Fenomena unik ini benar-benar terjadi. Gunung Uhud yang aslinya berwarna coklat tua, Mendadak berubah menjadi putih pada malam hari, Rabu (2/12/2015).
Foto ini diupload oleh Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Madinah melalui fans page facebook-nya, Kamis (03/12/2015) waktu setempat.
"Gunung Uhud tampak memutih semalam setelah diguyur hujan. Sebuah fenomena yang aneh dan menakjubkan, Masya Allah. Pada dasarnya Uhud adalah bukit batu yang berwarna coklat tua. Setelah diguyur hujan (bukan salju) ia tampak berwarna putih," tulis PPMI Madinah.
Dalam dua foto yang diunggah itu, Gunung Uhud tampak agak mirip gunung salju di kawasan kutub.
Sejumlah mahasiswa Universitas Islam Madinah (UIM) memperbincangkan fenomena tersebut. Menurut IM Fathi Farhat, mahasiswa UIM asal Balikpapan, jika diguyur hujan, warna Gunung Uhud memang berubah menjadi memutih.
Namun, Lukman Hakim yang merupakan mahasiswa Universitas Islam Madinah asal Luwu Timur, Sulawesi Selatan mengatakan lain,
"Mungkin karena pengaruh cahaya lampu. Gunung Uhud memang dipakaikan lampu sorot, yang cahayanya nembak itu lho," terang Lukman Hakim.
Sedangkan Nur Azizah, mengaitkan fenomena aneh ini dengan pertanda dekatnya hari kiamat,
"Itu pertanda kiamat sdh semakin dekat...digurun2 akan tumbuh subur yg tadinya tandus"
Dalam sebuah hadits tentang Kiamat, Nabi memang pernah menyebutkan bahwa salah satu tanda-tanda dekatnya Kiamat adalah menghijaunya dataran arab.
“Hari Kiamat tidak akan terjadi sampai negeri Arab kembali menjadi padang yang hijau (dengan tumbuhan) dan sungai-sungai.” (HR. Muslim)
Salju, Garam, atau Jamur?
Lukman punya cerita tersendiri yang tampaknya berkaitan dengan fenomena itu. Berikut cerita singkat yang dituturkannya di media sosial.
Pagiku Disambut Salju
Pagi ini, kedatanganku di gedung fakultas (UIM) disambut oleh butir-butir lembut ini. Salju, ya, salju. Begitu nama si putih ini saya kenal.
Namun…
Tadinya saya sangka ini beneran salju, tapi ternyata, si putih ini ber-PHP (Pemberi Harapan Palsu, Red). Sudah mengharap banget kalau dia salju, eehh, ternyata…
Yaa, wajar saja sih kalau menyangka ini salju. Musim dingin, kan, sudah mulai di Kota Madinah ini.
“Itu butiran garam,” kata salah seorang senior, saat melihat saya menjepret si putih ini kali pertama, beberapa hari lalu.
Wallahu a’lam, saya bukan peneliti. Tapi, ya, bisa jadi (benar pendapat senior itu).
Sisa genangan air hujan yang mengguyur Kota Nabi, malam tadi, Rabu (02/12/2015) berubah jadi butiran garam. Sayangnya, bentuk dan warnanya menipu saya.
(Madinah, 03/12/2015)
Baca Juga:
Membaca cerita itu, Adjie Pamungkas, kawannya, berkomentar, “Harusnya dirasa dulu. Kalau tawar, bener salju. Kalau asin, ya, berarti garam.”
Lukman menimpali, “Perkiraan kedua, (benda putih) itu jamur. Kalo bener jamur, bisa jadi beracun, makanya nggak dicoba.”
Di balik keistimewaannya, Dua Tanah Suci, Baik Makkah maupun Madinah memang menyimpan segudang cerita sisi lain yang unik, menarik, dan tentu sarat hikmah.
Foto ini diupload oleh Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Madinah melalui fans page facebook-nya, Kamis (03/12/2015) waktu setempat.
"Gunung Uhud tampak memutih semalam setelah diguyur hujan. Sebuah fenomena yang aneh dan menakjubkan, Masya Allah. Pada dasarnya Uhud adalah bukit batu yang berwarna coklat tua. Setelah diguyur hujan (bukan salju) ia tampak berwarna putih," tulis PPMI Madinah.
Dalam dua foto yang diunggah itu, Gunung Uhud tampak agak mirip gunung salju di kawasan kutub.
Sejumlah mahasiswa Universitas Islam Madinah (UIM) memperbincangkan fenomena tersebut. Menurut IM Fathi Farhat, mahasiswa UIM asal Balikpapan, jika diguyur hujan, warna Gunung Uhud memang berubah menjadi memutih.
Namun, Lukman Hakim yang merupakan mahasiswa Universitas Islam Madinah asal Luwu Timur, Sulawesi Selatan mengatakan lain,
"Mungkin karena pengaruh cahaya lampu. Gunung Uhud memang dipakaikan lampu sorot, yang cahayanya nembak itu lho," terang Lukman Hakim.
Sedangkan Nur Azizah, mengaitkan fenomena aneh ini dengan pertanda dekatnya hari kiamat,
"Itu pertanda kiamat sdh semakin dekat...digurun2 akan tumbuh subur yg tadinya tandus"
Dalam sebuah hadits tentang Kiamat, Nabi memang pernah menyebutkan bahwa salah satu tanda-tanda dekatnya Kiamat adalah menghijaunya dataran arab.
لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَعُودَ أَرْضُ الْعَرَبِ مُرُوجًا وَأَنْهَارًا
Salju, Garam, atau Jamur?
Lukman punya cerita tersendiri yang tampaknya berkaitan dengan fenomena itu. Berikut cerita singkat yang dituturkannya di media sosial.
Pagiku Disambut Salju
Pagi ini, kedatanganku di gedung fakultas (UIM) disambut oleh butir-butir lembut ini. Salju, ya, salju. Begitu nama si putih ini saya kenal.
Namun…
Tadinya saya sangka ini beneran salju, tapi ternyata, si putih ini ber-PHP (Pemberi Harapan Palsu, Red). Sudah mengharap banget kalau dia salju, eehh, ternyata…
Yaa, wajar saja sih kalau menyangka ini salju. Musim dingin, kan, sudah mulai di Kota Madinah ini.
“Itu butiran garam,” kata salah seorang senior, saat melihat saya menjepret si putih ini kali pertama, beberapa hari lalu.
Wallahu a’lam, saya bukan peneliti. Tapi, ya, bisa jadi (benar pendapat senior itu).
Sisa genangan air hujan yang mengguyur Kota Nabi, malam tadi, Rabu (02/12/2015) berubah jadi butiran garam. Sayangnya, bentuk dan warnanya menipu saya.
(Madinah, 03/12/2015)
Baca Juga:
- Inilah Tanda-tanda Kiamat Semakin Dekat
- Tanda Kiamat: Ketika Masjid Hanya Menjadi Objek Wisata
- 23 Hadits Shohih Tentang Kiamat
- Menjelang Kiamat Manusia Tidak Akan Malu Berzina di Jalanan
Membaca cerita itu, Adjie Pamungkas, kawannya, berkomentar, “Harusnya dirasa dulu. Kalau tawar, bener salju. Kalau asin, ya, berarti garam.”
Lukman menimpali, “Perkiraan kedua, (benda putih) itu jamur. Kalo bener jamur, bisa jadi beracun, makanya nggak dicoba.”
Di balik keistimewaannya, Dua Tanah Suci, Baik Makkah maupun Madinah memang menyimpan segudang cerita sisi lain yang unik, menarik, dan tentu sarat hikmah.