Mendidik anak memang gampang-gampang susah, Jika hanya sekedar menyuapi makan, memandikan dan memakaikan baju saja mungkin masih bisa dikerjakan oleh pembantu rumah tangga dengan baik. Namun, mendidik anak dengan etika dan adab mendidik dalam Islam inilah yang cukup menantang, termasuk mengenai masalah menuruti kemauan anak.
Di jaman sekarang ini, banyak orangtua yang selalu mengabulkan apapun yang diminta oleh anaknya, entah itu karena saking sayangnya pada anak atau menganggap hal tersebut adalah kewajiban orangtua, atau terganggu karena anak merengek terus, atau alasan lainnya.
Padahal, Selalu menuruti keinginan buah hati ini sungguh sangatlah tidak mendidik dan tidak dianjurkan. Jika memang tidak kuasa dengan rengekan anak, Maka biasakanlah sebelum menuruti permintaannya dengan "penawaran", jangan langsung memberi apa yang mereka minta secara instan. Seperti contoh, anak akan dibelikan sepeda jika selama sebulan anak tersebut mau shalat maghrib secara berjamaah di masjid, atau anak baru akan dibelikan boneka jika sudah hafal surat Yasin.
Hal diatas penting untuk dipraktekkan dalam mendidik mental sang anak, Jika anda selalu menuruti keinginan anak secara instan, Maka bisa jadi anak anda akan menjadi seperti dibawah ini,
1. Anak akan susah diatur
Semakin sering orangtua menuruti semua keinginan buah hati, percayalah bahwa mereka akan terus dan terus meminta hal yang lebih besar lagi, hingga di suatu titik, anak akan sangat susah untuk diatur atau diarahkan sesuai keinginan orangtua. Hal ini dikarenakan orangtua selalu kalah melawan kemauan anaknya.
2. Anak akan tumbuh menjadi pribadi yang suka menuntut
Karakter seperti ini sungguh sangat berbahaya dan akan menjadikan anak sering lupa untuk bersyukur dengan apa yang telah mereka miliki. Anak yang suka menuntut mempunyai rasa toleransi yang rendah terhadap kekecewaan. Ia akan lebih mudah terkena beban pikiran dan stres ketika keinginannya tidak tercapai.
Selain itu, anak dengan kepribadian yang suka menuntut, pada usia remaja akan tumbuh menjadi pribadi cengeng, melankolis bahkan pasif. Atau, sebaliknya, ia menjadi pribadi yang agresif dan mudah marah jika ada keinginannya yang tidak tercapai.
3. Anak akan sulit berempati dengan penderitaan orang lain
Anak yang terbiasa dituruti semua keinginannya dengan cepat biasanya tidak mampu berempati dan bersimpati dengan penderitaan orang lain di sekitarnya, bahkan hal ini akan berjalan hingga usia dewasa. Melihat temannya punya smartphone, dia akan mogok belajar sampai orangtuanya membelikan smartphone seperti temannya.
Melihat anak tetangga punya sepeda baru, dia juga ingin dibelikan sepeda baru. Tak peduli orangtua punya uang untuk membeli atau tidak. Oleh karena itu, jangan biasakan menuruti semua keinginan anak dengan instan, ajarkan pada mereka untuk selalu bersabar, bersyukur dan bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Semoga bermanfaat.
Di jaman sekarang ini, banyak orangtua yang selalu mengabulkan apapun yang diminta oleh anaknya, entah itu karena saking sayangnya pada anak atau menganggap hal tersebut adalah kewajiban orangtua, atau terganggu karena anak merengek terus, atau alasan lainnya.
Padahal, Selalu menuruti keinginan buah hati ini sungguh sangatlah tidak mendidik dan tidak dianjurkan. Jika memang tidak kuasa dengan rengekan anak, Maka biasakanlah sebelum menuruti permintaannya dengan "penawaran", jangan langsung memberi apa yang mereka minta secara instan. Seperti contoh, anak akan dibelikan sepeda jika selama sebulan anak tersebut mau shalat maghrib secara berjamaah di masjid, atau anak baru akan dibelikan boneka jika sudah hafal surat Yasin.
Hal diatas penting untuk dipraktekkan dalam mendidik mental sang anak, Jika anda selalu menuruti keinginan anak secara instan, Maka bisa jadi anak anda akan menjadi seperti dibawah ini,
1. Anak akan susah diatur
Semakin sering orangtua menuruti semua keinginan buah hati, percayalah bahwa mereka akan terus dan terus meminta hal yang lebih besar lagi, hingga di suatu titik, anak akan sangat susah untuk diatur atau diarahkan sesuai keinginan orangtua. Hal ini dikarenakan orangtua selalu kalah melawan kemauan anaknya.
2. Anak akan tumbuh menjadi pribadi yang suka menuntut
Karakter seperti ini sungguh sangat berbahaya dan akan menjadikan anak sering lupa untuk bersyukur dengan apa yang telah mereka miliki. Anak yang suka menuntut mempunyai rasa toleransi yang rendah terhadap kekecewaan. Ia akan lebih mudah terkena beban pikiran dan stres ketika keinginannya tidak tercapai.
Selain itu, anak dengan kepribadian yang suka menuntut, pada usia remaja akan tumbuh menjadi pribadi cengeng, melankolis bahkan pasif. Atau, sebaliknya, ia menjadi pribadi yang agresif dan mudah marah jika ada keinginannya yang tidak tercapai.
3. Anak akan sulit berempati dengan penderitaan orang lain
Anak yang terbiasa dituruti semua keinginannya dengan cepat biasanya tidak mampu berempati dan bersimpati dengan penderitaan orang lain di sekitarnya, bahkan hal ini akan berjalan hingga usia dewasa. Melihat temannya punya smartphone, dia akan mogok belajar sampai orangtuanya membelikan smartphone seperti temannya.
Melihat anak tetangga punya sepeda baru, dia juga ingin dibelikan sepeda baru. Tak peduli orangtua punya uang untuk membeli atau tidak. Oleh karena itu, jangan biasakan menuruti semua keinginan anak dengan instan, ajarkan pada mereka untuk selalu bersabar, bersyukur dan bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Semoga bermanfaat.