KabarMakkah.Com – Rezeki, maut dan jodoh merupakan sebuah misteri dalam kehidupan kita. Tidak ada yang dapat mengetahui kapan ajal seseorang dan bagaimana pula keadaannya saat itu apakah berakhir dengan baik ataukah buruk. Sesungguhnya hanya Allah saja yang mengetahui segala nasib dan takdir seseorang.
Ketidakpastian tersebut merupakan salah satu bukti dari sekian banyak kebesaran Allah SWT. Dengan adanya ketidakpastian tersebut, setiap orang akan merasakan sebuah pengharapan yang disertai kecemasan. Dengannya pula manusia akan lebih berprasangka baik kepada apa yang Allah perbuat dan tidak menjatuhkan dirinya dalam lubang kemaksiatan.
Namun dalam kehidupan ini Allah sudah mengaturnya melalui sunatullah bahwa amalan yang buruk akan berakhir juga dalam keburukan. Dengan begitu setiap insan akan tetap berusaha berbuat yang terbaik meski akhir ajalnya belum diketahui apakah masih tetap dalam kebaikan ataukah tidak.
Dalam sunatullah juga berlaku hukum bahwa seseorang yang meninggal akan dibangkitkan di hari kiamat dalam keadaan dimana dan bagaimana ia mati. Sehingga jangan heran bagaimana seseorang bisa mati dalam kondisi apapun seperti seorang pesepak bola yang mati saat ia sedang melangsungkan pertandingan. Atau seorang supir yang mati dalam kendaraannya karena kecelakaan.
Tak sedikit juga orang yang meninggal dalam keadaan yang buruk dimana ia meninggal setelah menenggak minuman keras, berada di diskotik atau tengah melakukan kejahatan. Hal tersebut patut kita jadikan sebuah pembelajaran agar selama nyawa ada dalam badan, sudah seharusnya kita melangkahkan kaki ke tempat yang Allah ridhai dan melakukan perbuatan yang Allah sukai.
Janganlah melakukan sebuah kemaksiatan meski hanya sebentar ataupun sesekali karena bisa saja kematian menjemput saat kita melakukan hal tersebut. Otomatis keadaan meninggal yang kita alami menjadi sebuah kematian yang buruk.
Ini juga yang dialami oleh seorang pemuda yang tengah mengalami sakaratul maut di sebuah rumah sakit ternama. Semua anggota keluarganya berkumpul dalam ruangan tersebut dan membacakan ayat-ayat Al Quran agar keadaan pemuda tersebut bisa lebih tenang. Beberapa diantaranya juga ada yang berdoa dan membimbing pemuda tersebut agar membaca kalimat Laa ilaha illallah.
Kesakitan sakaratul maut yang dialami pemuda tersebut terbilang sangat lama hingga membuat resah seluruh anggota keluarga. Di tengah kekalutan tersebut, muncul sahabat karibnya yang sudah dikenal oleh sebagian anggota keluarga.
Sahabat pemuda tersebut kemudian berbincang perihal keadaan pemuda yang terus merasa kesakitan seakan-akan api membakar anggota badannya. Setelah berdiskusi cukup lama, akhirnya dari sahabatnya, pemuda tersebut diketahui senang memutar musik jahiliyah. Sahabatnya pun mengambil sebuah musik player untuk diperdengarkan pada pemuda pesakitan tersebut.
Selang beberapa saat, tubuh yang tadinya tegang perlahan mulai melemas dan seakan seperti sedang bergoyang mengikuti lagu yang didendangkan. Tak lama kemudian, nafasnya pun hilang bersama dengan nyawanya. Inna lillahi wainna ilaihi rajiun.
Apa yang bisa kita ambil hikmahnya diatas adalah seberapa inginkah kita mati dalam keadaan seperti itu? Apakah kita ingin mati dalam keadaan tengah beribadah ataukah ingin mati dalam kemaksiatan?
Rubahlah..... rubahlah semua tingkah laku dan kebiasaan yang salah yang selama ini kita lakukan. Mulai tata kembali ibadah kita dan biarkan telinga ini mendengarkan alunan ayat Al Quran setiap hari.
