KabarMakkah.Com – Salah satu Nabi yang dikenal karena memiliki kuasa atas segala makhluk seperti jin dan setan atas izin Allah SWT adalah Nabi Sulaiman 'alaihissalaam. Beliau juga dikaruniai harta yang berlimpah dengan kerajaannya yang terbilang sangat mewah hingga ratu Bilqis pun harus mengangkat pakaiannya karena lantai yang dilangkahinya seperti air yang menggenang saking jernihnya.
Namun dibalik kehidupannya seorang Nabi Sulaiman, ia tetap menjadi seorang hamba Allah yang shaleh. Bahkan kekayaannya tidak menjadikan ia sombong dan berlaku sewenang-wenang.
Tahukah Anda tentang kematian Nabi yang mampu memahami bahasa hewan tersebut?
Dikisahkan dari Abu Malik hingga dari beberapa sahabat, Al Hadi menceritakan bahwa Nabi Sulaiman a.s pernah menyendiri di Baitul Maqdis pada masa pemerintahannya di tahun keempat. Tidak jelas apakah beliau menyendiri selama satu atau dua tahun, satu atau dua bulan ataupun kurang dari itu. Nabi Sulaiman pun membawa makanan dan minumannya sendiri untuk menemani kesendiriannya hingga saat hari pertama ia bangun, didapatinya satu pohon yang tumbuh dalam Baitul Maqdis tersebut.
Nabi Sulaiman bertanya, “Siapakah namamu wahai pohon dan apakah kamu hanya sebagai sebuah tumbuhan saja ataukah bisa menjadi obat?”. Maka dengan kehendak Allah, tumbuhan tersebut menjawab, “Namaku ini dan ini. Aku merupakan tumbuhan obat untuk ini dan itu.
Pohon lain tumbuh dan Nabi Sulaiman pun bertanya kepadanya, “Siapakah engkau wahai tanaman?”
Pohon tersebut menjawab, “Namaku Kharubah (perusak) dan aku tumbuh untuk merusak masjid ini.” Setelah itu Nabi Sulaiman kemudian mencabutnya dan menanamnya pada dinding yang menjadi miliknya. Nabi Sulaiman pun kemudian menuju ke dalam mihrab dan berdiri shalat dengan sandaran berupa tongkat hingga akhirnya ia meninggal dalam keadaan shalatnya tersebut tanpa ada yang mengetahui termasuk setan sekalipun.
Para setan penasaran dengan sikap Nabi Sulaiman yang tidak keluar dari mihrab sehingga mereka pun bekerja sembari mendekati mihrab tersebut. Mereka takut jika menyalahi perintah Nabi Sulaiman karena nantinya akan mendapatkan hukuman yang menyakitkan.
Saat itu setan yang merasa kuat kemudian mencoba masuk ke mihrab dengan maksud melihat keadaan dari Nabi Sulaiman. Akan tetapi justru setan menjadi terbakar dan melihat Nabi Sulaiman wafat .
Setan pun kemudian keluar untuk menyerukan tentang berita kematian Nabi Sulaiman kepada orang-orang. Mereka pun mulai membuka pintu mihrab dan mengeluarkan Nabi Sulaiman yang didapati tongkatnya sudah dimakan oleh rayap. Para manusia dan para setan bingung mendapati Nabi Sulaiman telah meninggal. Akhirnya dengan beberapa percobaan didapat kesimpulan bahwa Nabi Sulaiman a.s wafat sejak setahun yang lalu.
Ibnu Mas’ud kemudian berkata, “Kemudian mereka mencermati secara bersungguh-sungguh untuknya setelah kematian Sulaiman selama satu tahun penuh sehingga orang-orang yakin bahwa jin telah berdusta. Seandainya bangsa jin mengetahui hal gaib, niscaya mereka mengetahui kematian Sulaiman, kemudian mereka akan merasakan azab yang menghinakan. Dan itulah makna firman Allah SWT.
“Tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka ketika ia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui yang gaib tentulah mereka tidak tetap dalam siksa yang menghinakan.” (QS Saba 14)
Subhanallah.. Lihatlah bagaimana setan dan jin saja tidak mengetahui ajal Nabi Sulaiman yang berada di hadapan mereka, apalagi memprediksi tentang nasib seseorang. Oleh karena itu janganlah percaya dengan mereka yang mengatasnamakan paranormal atau orang pintar yang dapat meramal masa depan atau rezeki seseorang karena semua itu hanya Allah saja yang mengetahuinya.
