Astagfirullah! Kondom dan CD Berserakan di Kawasan Puncak pasca malam pergantian tahun baru 2015 kemarin, bukan hanya tumpukan sampah yang mereka tinggalkan, namun juga kondom dan celana dalam banyak yang berceceran di sekitar areal perkebunan teh di Puncak.
Tak aneh, jika kawasan wisata ini terkenal sebagai tempat untuk ber "hoho-hihi". Lemahnya pengawasan dari pemerintah pusat menjadi penyebab kawasan puncak sering disalah gunakan oleh pasangan yang tidak sah untuk berbuat maksiat.
Warga sekitar berharap agar Pemerintah Kabupaten Bogor segera mengambil kebijakan tegas, karena jika dibiarkan seperti ini terus menerus dikhawatirkan kawasan ini bakal dikenal sebagai tempat "haram".
"Bukan rahasia umum, jika kawasan Puncak sering dijadikan tempat maksiat. Apalagi pada malam tahun baru. Sudah terbiasa kami melihat sejumlah pasangan yang sedang bermadu kasih saling berpelukan dan berciuman bebas disini,” ungkap Dedi, Seorang pemuda warga Cisarua.
Dedi mengaku tak heran jika banyak ditemukan kondom atau celana dalam berserakan di kawasan puncak.
“Kami dan semua tokoh masyarakat Bogor akan urun rembug guna mengatasi masalah ini, kita nggak mau daerah ini kelak dikenal sebagai tempat haram,” ucapnya.
Ditemukannya ratusan kondom dan celana dalam ini diakui oleh sejumlah pemulung di kawasan Puncak. Kebanyakan mereka menemukannya di sekitar areal perkebunan.
“Mungkin ada ratusan kondom. Mereka berbuat mesum di alam bebas, lalu kondom dan celana dalam dibuang aja seenaknya,” kata Tatang, seorang pemulung yang sudah tahunan mengais rejeki di kawasan Puncak.
Ilustrasi |
Tak aneh, jika kawasan wisata ini terkenal sebagai tempat untuk ber "hoho-hihi". Lemahnya pengawasan dari pemerintah pusat menjadi penyebab kawasan puncak sering disalah gunakan oleh pasangan yang tidak sah untuk berbuat maksiat.
Warga sekitar berharap agar Pemerintah Kabupaten Bogor segera mengambil kebijakan tegas, karena jika dibiarkan seperti ini terus menerus dikhawatirkan kawasan ini bakal dikenal sebagai tempat "haram".
"Bukan rahasia umum, jika kawasan Puncak sering dijadikan tempat maksiat. Apalagi pada malam tahun baru. Sudah terbiasa kami melihat sejumlah pasangan yang sedang bermadu kasih saling berpelukan dan berciuman bebas disini,” ungkap Dedi, Seorang pemuda warga Cisarua.
Dedi mengaku tak heran jika banyak ditemukan kondom atau celana dalam berserakan di kawasan puncak.
“Kami dan semua tokoh masyarakat Bogor akan urun rembug guna mengatasi masalah ini, kita nggak mau daerah ini kelak dikenal sebagai tempat haram,” ucapnya.
Ditemukannya ratusan kondom dan celana dalam ini diakui oleh sejumlah pemulung di kawasan Puncak. Kebanyakan mereka menemukannya di sekitar areal perkebunan.
“Mungkin ada ratusan kondom. Mereka berbuat mesum di alam bebas, lalu kondom dan celana dalam dibuang aja seenaknya,” kata Tatang, seorang pemulung yang sudah tahunan mengais rejeki di kawasan Puncak.