JAGA MULUTMU! STOP Menggunakan Kata 'SUNNAH RASUL' di Malam Jumat!
Berawal dari berbagai gambar anak-anak muda sekarang di sosial media seperti Facebook yang sudah sangat kelewatan, Mereka menyalah gunakan kata-kata "Sunnah Rasul" di malam jum'at. Bahkan ada yang mempostingkan gambar tak senonoh dengan diiringi kata "Sunnah Rosul".
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Jaga mulut Anda! Jaga tangan Anda dalam menulis status di Facebook! Jaga martabat Islam Anda! Telah lama saya mencari kebenaran hadits yang menyatakan bahwa jika muslim-muslimah_yang terikat hubungan hukum pernikahan tentunya, melakukan jima' di malam Jum'at merupakan sunnah rasul.
Sebelumnya saya ragu. Keraguan saya bukan tanpa alasan, namun bagaimana bisa seorang Rasul Muhammad shalallahu'alaihiwasallam menyabdakan sesuatu yang pada akhirnya akan menjadi bahan candaan tak senonoh? STOP mengatakan atau menuliskan kata “Sunnah Rosul” sebagai pengganti dari istilah jima'! Karena itu dosa besar. Dari mana asal-muasal munculnya istilah “Sunnah Rasul” yang diidentikkan dengan aktivitas jima'?
Semua berawal dari hadits berikut ini: “Barangsiapa melakukan hubungan suami-istri di malam Jum'at (kamis malam) maka pahalanya sama dengan membunuh 100 Yahudi.” Dalam hadits yang lain ada disebutkan sama dengan membunuh 1000, ada juga yang menyebut 7000 Yahudi.
Sebenarnya bagaimana derajat hadits tersebut, apakah shahih, dhaif atau ma'udu / palsu? Hadits di atas tidak akan ditemukan dalam kitab mana pun, baik kumpulan hadits dhaif apalagi shahih.
Perlu kita ketahui, Kalimat tersebut bukan hadits dan tidak mempunyai sanad / bersambung ke sahabat, apalagi ke Rasulullah shallallahu‘alaihiwasallam. Yang akhirnya pada satu kesimpulan bahwa hadits “Sunnah Rasul” di atas adalah palsu, lebih tepatnya yaitu sama sekali BUKAN HADITS.
Sebuah HADITS PALSU yang telah dikarang oleh seseorang, tidak jelas dan tidak bertanggungjawab yang mengatasnamakan Rasulullah shallallahu‘alaihiwasallam. Bahkan kita tidak akan menemukan satu pun hadits Rasulullah shallallahu‘alaihiwasallam tentang berhubungan intim bagi suami-istri pada malam-malam tertentu, termasuk malam Jum’at.
Jaga mulut jika Anda Islam! Jaga tangan dalam menulis status Facebook jika Anda Islam! Jaga martabat Islam Anda! Telusuri jika membaca sebuah "hadits" yang meragukan! Dan yang terakhir adalah: HATI-HATI dengan banyaknya hadits-hadits palsu yang sengaja dibuat secara terus-menerus oleh musuh-musuh Islam hingga saat ini!
Anda Islam? Share sebanyak-banyaknya demi martabat Islam!
Berawal dari berbagai gambar anak-anak muda sekarang di sosial media seperti Facebook yang sudah sangat kelewatan, Mereka menyalah gunakan kata-kata "Sunnah Rasul" di malam jum'at. Bahkan ada yang mempostingkan gambar tak senonoh dengan diiringi kata "Sunnah Rosul".
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Jaga mulut Anda! Jaga tangan Anda dalam menulis status di Facebook! Jaga martabat Islam Anda! Telah lama saya mencari kebenaran hadits yang menyatakan bahwa jika muslim-muslimah_yang terikat hubungan hukum pernikahan tentunya, melakukan jima' di malam Jum'at merupakan sunnah rasul.
Sebelumnya saya ragu. Keraguan saya bukan tanpa alasan, namun bagaimana bisa seorang Rasul Muhammad shalallahu'alaihiwasallam menyabdakan sesuatu yang pada akhirnya akan menjadi bahan candaan tak senonoh? STOP mengatakan atau menuliskan kata “Sunnah Rosul” sebagai pengganti dari istilah jima'! Karena itu dosa besar. Dari mana asal-muasal munculnya istilah “Sunnah Rasul” yang diidentikkan dengan aktivitas jima'?
Semua berawal dari hadits berikut ini: “Barangsiapa melakukan hubungan suami-istri di malam Jum'at (kamis malam) maka pahalanya sama dengan membunuh 100 Yahudi.” Dalam hadits yang lain ada disebutkan sama dengan membunuh 1000, ada juga yang menyebut 7000 Yahudi.
Sebenarnya bagaimana derajat hadits tersebut, apakah shahih, dhaif atau ma'udu / palsu? Hadits di atas tidak akan ditemukan dalam kitab mana pun, baik kumpulan hadits dhaif apalagi shahih.
Perlu kita ketahui, Kalimat tersebut bukan hadits dan tidak mempunyai sanad / bersambung ke sahabat, apalagi ke Rasulullah shallallahu‘alaihiwasallam. Yang akhirnya pada satu kesimpulan bahwa hadits “Sunnah Rasul” di atas adalah palsu, lebih tepatnya yaitu sama sekali BUKAN HADITS.
Sebuah HADITS PALSU yang telah dikarang oleh seseorang, tidak jelas dan tidak bertanggungjawab yang mengatasnamakan Rasulullah shallallahu‘alaihiwasallam. Bahkan kita tidak akan menemukan satu pun hadits Rasulullah shallallahu‘alaihiwasallam tentang berhubungan intim bagi suami-istri pada malam-malam tertentu, termasuk malam Jum’at.
Jaga mulut jika Anda Islam! Jaga tangan dalam menulis status Facebook jika Anda Islam! Jaga martabat Islam Anda! Telusuri jika membaca sebuah "hadits" yang meragukan! Dan yang terakhir adalah: HATI-HATI dengan banyaknya hadits-hadits palsu yang sengaja dibuat secara terus-menerus oleh musuh-musuh Islam hingga saat ini!
Anda Islam? Share sebanyak-banyaknya demi martabat Islam!