Ternyata, dr Rica Tri Handayani (28) dan anaknya Zafran Alif Wicaksono yang dilaporkan hilang sejak 30 Desember 2015. Rica telah menyiapkan surat berlembar-lembar untuk sang suami, dr Akbar Aditya Wicaksono.
Dalam surat yang ditulis menggunakan tangan tersebut, Rica menyampaikan tujuan kepergiannya meninggalkan keluarga.
"Jadi sebelum pergi itu Dr Rica sempat menulis surat dengan tulisan tangan," ungkap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY Kombes Pol Hudit Wahyudi saat ditemui, Senin (04/01/2015).
Dalam surat tersebut, lanjut Hudit, Rica meminta maaf tidak bisa berpamitan secara langsung kepada suami dan keluarganya sebab takut suaminya akan sedih.
Rica mengaku pergi karena menurut dia perkembangan Islam saat ini tidak sesuai dengan kaidah seharusnya sehingga banyak bencana yang terjadi. Menurut dia, dalam surat tersebut, dirinya merasa bertanggung jawab untuk melengkapi kebenaran Tuhan.
"Dia (Rica) menulis ingin berjuang di jalan Allah. Surat itu sengaja di tinggalkan Dr Rica dirumah sepupunya sebelum pergi," ungkapnya seperti dilansir dari Kompas.
Melihat surat yang ditulis Rica yang berlembar-lembar, Hudit menduga, surat tersebut sudah ditulis selama beberapa hari. Bahkan, kepergiannya dari rumah diduga kuat sudah direncanakan jauh hari.
"Tidak mungkin surat panjang seperti ini ditulis dalam waktu sehari, isinya panjang, berlembar-lembar dan ditulis tangan. Jadi besar kemungkinan kepergianya sudah direncanakan," tandasnya.
Hudit mengatakan, dalam surat itu, Rica juga menulis dirinya pergi bukan untuk bergabung dengan ISIS.
"Dia menulis pergi bukan untuk bergabung dengan ISIS atau sejenisnya, itu janji dia. Lalu ditulis juga kepergiannya tidak untuk selamanya," pungkasnya.
Dalam surat yang ditulis menggunakan tangan tersebut, Rica menyampaikan tujuan kepergiannya meninggalkan keluarga.
"Jadi sebelum pergi itu Dr Rica sempat menulis surat dengan tulisan tangan," ungkap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY Kombes Pol Hudit Wahyudi saat ditemui, Senin (04/01/2015).
Dalam surat tersebut, lanjut Hudit, Rica meminta maaf tidak bisa berpamitan secara langsung kepada suami dan keluarganya sebab takut suaminya akan sedih.
Rica mengaku pergi karena menurut dia perkembangan Islam saat ini tidak sesuai dengan kaidah seharusnya sehingga banyak bencana yang terjadi. Menurut dia, dalam surat tersebut, dirinya merasa bertanggung jawab untuk melengkapi kebenaran Tuhan.
"Dia (Rica) menulis ingin berjuang di jalan Allah. Surat itu sengaja di tinggalkan Dr Rica dirumah sepupunya sebelum pergi," ungkapnya seperti dilansir dari Kompas.
Melihat surat yang ditulis Rica yang berlembar-lembar, Hudit menduga, surat tersebut sudah ditulis selama beberapa hari. Bahkan, kepergiannya dari rumah diduga kuat sudah direncanakan jauh hari.
"Tidak mungkin surat panjang seperti ini ditulis dalam waktu sehari, isinya panjang, berlembar-lembar dan ditulis tangan. Jadi besar kemungkinan kepergianya sudah direncanakan," tandasnya.
Hudit mengatakan, dalam surat itu, Rica juga menulis dirinya pergi bukan untuk bergabung dengan ISIS.
"Dia menulis pergi bukan untuk bergabung dengan ISIS atau sejenisnya, itu janji dia. Lalu ditulis juga kepergiannya tidak untuk selamanya," pungkasnya.