Lagi.. Pelecehan Terjadi, Kali Ini Muncul Sepatu Berlafadz Ayat Al-Qur’an. Setelah kemarin heboh penggunaan sampul al-Qur’an untuk bahan terompet dan sandal berlafadz Allah, Kini kasus penistaan agama Islam kembali terjadi di negara yang mayoritas berpenduduk muslim ini. Baru-baru ini ditemukan lafadz Allah dan penggalan ayat al-Qur’an yang tercetak pada sebuah sepatu.
Sepatu kain berwarna hitam dengan merek La Koka itu milik seorang murid SMP, yang kemudian didapati oleh gurunya. Demikian diungkapkan sang guru yang juga seorang netizen, Najih Ibn Abdil Hameed.
“Sepatu ini milik anak murid saya. Setelah dipakai satu bulan baru sadar, (di situ) ada ayat al-Qur’an, فالله خير حافظا,” tulisnya pada akun facebook (FB)-nya, Kamis, 26 Rabiul Awwal 1437 H (08/01/2016).
Belum diketahui pasti dimana lokasi ditemukannya sepatu itu. Tapi, berdasarkan keterangan akun FB-nya, Najih bekerja di Pondok Pesantren Darul Istiqomah, Desa Woro, Kecamatan Kepohbaru, Kabupaten, Bojonegoro, Jawa Timur.
Dalam gambar itu, tampak jelas pada bagian tengah kiri luar sepatu itu terdapat sebuah kaligrafi Arab yang dicetak berwarna abu-abu. Ini sewarna dengan tulisan Freestyle dan La Koka (tampak lebih kecil dekat tali sepatu) di sampingnya.
Dalam penelusuran hidayatullah.com, tulisan Arab itu mirip penggalan ayat ke-64 dalam al-Qur’an Surat Yusuf, yang jika dilatinkan berbunyi “Fallahu Khairun haafizhoon”.
Mengundang Reaksi Netizen
Para netizen merespon foto unggahan Najih dengan berbagai reaksi. Ada yang menilai pemasangan lafadz itu merupakan bagian dari rentetan kasus penistaan simbol Islam belakangan ini. Beberapa waktu lalu, di Jawa Timur terjadi kasus “sandal berlafadz Allah”.
“Udah terencana matang dari beberapa kejadian, (untuk) test reaksi muslim Indonesia bagaimana,” tulis Ubaidillah Hasan dalam kolom komentar foto itu.
“Pingin bikin kisruh,” timpal Najih. “Motifnya pelecehan,” tambah Muhammad Hiez Qiel.
Menurut Asnawi Hakim, merek sepatu itu abal-abal, terlihat dari kualitas sablonannya yang, kata dia, jelek. “Kelas produksi rumahan, home industri. Paling banyak di pasar-pasar tradisional yang begituan mah,” ujarnya menganalisa.
Akun M Faiz I’zazaddin menanyakan, apakah penempatan lafadz itu ada unsur kesengajaan atau tidak. “Astaghfirullah, jelas sengaja itu pembuatnya,” Brilly Elrasheed seakan menjawab.
Netizen lainnya mendesak agar temuan ini segera diusut pihak terkait, baik kepolisian maupun Majelis Ulama Indonesia. Mereka menilai penempatan lafadz itu sebagai bentuk provokator terhadap umat Islam.
Pada foto lainnya yang diunggah Najih secara bersamaan, tulisan merek La Koka terlihat lebih jelas di sepasang telapak sepatu itu.
Menurut Nurdin Yusuf, merek itu berasal dari China, yang, kata Najih, belum pernah ia kenal sebelumnya.
“Segera laporkan ke MUI setempat,” tulis Yaqub Al Ahbab.
Akun Mas Huri berkomentar, penempatan lafadz itu di sepatu tidaklah patut. Ayat al-Qur’an harus ditempatkan di tempat yang selayaknya.