Wallahu A'lam
Ilustrasi |
Namun dibalik kehidupannya seorang Nabi Sulaiman, ia tetap menjadi seorang hamba Allah yang shaleh. Bahkan kekayaannya tidak menjadikan ia sombong dan berlaku sewenang-wenang.
Tahukah Anda tentang kematian Nabi yang mampu memahami bahasa hewan tersebut?
Dikisahkan dari Abu Malik hingga dari beberapa sahabat, Al Hadi menceritakan bahwa Nabi Sulaiman a.s pernah menyendiri di Baitul Maqdis pada masa pemerintahannya di tahun keempat. Tidak jelas apakah beliau menyendiri selama satu atau dua tahun, satu atau dua bulan ataupun kurang dari itu. Nabi Sulaiman pun membawa makanan dan minumannya sendiri untuk menemani kesendiriannya hingga saat hari pertama ia bangun, didapatinya satu pohon yang tumbuh dalam Baitul Maqdis tersebut.
Nabi Sulaiman bertanya, “Siapakah namamu wahai pohon dan apakah kamu hanya sebagai sebuah tumbuhan saja ataukah bisa menjadi obat?”. Maka dengan kehendak Allah, tumbuhan tersebut menjawab, “Namaku ini dan ini. Aku merupakan tumbuhan obat untuk ini dan itu.
Pohon lain tumbuh dan Nabi Sulaiman pun bertanya kepadanya, “Siapakah engkau wahai tanaman?”
Pohon tersebut menjawab, “Namaku Kharubah (perusak) dan aku tumbuh untuk merusak masjid ini.” Setelah itu Nabi Sulaiman kemudian mencabutnya dan menanamnya pada dinding yang menjadi miliknya. Nabi Sulaiman pun kemudian menuju ke dalam mihrab dan berdiri shalat dengan sandaran berupa tongkat hingga akhirnya ia meninggal dalam keadaan shalatnya tersebut tanpa ada yang mengetahui termasuk setan sekalipun.
Para setan penasaran dengan sikap Nabi Sulaiman yang tidak keluar dari mihrab sehingga mereka pun bekerja sembari mendekati mihrab tersebut. Mereka takut jika menyalahi perintah Nabi Sulaiman karena nantinya akan mendapatkan hukuman yang menyakitkan.
Saat itu setan yang merasa kuat kemudian mencoba masuk ke mihrab dengan maksud melihat keadaan dari Nabi Sulaiman. Akan tetapi justru setan menjadi terbakar dan melihat Nabi Sulaiman wafat .
Setan pun kemudian keluar untuk menyerukan tentang berita kematian Nabi Sulaiman kepada orang-orang. Mereka pun mulai membuka pintu mihrab dan mengeluarkan Nabi Sulaiman yang didapati tongkatnya sudah dimakan oleh rayap. Para manusia dan para setan bingung mendapati Nabi Sulaiman telah meninggal. Akhirnya dengan beberapa percobaan didapat kesimpulan bahwa Nabi Sulaiman a.s wafat sejak setahun yang lalu.
Ibnu Mas’ud kemudian berkata, “Kemudian mereka mencermati secara bersungguh-sungguh untuknya setelah kematian Sulaiman selama satu tahun penuh sehingga orang-orang yakin bahwa jin telah berdusta. Seandainya bangsa jin mengetahui hal gaib, niscaya mereka mengetahui kematian Sulaiman, kemudian mereka akan merasakan azab yang menghinakan. Dan itulah makna firman Allah SWT.
“Tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka ketika ia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui yang gaib tentulah mereka tidak tetap dalam siksa yang menghinakan.” (QS Saba 14)
Subhanallah.. Lihatlah bagaimana setan dan jin saja tidak mengetahui ajal Nabi Sulaiman yang berada di hadapan mereka, apalagi memprediksi tentang nasib seseorang. Oleh karena itu janganlah percaya dengan mereka yang mengatasnamakan paranormal atau orang pintar yang dapat meramal masa depan atau rezeki seseorang karena semua itu hanya Allah saja yang mengetahuinya.
Wallahu A'lam