Adalah Abdullah II, Sahabat baik Prabowo Subianto yang sekarang menjadi Raja Yordania, beberapa waktu lalu ia mendapatkan kesempatan untuk berbicara di depan para perwakilan dunia. Raja Abdullah II pun menggunakan kesempatan emas ini untuk ber 'tausiyah' di sela sela pidatonya.
Dalam sebuah majelis yang kebanyakan pesertanya adalah para Presiden eropa ini, Raja Abdullah menjelaskan dengan lantang pada mereka tentang keindahan akhlak dan nilai-nilai mulia Islam yang diyakini oleh pemeluknya.
"Saya dan banyak muslim lain telah diajarkan, bahwa agama kami mengajarkan menghormati dan memperhatikan hak sesama. Nabi Muhammad bersabda, Tidak sempurna iman kalian sampai kalian mencintai sesama seperti kalian mencintai diri sendiri. Itulah makna menjadi seorang muslim,” tegas lelaki yang kini berusia 53 tahun.
Sontak saja, Pidato tersebut mengundang kekaguman dan standing-applause dari berbagai pemimpin dunia yang hadir dan menyimak dengan seksama.
Berdasarkan penulusuran kami, pidato tersebut diambil di sidang Parlemen Uni Eropa pada tanggal 10 Maret 2015, dimana mengangkat tema mengenai krisis yang terjadi di Irak dan Suriah.
Alhamdulillah.. Terima kasih Raja Abdullah II, semoga kepemimpinan anda senantiasa dinaungi berkah dan karunia rahmat dari Allah Subhana Wa Ta'ala, dan semoga kesalah-pahaman berbagai pihak terhadap Islam diberbagai belahan dunia dapat memudar, karena perdamaian dan kebahagiaan tak akan tercipta jika kita saling salah memahami. Aamiin..
Simak videonya dibawah ini,
TRANSKRIP VIDEO
Inilah sebabnya penting untuk diperjelas. Apa makna sebenarnya menjadi seorang Muslim. Aku dan banyak Muslim lain, telah diajarkan sejak tahun-tahun pertama bahwa agama kami menuntut hormat dan perhatian bagi sesama. Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam berkata: "Kalian tidak beriman hingga kalian mencintai sesamamu seperti cinta kalian kepada dirimu sendiri."
Itulah makna menjadi seorang Muslim. Di antara nama-nama Allah, kita dengar: Maha Pengasih, Maha Penyayang. Selama hidupku, setiap hari, aku mendengar dan memberi salam "Assalamu'alaikum", ucapan kepada orang lain agar diberkati dengan damai. Inilah makna menjadi seorang Muslim.
Lebih dari seribu tahun lalu sebelum Konvensi Jenewa. Tentara Muslim diperintah dilarang membunuh anak-anak, wanita, atau orang tua. Dilarang merusak pohon, dilarang mencelakakan pendeta, dilarang merusak gereja. Nilai-nilai Islam yang sama ini diajarkan kepada kami di sekolah sejak kanak-kanak. Tidak menghancurkan atau menodai tempat di mana Tuhan disembah. Tidak mesjid, tidak gereja, tidak sinagog.
Sejarah, geografi, dan masa depan mengikat kita. Jangan ada yang memisahkan kita, karena bersama-sama kita bisa menciptakan pilar-pilar saling menghormati yang akan mendukung kebaikan bersama bagi generasi mendatang. Terima kasih.
Dalam sebuah majelis yang kebanyakan pesertanya adalah para Presiden eropa ini, Raja Abdullah menjelaskan dengan lantang pada mereka tentang keindahan akhlak dan nilai-nilai mulia Islam yang diyakini oleh pemeluknya.
"Saya dan banyak muslim lain telah diajarkan, bahwa agama kami mengajarkan menghormati dan memperhatikan hak sesama. Nabi Muhammad bersabda, Tidak sempurna iman kalian sampai kalian mencintai sesama seperti kalian mencintai diri sendiri. Itulah makna menjadi seorang muslim,” tegas lelaki yang kini berusia 53 tahun.
Sontak saja, Pidato tersebut mengundang kekaguman dan standing-applause dari berbagai pemimpin dunia yang hadir dan menyimak dengan seksama.
Berdasarkan penulusuran kami, pidato tersebut diambil di sidang Parlemen Uni Eropa pada tanggal 10 Maret 2015, dimana mengangkat tema mengenai krisis yang terjadi di Irak dan Suriah.
Alhamdulillah.. Terima kasih Raja Abdullah II, semoga kepemimpinan anda senantiasa dinaungi berkah dan karunia rahmat dari Allah Subhana Wa Ta'ala, dan semoga kesalah-pahaman berbagai pihak terhadap Islam diberbagai belahan dunia dapat memudar, karena perdamaian dan kebahagiaan tak akan tercipta jika kita saling salah memahami. Aamiin..
Simak videonya dibawah ini,
TRANSKRIP VIDEO
Inilah sebabnya penting untuk diperjelas. Apa makna sebenarnya menjadi seorang Muslim. Aku dan banyak Muslim lain, telah diajarkan sejak tahun-tahun pertama bahwa agama kami menuntut hormat dan perhatian bagi sesama. Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam berkata: "Kalian tidak beriman hingga kalian mencintai sesamamu seperti cinta kalian kepada dirimu sendiri."
Itulah makna menjadi seorang Muslim. Di antara nama-nama Allah, kita dengar: Maha Pengasih, Maha Penyayang. Selama hidupku, setiap hari, aku mendengar dan memberi salam "Assalamu'alaikum", ucapan kepada orang lain agar diberkati dengan damai. Inilah makna menjadi seorang Muslim.
Lebih dari seribu tahun lalu sebelum Konvensi Jenewa. Tentara Muslim diperintah dilarang membunuh anak-anak, wanita, atau orang tua. Dilarang merusak pohon, dilarang mencelakakan pendeta, dilarang merusak gereja. Nilai-nilai Islam yang sama ini diajarkan kepada kami di sekolah sejak kanak-kanak. Tidak menghancurkan atau menodai tempat di mana Tuhan disembah. Tidak mesjid, tidak gereja, tidak sinagog.
Sejarah, geografi, dan masa depan mengikat kita. Jangan ada yang memisahkan kita, karena bersama-sama kita bisa menciptakan pilar-pilar saling menghormati yang akan mendukung kebaikan bersama bagi generasi mendatang. Terima kasih.