Kelompok ISIS atau sekarang sering disebut Daesh, telah melontarkan ancaman akan menghancurkan Arab Saudi. Ancaman ini disampaikan setelah Saudi mengumumkan secara resmi pembentukan koalisi militer yang terdiri dari 34 negara Islam untuk memerangi ISIS dan seluruh aksi teror di negara muslim.
Dalam publikasi mingguan yang meliput segenap aktifitas militernya, ISIS menyebut kelompok 34 negara tersebut benar-benar dungu. Sebelumnya, Putra Mahkota Saudi, Pangeran Muhammad Bin Salman mengatakan, koalisi yang akan berbasis di Riyadh, Arab Saudi tersebut akan mengkoordinasikan bantuan bersama anti terorisme di seluruh negara Islam.
"Dengan izin Allah, aliansi 34 negara ini akan menjadi awal runtuhnya pemerintah-pemerintah tiran penindas di tanah-tanah Islam," demikia publikasi ISIS dalam siarannya, seperti dilansir dari kantor berita Reuters, Minggu (20/12/2015).
Pemerintah Saudi baru-baru ini telah mengumumkan 34 negara Islam sepakat untuk membentuk koalisi militer untuk memerangi terorisme. 34 negara "koalisi Islam" itu adalah, Arab Saudi, Yordania, Uni Emirat Arab (UEA), Pakistan, Bahrain, Bangladesh, Benin, Turki, Chad, Togo, Tunisia, Djibouti, Senegal, Sudan, Sierra Leone, Somalia, Gabon, Guinea, Palestina, Republik Federal Islam Komoro, Qatar, Cote d'Ivoire, Kuwait, Libanon, Libya, Maladewa, Mali, Malaysia, Mesir, Maroko, Mauritania, Niger, Nigeria dan Yaman.
"Negara-negara yang disebutkan telah memutuskan pembentukan koalisi militer yang dipimpin langsung oleh Arab Saudi guna memerangi seluruh aksi terorisme, Kantor operasi gabungan ini berbasis di Riyadh untuk berkoordinasi dan mendukung operasi militer secara bersama dan terpadu," demikian pengumuman Saudi yang disiarkan kantor berita Saudi Press Agency (SPA), Selasa (15/12).
"Koalisi berkewajiban untuk melindungi negara Islam dari kejahatan semua kelompok teroris dan organisasi sekte apapun dan nama-nama mereka yang mendatangkan maut dan kerusakan di muka bumi serta yang bertujuan untuk meneror orang yang tidak bersalah," lanjut pengumuman tersebut.
Dalam publikasi mingguan yang meliput segenap aktifitas militernya, ISIS menyebut kelompok 34 negara tersebut benar-benar dungu. Sebelumnya, Putra Mahkota Saudi, Pangeran Muhammad Bin Salman mengatakan, koalisi yang akan berbasis di Riyadh, Arab Saudi tersebut akan mengkoordinasikan bantuan bersama anti terorisme di seluruh negara Islam.
"Dengan izin Allah, aliansi 34 negara ini akan menjadi awal runtuhnya pemerintah-pemerintah tiran penindas di tanah-tanah Islam," demikia publikasi ISIS dalam siarannya, seperti dilansir dari kantor berita Reuters, Minggu (20/12/2015).
Pemerintah Saudi baru-baru ini telah mengumumkan 34 negara Islam sepakat untuk membentuk koalisi militer untuk memerangi terorisme. 34 negara "koalisi Islam" itu adalah, Arab Saudi, Yordania, Uni Emirat Arab (UEA), Pakistan, Bahrain, Bangladesh, Benin, Turki, Chad, Togo, Tunisia, Djibouti, Senegal, Sudan, Sierra Leone, Somalia, Gabon, Guinea, Palestina, Republik Federal Islam Komoro, Qatar, Cote d'Ivoire, Kuwait, Libanon, Libya, Maladewa, Mali, Malaysia, Mesir, Maroko, Mauritania, Niger, Nigeria dan Yaman.
"Negara-negara yang disebutkan telah memutuskan pembentukan koalisi militer yang dipimpin langsung oleh Arab Saudi guna memerangi seluruh aksi terorisme, Kantor operasi gabungan ini berbasis di Riyadh untuk berkoordinasi dan mendukung operasi militer secara bersama dan terpadu," demikian pengumuman Saudi yang disiarkan kantor berita Saudi Press Agency (SPA), Selasa (15/12).
"Koalisi berkewajiban untuk melindungi negara Islam dari kejahatan semua kelompok teroris dan organisasi sekte apapun dan nama-nama mereka yang mendatangkan maut dan kerusakan di muka bumi serta yang bertujuan untuk meneror orang yang tidak bersalah," lanjut pengumuman tersebut.