KabarMakkah.Com – Bagi seorang muslim, doa merupakan bagian dari kedekatan kita kepada Sang Pencipta. Bahkan dikatakan pula bahwa doa merupakan senjatanya orang muslim. Jika sedang menginginkan sesuatu, maka sudah semestinya bagi seorang muslim untuk berdoa.
Namun, ternyata berdoa saja belumlah cukup. Meski merupakan salah satu ibadah, namun ada sunatullah yang harus kita penuhi sehingga jangan ada anggapan kita hanya berdoa saja dan menunggu doa tersebut dikabulkan oleh Allah tanpa kita harus bergerak sedikit pun.
Ada syarat dan ketentuan agar apa yang kita panjatkan bisa terealisasi dengan cepat. Contohnya seperti saat kita memohon agar menjadi salah seorang yang mendirikan shalat namun kenyataannya kita sering tidur-tiduran saat adzan berkumandang, maka itu tidak akan sinkron.
Doa yang dipanjatkan tidak serta merta membuat Allah menyuruh agar malaikat mengangkatmu untuk shalat, membuatmu rukuk dan membantumu sujud. Sekali-kali tidak..!! Justru yang harus dilakukan adalah kamu harus bergerak untuk wudhu dan kemudian mendirikan shalat. Dengan kata lain berdoalah dan iringi dengan jalan usaha atau ikhtiarnya.
Saat kita memohon agar anak kita dishalehkan. Namun bukannya memberikan pendidikan kepada anak, justru kita sibuk dengan gadget dan eksis di media sosial. Bagaimana anak menjadi shaleh jika orang tuanya tidak mendidik dan justru membiarkannya?
Ketika rumah tangga tengah dilanda prahara dan seorang istri berdoa kepada Allah “Ya Allah buatlah agar suamiku mencintaiku lagi”. Jangan berharap jika suami langsung serta merta mencintai istri tersebut jika ia tidak menunjukkan terlebih dahulu rasa kasih sayang kepada suami. Buatlah hati suami menjadi lembut agar nantinya keharmonisan bisa terwujud. Doa memang dibenarkan, namun doa saja tidak cukup karena perlu adanya jalan usaha menuju ke arah doa yang dipanjatkan.
Ingatlah bahwa engkau tidak bisa hanya meminta tanpa melakukan usaha untuk bisa terkabulnya doa tersebut.
Sahabat.... Seorang muslim memang tidak boleh meremehkan dahsyatnya kekuatan doa. Namun doa juga harus dibarengi dengan ikhtiar. Itulah suatu tanda bukti bahwa kita bersungguh-sungguh atas apa yang kita harapkan kepada Allah dan agar Allah segera mengabulkan pengharapan kita. Dalam Al Quran bukankah Allah tidak akan mengubah suatu kaum jika kaum tersebut tidak merubah dirinya sendiri?
Yang perlu diperhatikan adalah saat kita hanya mengandalkan doa saja tanpa didukung dengan ikhtiar, maka kita termasuk orang yang malas. Kita juga tidak bisa hanya berusaha saja tanpa didukung oleh doa karena nanti kita dicap sebagai orang yang sombong dan lupa akan kuasanya Allah. Yang harus dilakukan adalah kita berdoa disertai dengan ikhtiar karena itu adalah tandanya seorang muslim.
Mari kita seimbangkan ikhtiar dan doa secara bersama-sama agar apa yang dimohonkan bisa terwujud.
Namun, ternyata berdoa saja belumlah cukup. Meski merupakan salah satu ibadah, namun ada sunatullah yang harus kita penuhi sehingga jangan ada anggapan kita hanya berdoa saja dan menunggu doa tersebut dikabulkan oleh Allah tanpa kita harus bergerak sedikit pun.
Ada syarat dan ketentuan agar apa yang kita panjatkan bisa terealisasi dengan cepat. Contohnya seperti saat kita memohon agar menjadi salah seorang yang mendirikan shalat namun kenyataannya kita sering tidur-tiduran saat adzan berkumandang, maka itu tidak akan sinkron.
Doa yang dipanjatkan tidak serta merta membuat Allah menyuruh agar malaikat mengangkatmu untuk shalat, membuatmu rukuk dan membantumu sujud. Sekali-kali tidak..!! Justru yang harus dilakukan adalah kamu harus bergerak untuk wudhu dan kemudian mendirikan shalat. Dengan kata lain berdoalah dan iringi dengan jalan usaha atau ikhtiarnya.
Saat kita memohon agar anak kita dishalehkan. Namun bukannya memberikan pendidikan kepada anak, justru kita sibuk dengan gadget dan eksis di media sosial. Bagaimana anak menjadi shaleh jika orang tuanya tidak mendidik dan justru membiarkannya?
Ketika rumah tangga tengah dilanda prahara dan seorang istri berdoa kepada Allah “Ya Allah buatlah agar suamiku mencintaiku lagi”. Jangan berharap jika suami langsung serta merta mencintai istri tersebut jika ia tidak menunjukkan terlebih dahulu rasa kasih sayang kepada suami. Buatlah hati suami menjadi lembut agar nantinya keharmonisan bisa terwujud. Doa memang dibenarkan, namun doa saja tidak cukup karena perlu adanya jalan usaha menuju ke arah doa yang dipanjatkan.
Ingatlah bahwa engkau tidak bisa hanya meminta tanpa melakukan usaha untuk bisa terkabulnya doa tersebut.
Sahabat.... Seorang muslim memang tidak boleh meremehkan dahsyatnya kekuatan doa. Namun doa juga harus dibarengi dengan ikhtiar. Itulah suatu tanda bukti bahwa kita bersungguh-sungguh atas apa yang kita harapkan kepada Allah dan agar Allah segera mengabulkan pengharapan kita. Dalam Al Quran bukankah Allah tidak akan mengubah suatu kaum jika kaum tersebut tidak merubah dirinya sendiri?
Yang perlu diperhatikan adalah saat kita hanya mengandalkan doa saja tanpa didukung dengan ikhtiar, maka kita termasuk orang yang malas. Kita juga tidak bisa hanya berusaha saja tanpa didukung oleh doa karena nanti kita dicap sebagai orang yang sombong dan lupa akan kuasanya Allah. Yang harus dilakukan adalah kita berdoa disertai dengan ikhtiar karena itu adalah tandanya seorang muslim.
Mari kita seimbangkan ikhtiar dan doa secara bersama-sama agar apa yang dimohonkan bisa terwujud.