KabarMakkah.Com – menikah merupakan Sunnah Rasul dan sekaligus fitrah manusia untuk hidup berpasang-pasangan. Dengan menikah, naluri syahwat yang menuju jalan yang salah bisa terhalang dan tersalurkan dalam keridhaan Allah. Lewat menikah pula, kehidupan di dunia ini bisa menjadi sebuah surga yang menyenangkan dan menenangkan bagi keduanya.
Bagi Anda yang belum menikah namun telah dirasa cukup matang dan harusnya telah menikah, apa yang membuat Anda menjadi sulit untuk mengarungi bahtera rumah tangga?
Wahai pemuda, masih belum percaya merasakan nikmat kehidupan setelah menikah? Jika masih belum merasakan indahnya kehidupan pasca pernikahan, lihatlah ilustrasi yang akan membuat Anda benar-benar ingin segera menikah.
***
Kehidupan Si Bujangan
Si Bujangan bangun subuh sendirian dan berangkat ke Masjid untuk melaksanakan shalat berjamaah. Saat tengah berdzikir, hujan pun turun dengan deras. Sang Bujangan kebingungan apakah ia harus menerobos lebatnya hujan ataukah menunggu hingga reda. Akan tetapi jika tidak reda juga, maka ia akan terlambat untuk bekerja.
Ia akhirnya menerobos kerumunan derasnya hujan hingga pulang dengan basah kuyup sendirian. Sesampainya di rumah, ia masak air hangat untuk mandi sendiri dan meminum segelas kopi sendiri. Yang menemani hanyalah dinginnya hujan di hari itu.
Kehidupan Yang Telah Menikah
Subuh itu ia dan istrinya bangun. Sang suami pergi ke masjid dan melakukan shalat berjamaah. Saat berdzikir, hujan turun dengan lebat, sang suami tetap dengan santai meneruskan dzikirnya.
Hingga tiba-tiba seorang bapak tua menepuk pundaknya dan berkata “Ada yang jemput tuh di luar”
Sang suami kemudian keluar menghampiri siapakah yang menjemputnya. Dilihatnya seorang bidadari yang tengah memakai mukena putih dengan wajah yang berseri-seri. Ialah istrinya yang menjemput sang suami agar tidak basah kuyup karena derasnya hujan.
Mereka pulang berdua dengan sangat berdekatan sehingga sangat terasa kehangatan di tengah suasana dinginnya hujan. Suami memegang payung dan tangan satunya menggandeng tangan sang istri. Sementara tangan istrinya yang satu menggenggam erat baju suaminya.
Perjalanan yang romantis tersebut dipenuhi dengan tawa dan canda. Sentuhan dan rasa kedua insan tersebut mengalahkan tiupan angin dingin yang terus menghembus kepada keduanya.
Saat di rumah, telah tersaji kopi panas dengan pelengkap berupa pisang goreng yang masih terasa hangat. Keduanya pun menikmati suasana subuh tersebut sambil membaca Al Quran bersama-sama
***
Bagaimana? Masih tetap dengan pendirian untuk tidak segera menikah dengan alasan yang macam-macam?
Segelintir dari kita banyak yang memilih untuk tidak menikah karena masih belum cukup dari segi harta dan pekerjaan. Mereka lebih memilih untuk berpacaran yang cukup lama dan menguras banyak biaya yang tidak jelas. Kehidupan asmaranya pun penuh dengan kemaksiatan dan hanya berbuah dosa. Tidak ada keberkahan di dalamnya dan hanya membuat keduanya dilanda godaan syetan untuk melakukan zina.
Namun berbeda dengan bujangan yang giat beribadah dan terus melakukan perbaikan baik dari segi ibadah, keilmuan dan akhlak. Mereka menunggu dan mencari jodoh dengan jalan yang telah Allah berikan lewat berdiskusi dengan guru agama dan orang tua.
Statusnya yang masih membujang tidak ia isi dengan kehidupan maksiat seperti berpacaran yang hanya dipenuhi dosa yang tak terasa. Meski banyak yang berkata bahwa itu merupakan sebuah pendekatan, akan tetapi jalan yang Allah syariatkan lebih ia utamakan agar Allah ridha dengan kehidupannya dan memberikan jodoh yang terbaik yang mampu menjadi jalan keselamatan di dunia dan akhirat.
Jika pun akhirnya tak mendapatkan jodoh, ia ingin seperti para ulama yang meninggal di usia muda dengan karya-karya yang dikenang dunia. Pada akhirnya Allah langsung yang akan mengkaruniakan bidadari untuknya di surga.
