KabarMakkah.Com – Sesungguhnya suami adalah imam bagi istrinya di dunia dan Insha Allah nantinya akan menjadi pendamping saat di surga. Seorang suami juga menjadi guru dan pemimpin bagi anak-anaknya agar bisa menjadi orang yang bertakwa. Besarnya tanggung jawab sang suami kepada keluarganya membuat ia akan dihisab dan dimintai pertanggung jawabannya kelak di akhirat. Bahkan beratnya tugas seorang suami dalam keluarga membuat sang istri pun memiliki kewajiban yang besar pula pada suaminya.
Dalam sebuah hadist, Rasulullah SAW bersabda:
“Seandainya aku memerintahkan seseorang untuk sujud pada yang lain, maka tentu aku akan memerintahkan para wanita untuk sujud kepada suaminya karena Allah telah menjadikan begitu besarnya hak suami yang menjadi kewajiban istri” (HR Abu dawud, Tirmidzi, Ibu Majah dan Ahmad)
Melihat keterangan diatas, bagi seorang istri yang tidak memenuhi kewajibannya kepada sang suami, maka bisa jadi murka Allah akan sampai pada dirinya. Kewajiban yang dilakukan ini pun diniatkan ikhlas karena Allah semata sehingga keberkahan akan selalu melimpahi keluarga tersebut. Cara yang bisa dilakukan adalah dengan bersikap santun dan berkata yang manis sebagai bumbu dari romantisme pasangan suami istri.
Suamiku, pakaian terbaik yang engkau pakai bukanlah pakaian termahal atau termodis. Namun pakaian terbaik itu adalah baju koko, sarung dan peci yang selalu kau pakai untuk mengajakku sholat berjamaah.
Kau bangunkanku shalat sepertiga malam untuk shalat dan bermunajat kepada Allah agar keberkahan selalu menyertai keluarga kecil kita. Engkau juga memohonkan kebaikan untuk kita dan anak-anak kita nantinya.
Engkau tuturkan sebuah kata indah agar aku menjadi wanita yang shalehah. Setelah itu kita pun kembali keperaduan dengan cinta dan kasih sayang yang semakin meluap sehingga debaran rasa ini tak bisa terbendung lagi untuk membuatmu bahagia dengan mengikuti sunnah Rasul kita.
Suamiku, kata-kata yang indah itu bukanlah rayuan gombal yang keluar dari mulutmu. namun berupa kalimat Allah yang engkau baca dan menghiasi seluruh penjuru rumah.
Engkau ajarkan anak-anak kita untuk belajar mengenalkan huruf demi huruf ayat-ayat Allah dengan penuh kesabaran. Suara alunan ayat suci yang kau lantunkan seakan menjadi suara terindah yang aku dengar. Engkau pun ajarkanku memahami kandungan dalam Al Quran yang semakin membuatku cinta padamu.
Suamiku, pujianmu tentang makanan buatanku akan membuatku merasa berharga.
Meski kutahu masakanku tak seenak buatan ibumu, namun engkau selalu memintaku agar dibuatkan bekal untuk makan siang dan memintaku membuat menu makan malam dengan gembira. Aku pun merasa ikatan pernikahan ini menjadi lebih sempurna.
Suamiku, bertamasya ke rumah mertua lebih menyenangkan bagiku daripada travelling ke luar negeri, sebagai ladang meraih pahala dan mempererat silaturrahim, Lalu meminta doa dari mereka demi kebaikan keluarga kita.
Ku ingin mengobrol sembari memijat ibumu dan memberikan baktiku kepada mereka. Aku ingin orang tuamu melihatku sebagai sosok makmum yang baik untukmu. Ku ingin juga melihat bagaimana anak-anak kita memeluk erat kakek neneknya dan bercengkerama bahagia bersama.
