مَنْ بَنَى مَسْجِدًا لِلَّهِ كَمَفْحَصِ قَطَاةٍ أَوْ أَصْغَرَ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ
“Barang yang membangun masjid karena Allah walaupun hanya selubang tempat burung bertelur atau lebih kecil, maka Allah bangunkan baginya (rumah) seperti itu pula di surga.” (HR. Ibnu Majah)
Alhafidz Ibnu Hajar dalam Fathul Baari, menjelaskan bahwa maksud dari "selubang tempat burung bertelur atau lebih kecil" adalah membangun masjid walaupun dengan cara menambah bagian kecil saja yang dibutuhkan, tambahan tersebut seukuran tempat burung bertelur atau lebih kecil.
Berdasarkan penjelasan Ibnu Hajar maka bisa diambil kesimpulan, jika ada yang menyumbang satu sak semen saja atau bahkan menyumbang satu bata saja, sudah mendapatkan pahala untuk membangun masjid … Masya Allah.
Yang Penting Ikhlas Ketika Menyumbang
Berapapun besar kecilnya sumbangan untuk masjid harus dilandasi niat yang ikhlas lillah. Jadi, pahala besar membangun masjid yang disebutkan dalam hadits yang kita kaji bisa diraih ketika kita ikhlas dalam beramal, bukan untuk cari pujian atau balasan dari manusia.
Maksud Dibangunkan Bangunan Semisal di Surga
Imam Nawawi rahimahullah, dalam mengomentari hadits diatas mempunyai dua tafsiran:
1. Allah akan membangunkan untuknya semisal itu dengan bangunan yang disebut bait (rumah). Namun sifatnya dalam hal luasnya dan lainnya, tentu punya keutamaan tersendiri. Karena bagi manusia yang masih hidup, bangunan di surga tidak pernah bisa dilihat oleh mata, tak pernah didengar oleh telinga, dan tak pernah terbetik dalam hati akan indahnya.
2. Keutamaan bangunan yang diperoleh di surga dibanding dengan rumah di surga lainnya adalah seperti keutamaan masjid di dunia dibanding dengan rumah-rumah di dunia. (Syarh Shahih Muslim, Linnawawi)
Jangan Buat Masjid Untuk Ajang Pamer dan Bermegah-megahan
Kenyataan yang terjadi saat ini di tengah-tengah umat adalah, masjid hanya dijadikan tempat refreshing dan bermegah-megahan, bukan untuk tujuan ibadah atau berlomba dalam kebaikan. Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَتَبَاهَى النَّاسُ فِى الْمَسَاجِدِ
“Kiamat tidaklah terjadi hingga manusia berbangga-bangga dalam membangun masjid” (HR. Abu Daud no. 449, Ibnu Majah no. 739, An-Nasa’i no. Ahmad 19: 372).
Hal ini harus kita garis bawahi, Jangan sampai kita berniat ingin membangun masjid tapi malah menyalahi Sunnah nabi. Fenomena yang banyak kita temui sekarang ini, Sebagian kaum muslimin saling menyombongkan diri dengan masjidnya masing-masing. Ada yang nanti berujar, wah masjidku yang paling tinggi, masjidku yang paling luas atau masjidku yang paling bagus. Itu semua dilakukan karena riya’ dan sum’ah, yaitu mencari pujian. Itulah kenyataan yang terjadi pada kaum muslimin saat ini.” (Minhah Al-‘Allam, 2: 495). Itulah salah satu tanda kiamat semakin dekat.
Semoga bermanfaat. Semoga artikel ini semakin memotivasi kita untuk membangun masjid di dunia, sehingga Allah membangunkan untuk kita rumah indah nan penuh ketentraman di surga.
Wallahul Muwaffiq Wal Haadi Ila Sawaaissabiil.