Kini bagaimana dengan kita? Masih ingin berada di zona keridhaan ataukah dalam berada dalam zona dosa? Tanyakan pada diri dan segeralah ambil keputusan untuk mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan yang hakiki.
Wallahu A'lam
Bagi Anda yang belum menikah namun telah dirasa cukup matang dan harusnya telah menikah, apa yang membuat Anda menjadi sulit untuk mengarungi bahtera rumah tangga?
Wahai pemuda, masih belum percaya merasakan nikmat kehidupan setelah menikah? Jika masih belum merasakan indahnya kehidupan pasca pernikahan, lihatlah ilustrasi yang akan membuat Anda benar-benar ingin segera menikah.
***
Kehidupan Si Bujangan
Si Bujangan bangun subuh sendirian dan berangkat ke Masjid untuk melaksanakan shalat berjamaah. Saat tengah berdzikir, hujan pun turun dengan deras. Sang Bujangan kebingungan apakah ia harus menerobos lebatnya hujan ataukah menunggu hingga reda. Akan tetapi jika tidak reda juga, maka ia akan terlambat untuk bekerja.
Ia akhirnya menerobos kerumunan derasnya hujan hingga pulang dengan basah kuyup sendirian. Sesampainya di rumah, ia masak air hangat untuk mandi sendiri dan meminum segelas kopi sendiri. Yang menemani hanyalah dinginnya hujan di hari itu.
Kehidupan Yang Telah Menikah
Subuh itu ia dan istrinya bangun. Sang suami pergi ke masjid dan melakukan shalat berjamaah. Saat berdzikir, hujan turun dengan lebat, sang suami tetap dengan santai meneruskan dzikirnya.
Hingga tiba-tiba seorang bapak tua menepuk pundaknya dan berkata “Ada yang jemput tuh di luar”
Sang suami kemudian keluar menghampiri siapakah yang menjemputnya. Dilihatnya seorang bidadari yang tengah memakai mukena putih dengan wajah yang berseri-seri. Ialah istrinya yang menjemput sang suami agar tidak basah kuyup karena derasnya hujan.
Mereka pulang berdua dengan sangat berdekatan sehingga sangat terasa kehangatan di tengah suasana dinginnya hujan. Suami memegang payung dan tangan satunya menggandeng tangan sang istri. Sementara tangan istrinya yang satu menggenggam erat baju suaminya.
Perjalanan yang romantis tersebut dipenuhi dengan tawa dan canda. Sentuhan dan rasa kedua insan tersebut mengalahkan tiupan angin dingin yang terus menghembus kepada keduanya.
Saat di rumah, telah tersaji kopi panas dengan pelengkap berupa pisang goreng yang masih terasa hangat. Keduanya pun menikmati suasana subuh tersebut sambil membaca Al Quran bersama-sama
***
Bagaimana? Masih tetap dengan pendirian untuk tidak segera menikah dengan alasan yang macam-macam?
Segelintir dari kita banyak yang memilih untuk tidak menikah karena masih belum cukup dari segi harta dan pekerjaan. Mereka lebih memilih untuk berpacaran yang cukup lama dan menguras banyak biaya yang tidak jelas. Kehidupan asmaranya pun penuh dengan kemaksiatan dan hanya berbuah dosa. Tidak ada keberkahan di dalamnya dan hanya membuat keduanya dilanda godaan syetan untuk melakukan zina.
Namun berbeda dengan bujangan yang giat beribadah dan terus melakukan perbaikan baik dari segi ibadah, keilmuan dan akhlak. Mereka menunggu dan mencari jodoh dengan jalan yang telah Allah berikan lewat berdiskusi dengan guru agama dan orang tua.
Statusnya yang masih membujang tidak ia isi dengan kehidupan maksiat seperti berpacaran yang hanya dipenuhi dosa yang tak terasa. Meski banyak yang berkata bahwa itu merupakan sebuah pendekatan, akan tetapi jalan yang Allah syariatkan lebih ia utamakan agar Allah ridha dengan kehidupannya dan memberikan jodoh yang terbaik yang mampu menjadi jalan keselamatan di dunia dan akhirat.
Jika pun akhirnya tak mendapatkan jodoh, ia ingin seperti para ulama yang meninggal di usia muda dengan karya-karya yang dikenang dunia. Pada akhirnya Allah langsung yang akan mengkaruniakan bidadari untuknya di surga.
Kini bagaimana dengan kita? Masih ingin berada di zona keridhaan ataukah dalam berada dalam zona dosa? Tanyakan pada diri dan segeralah ambil keputusan untuk mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan yang hakiki.
Wallahu A'lam