“Sebagai Muslim saya sangat tersinggung. Ayo pihak yang berkompeten, jangan diem melempem,” ujarnya.
Sementara Najih berharap agar temuannya itu disebarkan ke berbagai pihak agar ditindaklanjuti pihak berwajib. (Hidayatullah.com)
Sepatu kain berwarna hitam dengan merek La Koka itu milik seorang murid SMP, yang kemudian didapati oleh gurunya. Demikian diungkapkan sang guru yang juga seorang netizen, Najih Ibn Abdil Hameed.
“Sepatu ini milik anak murid saya. Setelah dipakai satu bulan baru sadar, (di situ) ada ayat al-Qur’an, فالله خير حافظا,” tulisnya pada akun facebook (FB)-nya, Kamis, 26 Rabiul Awwal 1437 H (08/01/2016).
Belum diketahui pasti dimana lokasi ditemukannya sepatu itu. Tapi, berdasarkan keterangan akun FB-nya, Najih bekerja di Pondok Pesantren Darul Istiqomah, Desa Woro, Kecamatan Kepohbaru, Kabupaten, Bojonegoro, Jawa Timur.
Dalam gambar itu, tampak jelas pada bagian tengah kiri luar sepatu itu terdapat sebuah kaligrafi Arab yang dicetak berwarna abu-abu. Ini sewarna dengan tulisan Freestyle dan La Koka (tampak lebih kecil dekat tali sepatu) di sampingnya.
Dalam penelusuran hidayatullah.com, tulisan Arab itu mirip penggalan ayat ke-64 dalam al-Qur’an Surat Yusuf, yang jika dilatinkan berbunyi “Fallahu Khairun haafizhoon”.
Mengundang Reaksi Netizen
Para netizen merespon foto unggahan Najih dengan berbagai reaksi. Ada yang menilai pemasangan lafadz itu merupakan bagian dari rentetan kasus penistaan simbol Islam belakangan ini. Beberapa waktu lalu, di Jawa Timur terjadi kasus “sandal berlafadz Allah”.
“Udah terencana matang dari beberapa kejadian, (untuk) test reaksi muslim Indonesia bagaimana,” tulis Ubaidillah Hasan dalam kolom komentar foto itu.
“Pingin bikin kisruh,” timpal Najih. “Motifnya pelecehan,” tambah Muhammad Hiez Qiel.
Menurut Asnawi Hakim, merek sepatu itu abal-abal, terlihat dari kualitas sablonannya yang, kata dia, jelek. “Kelas produksi rumahan, home industri. Paling banyak di pasar-pasar tradisional yang begituan mah,” ujarnya menganalisa.
Akun M Faiz I’zazaddin menanyakan, apakah penempatan lafadz itu ada unsur kesengajaan atau tidak. “Astaghfirullah, jelas sengaja itu pembuatnya,” Brilly Elrasheed seakan menjawab.
Netizen lainnya mendesak agar temuan ini segera diusut pihak terkait, baik kepolisian maupun Majelis Ulama Indonesia. Mereka menilai penempatan lafadz itu sebagai bentuk provokator terhadap umat Islam.
Pada foto lainnya yang diunggah Najih secara bersamaan, tulisan merek La Koka terlihat lebih jelas di sepasang telapak sepatu itu.
Menurut Nurdin Yusuf, merek itu berasal dari China, yang, kata Najih, belum pernah ia kenal sebelumnya.
“Segera laporkan ke MUI setempat,” tulis Yaqub Al Ahbab.
Akun Mas Huri berkomentar, penempatan lafadz itu di sepatu tidaklah patut. Ayat al-Qur’an harus ditempatkan di tempat yang selayaknya.
“Sebagai Muslim saya sangat tersinggung. Ayo pihak yang berkompeten, jangan diem melempem,” ujarnya.
Sementara Najih berharap agar temuannya itu disebarkan ke berbagai pihak agar ditindaklanjuti pihak berwajib. (Hidayatullah.com)