Sebelum Nikah, Ceritakan Apa Adanya Tentang Dirimu!! Dalam agama Islam, Menikah merupakan sebuah ibadah yang bisa menyempurnakan separuh agama. Oleh karena itu, setiap muslim yang telah diberikan istitho'ah (kemampuan) oleh Allah SWT, baik itu dari segi materi maupun kesiapan diri, maka bersegeralah untuk menikah. Sebab, semakin lama pernikahan ditunda, mungkin rasa cinta, sebagai bentuk anugerah dari Allah SWT bisa saja hilang dan lenyap begitu saja karena sudah tidak ada hasrat untuk bersatu dalam ikatan yang suci.
Sebelum menikah, tentunya ada berbagai hal yang harus dipertimbangkan. Salah satunya dalam memilih calon pendamping. Kita harus bisa menyeleksi dengan baik sesuai anjuran syariat, agar jangan sampai kita menyesal di kemudian hari. Dan tentunya, bersikap terbuka adalah pilihan bijak, dan itu lebih baik.
Sebagaimana dikutip dari Sayyid Sabiq dalam buku Romant Islam Serpihan Kata Berhikmah bagi Pendamba Keluarga Sakinah, karya Ustadz Muhammad Arifin Ilham,
“Terus terang dan menceritakan apa adanya tentang diri sebelum menikah adalah syarat untuk meraih keluarga sakinah. Karena itu jangan bungkus keadaanmu dengan kata-kata dusta. Sampaikanlah apa adanya.”
Apa yang disampaikan oleh Sayyid Sabiq diatas memang sudah semestinya harus dilakukan. karena keterbukaan sebelum menikah bisa jadi nilai tersendiri bagi orang lain yang akan menjadi pendamping hidup kita. Hingga, dia bisa mempertimbangkan secara matang, apakah ia mau menerima dengan keadaan kita yang seperti ini atau kah tidak.
Keterbukaan di sini bukan berarti kita membocorkan semua aib tentang hidup kita. Melainkan, kita menceritakan bagaimana kondisi diri dan keluarga kita kepada calon pendamping hidup. Hal ini, merupakan salah satu syarat untuk mewujudkan keluarga sakinah mawaddah warahmah. Sebab, jika sebuah pernikahan diawali dengan keterbukaan dan keterusterangan, maka dalam menjalankan rumah tangga pun hati akan terasa tenang dan nyaman. Wallahu A'lam
Sebelum menikah, tentunya ada berbagai hal yang harus dipertimbangkan. Salah satunya dalam memilih calon pendamping. Kita harus bisa menyeleksi dengan baik sesuai anjuran syariat, agar jangan sampai kita menyesal di kemudian hari. Dan tentunya, bersikap terbuka adalah pilihan bijak, dan itu lebih baik.
Sebagaimana dikutip dari Sayyid Sabiq dalam buku Romant Islam Serpihan Kata Berhikmah bagi Pendamba Keluarga Sakinah, karya Ustadz Muhammad Arifin Ilham,
“Terus terang dan menceritakan apa adanya tentang diri sebelum menikah adalah syarat untuk meraih keluarga sakinah. Karena itu jangan bungkus keadaanmu dengan kata-kata dusta. Sampaikanlah apa adanya.”
Apa yang disampaikan oleh Sayyid Sabiq diatas memang sudah semestinya harus dilakukan. karena keterbukaan sebelum menikah bisa jadi nilai tersendiri bagi orang lain yang akan menjadi pendamping hidup kita. Hingga, dia bisa mempertimbangkan secara matang, apakah ia mau menerima dengan keadaan kita yang seperti ini atau kah tidak.
Keterbukaan di sini bukan berarti kita membocorkan semua aib tentang hidup kita. Melainkan, kita menceritakan bagaimana kondisi diri dan keluarga kita kepada calon pendamping hidup. Hal ini, merupakan salah satu syarat untuk mewujudkan keluarga sakinah mawaddah warahmah. Sebab, jika sebuah pernikahan diawali dengan keterbukaan dan keterusterangan, maka dalam menjalankan rumah tangga pun hati akan terasa tenang dan nyaman. Wallahu A'lam