Diam-diam.. Ternyata Iran Sering Eksekusi Ulama Sunni, Berita yang jarang diungkap ke media ini dikeluarkan baru-baru ini oleh Amnesty International dan kelompok HAM, Mereka menuliskan bahwa Iran telah mengeksekusi lebih dari 1.000 orang pada 2014, termasuk para ulama dan aktivis minoritas Sunni.
Amnesty Internasional juga merinci data eksekusi yang dilakukan Iran tahun 2015, di mana lebih dari 753 orang dieksekusi pada semester pertama 2015.
Kelompok HAM yang berbasis di kota London itu menyatakan bahwa, Pemerintah Iran hanya mengungkapkan hitungan resmi eksekusi yang diputuskan pengadilan. Sedangkan jumlah korban eksekusi yang sebenarnya melebihi perhitungan resmi.
Di bulan Oktober lalu, Iran menyatakan telah menjatuhkan eksekusi hukuman mati terhadap seorang ulama Sunni, Shahram Ahadi, yang ditangkap di tahun 2009.
”Korban eksekusi mengejutkan di Iran untuk semester pertama tahun 2015, melukiskan gambaran menakutkan dari mesin eksekusi negara, pembunuhan atas nama hukum pada skala massal,” bunyi pernyataan Amnesty melalui seorang pejabatnya.
Pelapor Khusus PBB yang memantau Iran, Ahmed Shaheed, menyatakan bahwa di akhir Oktober 2015, Iran telah menghukum mati dengan jumlah yang sangat fantastis.
"Iran adalah negara pengeksekusi terbanyak dibanding negara lain di dunia," katanya, seperti dikutip Al Arabiya.
Di era pemerintahan Presiden Hassan Rouhani yang dikenal sebagai tokoh moderat, eksekusi ulama sunni di Iran juga masih sering terjadi. Kantor berita Turki, Anadolu, mengutip laporan kelompok HAM bahwa pada bulan lalu bahwa Mahkamah Agung di Teheran meratifikasi eksekusi terhadap 27 pengkhotbah dan syeikh Sunni atas tuduhan terlibat pemberontakan.
****
Tidak heran jika kaum ahlussunnah yang berada di negara Iran selalu tertindas. Di ibu kota Iran yang "katanya" negara Islam itu ternyata tidak ada satupun masjid milik sunni dan tidak boleh membangun masjid sunni. Selain itu, banyak ulama dipancung dan dipenjara atas tuduhan wahabi sesat atau pemberontak. Semoga Allah merahmati semua korban kekejaman rezim Syiah, dan memasukkan mereka ke dalam surganya bersama para syuhada` lainnya. Aamiin.
Amnesty Internasional juga merinci data eksekusi yang dilakukan Iran tahun 2015, di mana lebih dari 753 orang dieksekusi pada semester pertama 2015.
Kelompok HAM yang berbasis di kota London itu menyatakan bahwa, Pemerintah Iran hanya mengungkapkan hitungan resmi eksekusi yang diputuskan pengadilan. Sedangkan jumlah korban eksekusi yang sebenarnya melebihi perhitungan resmi.
Di bulan Oktober lalu, Iran menyatakan telah menjatuhkan eksekusi hukuman mati terhadap seorang ulama Sunni, Shahram Ahadi, yang ditangkap di tahun 2009.
”Korban eksekusi mengejutkan di Iran untuk semester pertama tahun 2015, melukiskan gambaran menakutkan dari mesin eksekusi negara, pembunuhan atas nama hukum pada skala massal,” bunyi pernyataan Amnesty melalui seorang pejabatnya.
Pelapor Khusus PBB yang memantau Iran, Ahmed Shaheed, menyatakan bahwa di akhir Oktober 2015, Iran telah menghukum mati dengan jumlah yang sangat fantastis.
"Iran adalah negara pengeksekusi terbanyak dibanding negara lain di dunia," katanya, seperti dikutip Al Arabiya.
Di era pemerintahan Presiden Hassan Rouhani yang dikenal sebagai tokoh moderat, eksekusi ulama sunni di Iran juga masih sering terjadi. Kantor berita Turki, Anadolu, mengutip laporan kelompok HAM bahwa pada bulan lalu bahwa Mahkamah Agung di Teheran meratifikasi eksekusi terhadap 27 pengkhotbah dan syeikh Sunni atas tuduhan terlibat pemberontakan.
****
Tidak heran jika kaum ahlussunnah yang berada di negara Iran selalu tertindas. Di ibu kota Iran yang "katanya" negara Islam itu ternyata tidak ada satupun masjid milik sunni dan tidak boleh membangun masjid sunni. Selain itu, banyak ulama dipancung dan dipenjara atas tuduhan wahabi sesat atau pemberontak. Semoga Allah merahmati semua korban kekejaman rezim Syiah, dan memasukkan mereka ke dalam surganya bersama para syuhada` lainnya. Aamiin.