة من مال، وما زاد الله عبدًا بعفو إلا عزًّا، وما تواضع أحد لله إلا رفعه الله
Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah sedekah itu akan mengurangi harta, Dan tidaklah seorang hamba memberi maaf melainkan Allah tambahkan kemuliaan baginya. Dan tidaklah seseorang bersikap tawadhu karena Allah melainkan Dia akan meninggikan derajatnya.” (HR. Muslim)
Memang sungguh berat, namun bukan berarti hal tersebut mustahil dilakukan. Lakukanlah karena mengharap keridhaan Allah dan semoga Allah menaungi kita semua dimana tidak ada lagi naungan selain naunganNya.