Rayuan inilah yang membuat rumah tangga semakin harmonis. Tentunya kewajiban lain dari seorang istri pun harus disadari dan dilakukan dengan penuh kesabaran. Jika pasangan suami istri telah melaksanakan apa yang menjadi hak dan kewajibannya sesuai dengan koridor yang Allah tetapkan, maka naungan dan ridho Allah akan selalu menaungi keluarga kita.. Insyaallah.
Dalam sebuah hadist, Rasulullah SAW bersabda:
“Seandainya aku memerintahkan seseorang untuk sujud pada yang lain, maka tentu aku akan memerintahkan para wanita untuk sujud kepada suaminya karena Allah telah menjadikan begitu besarnya hak suami yang menjadi kewajiban istri” (HR Abu dawud, Tirmidzi, Ibu Majah dan Ahmad)
Melihat keterangan diatas, bagi seorang istri yang tidak memenuhi kewajibannya kepada sang suami, maka bisa jadi murka Allah akan sampai pada dirinya. Kewajiban yang dilakukan ini pun diniatkan ikhlas karena Allah semata sehingga keberkahan akan selalu melimpahi keluarga tersebut. Cara yang bisa dilakukan adalah dengan bersikap santun dan berkata yang manis sebagai bumbu dari romantisme pasangan suami istri.
Suamiku, pakaian terbaik yang engkau pakai bukanlah pakaian termahal atau termodis. Namun pakaian terbaik itu adalah baju koko, sarung dan peci yang selalu kau pakai untuk mengajakku sholat berjamaah.
Kau bangunkanku shalat sepertiga malam untuk shalat dan bermunajat kepada Allah agar keberkahan selalu menyertai keluarga kecil kita. Engkau juga memohonkan kebaikan untuk kita dan anak-anak kita nantinya.
Engkau tuturkan sebuah kata indah agar aku menjadi wanita yang shalehah. Setelah itu kita pun kembali keperaduan dengan cinta dan kasih sayang yang semakin meluap sehingga debaran rasa ini tak bisa terbendung lagi untuk membuatmu bahagia dengan mengikuti sunnah Rasul kita.
Suamiku, kata-kata yang indah itu bukanlah rayuan gombal yang keluar dari mulutmu. namun berupa kalimat Allah yang engkau baca dan menghiasi seluruh penjuru rumah.
Engkau ajarkan anak-anak kita untuk belajar mengenalkan huruf demi huruf ayat-ayat Allah dengan penuh kesabaran. Suara alunan ayat suci yang kau lantunkan seakan menjadi suara terindah yang aku dengar. Engkau pun ajarkanku memahami kandungan dalam Al Quran yang semakin membuatku cinta padamu.
Suamiku, pujianmu tentang makanan buatanku akan membuatku merasa berharga.
Meski kutahu masakanku tak seenak buatan ibumu, namun engkau selalu memintaku agar dibuatkan bekal untuk makan siang dan memintaku membuat menu makan malam dengan gembira. Aku pun merasa ikatan pernikahan ini menjadi lebih sempurna.
Suamiku, bertamasya ke rumah mertua lebih menyenangkan bagiku daripada travelling ke luar negeri, sebagai ladang meraih pahala dan mempererat silaturrahim, Lalu meminta doa dari mereka demi kebaikan keluarga kita.
Ku ingin mengobrol sembari memijat ibumu dan memberikan baktiku kepada mereka. Aku ingin orang tuamu melihatku sebagai sosok makmum yang baik untukmu. Ku ingin juga melihat bagaimana anak-anak kita memeluk erat kakek neneknya dan bercengkerama bahagia bersama.
Rayuan inilah yang membuat rumah tangga semakin harmonis. Tentunya kewajiban lain dari seorang istri pun harus disadari dan dilakukan dengan penuh kesabaran. Jika pasangan suami istri telah melaksanakan apa yang menjadi hak dan kewajibannya sesuai dengan koridor yang Allah tetapkan, maka naungan dan ridho Allah akan selalu menaungi keluarga kita.. Insyaallah.