Semoga Allah menakdirkan mati yang baik atau khusnul khatimah kepada kita semua lewat rahman dan rahimNya yang tak terhingga. Aamiin ya robbal alamin
Ketidakpastian tersebut merupakan salah satu bukti dari sekian banyak kebesaran Allah SWT. Dengan adanya ketidakpastian tersebut, setiap orang akan merasakan sebuah pengharapan yang disertai kecemasan. Dengannya pula manusia akan lebih berprasangka baik kepada apa yang Allah perbuat dan tidak menjatuhkan dirinya dalam lubang kemaksiatan.
Namun dalam kehidupan ini Allah sudah mengaturnya melalui sunatullah bahwa amalan yang buruk akan berakhir juga dalam keburukan. Dengan begitu setiap insan akan tetap berusaha berbuat yang terbaik meski akhir ajalnya belum diketahui apakah masih tetap dalam kebaikan ataukah tidak.
Dalam sunatullah juga berlaku hukum bahwa seseorang yang meninggal akan dibangkitkan di hari kiamat dalam keadaan dimana dan bagaimana ia mati. Sehingga jangan heran bagaimana seseorang bisa mati dalam kondisi apapun seperti seorang pesepak bola yang mati saat ia sedang melangsungkan pertandingan. Atau seorang supir yang mati dalam kendaraannya karena kecelakaan.
Tak sedikit juga orang yang meninggal dalam keadaan yang buruk dimana ia meninggal setelah menenggak minuman keras, berada di diskotik atau tengah melakukan kejahatan. Hal tersebut patut kita jadikan sebuah pembelajaran agar selama nyawa ada dalam badan, sudah seharusnya kita melangkahkan kaki ke tempat yang Allah ridhai dan melakukan perbuatan yang Allah sukai.
Janganlah melakukan sebuah kemaksiatan meski hanya sebentar ataupun sesekali karena bisa saja kematian menjemput saat kita melakukan hal tersebut. Otomatis keadaan meninggal yang kita alami menjadi sebuah kematian yang buruk.
Ini juga yang dialami oleh seorang pemuda yang tengah mengalami sakaratul maut di sebuah rumah sakit ternama. Semua anggota keluarganya berkumpul dalam ruangan tersebut dan membacakan ayat-ayat Al Quran agar keadaan pemuda tersebut bisa lebih tenang. Beberapa diantaranya juga ada yang berdoa dan membimbing pemuda tersebut agar membaca kalimat Laa ilaha illallah.
Kesakitan sakaratul maut yang dialami pemuda tersebut terbilang sangat lama hingga membuat resah seluruh anggota keluarga. Di tengah kekalutan tersebut, muncul sahabat karibnya yang sudah dikenal oleh sebagian anggota keluarga.
Sahabat pemuda tersebut kemudian berbincang perihal keadaan pemuda yang terus merasa kesakitan seakan-akan api membakar anggota badannya. Setelah berdiskusi cukup lama, akhirnya dari sahabatnya, pemuda tersebut diketahui senang memutar musik jahiliyah. Sahabatnya pun mengambil sebuah musik player untuk diperdengarkan pada pemuda pesakitan tersebut.
Selang beberapa saat, tubuh yang tadinya tegang perlahan mulai melemas dan seakan seperti sedang bergoyang mengikuti lagu yang didendangkan. Tak lama kemudian, nafasnya pun hilang bersama dengan nyawanya. Inna lillahi wainna ilaihi rajiun.
Apa yang bisa kita ambil hikmahnya diatas adalah seberapa inginkah kita mati dalam keadaan seperti itu? Apakah kita ingin mati dalam keadaan tengah beribadah ataukah ingin mati dalam kemaksiatan?
Rubahlah..... rubahlah semua tingkah laku dan kebiasaan yang salah yang selama ini kita lakukan. Mulai tata kembali ibadah kita dan biarkan telinga ini mendengarkan alunan ayat Al Quran setiap hari.
Semoga Allah menakdirkan mati yang baik atau khusnul khatimah kepada kita semua lewat rahman dan rahimNya yang tak terhingga. Aamiin ya robbal alamin