KabarMakkah.Com – Memang benar pepatah yang mengatakan bahwa tambah kaya tambah masalah. Ini juga yang dialami oleh sepasang suami istri yang pada hari itu tengah bertamu ke rumah kami. Sang suami memiliki perawakan yang gagah dengan gaya berbusana yang rapi.
Di sampingnya duduk sang istri dengan wajah yang cantik dan lebih muda beberapa tahun. Allah telah mengkaruniakan kepada mereka harta yang cukup melimpah mulai dari rumah mewah, perusahaan yang besar dan tak lupa mobil kenamaan yang jika dihitung terbilang sangat sedikit yang memilikinya di daerah tempat tinggalnya.
Setelah cukup lama mengobrol, muncullah sebuah ucapan dari sang istri yang berbunyi “Yah, dulu waktu kita hidup serba susah kok permasalahan hidup gak seribet ini”.
Memang mereka berdua merupakan contoh dari orang yang berjuang meniti kehidupan dari ekonomi nol atau miskin hingga kini mereka telah merasakan kenyamanan terutama dalam bidang ekonomi. Namun bukan tanpa hambatan untuk menuju kesuksesan tersebut, karena dulu sang suami pernah dipenjara akibat fitnah yang dilakukan oleh rekan bisnisnya sehingga dari hari ke hari mental dan pengetahuan mereka menjadi matang untuk menghadapi beragam ujian kehidupan.
Saat awal pernikahan, semuanya serba susah. Ditambah lagi munculnya kehadiran anak pertama dimana saat itu biaya untuk hidup di ibu kota benar-benar mencekik leher. Istrinya menuturkan bahwa pernah suatu malam di rumahnya kehabisan air minum sementara anak pertamanya masih sangat kecil. Istri dan anaknya tersebut berharap saat suaminya pulang nanti bisa membawa uang untuk membeli minum dan juga keperluan lainnya. Namun saat suaminya pulang justru ia tidak membawa sepeser uang pun. Alhasil mereka bertiga harus menahan rasa haus yang mendera dari malam hari hingga keesokannya.
Saat benar-benar tidak memiliki uang untuk membeli bahan makanan dan juga keperluan lainnya, sang suami mulai memberanikan diri bertandang ke rumah kakaknya agar bisa meminjam uang dan meminta beberapa bahan makanan. Namun sikap sang suami tersebut diprotes oleh istrinya. Dengan tegas sang suami pun berkata “Aku akan menggantinya segera”.
Apa yang telah dirasakan oleh kisah suami istri tersebut bisa kita ambil hikmahnya dimana mereka selalu optimis dan berbaik sangka kepada Allah meski dalam kesusahan. Bahkan saat mereka tengah berboncengan dengan motor bututnya yang merupakan pinjaman dari kakak sang suami, istrinya pernah menunjuk beberapa rumah mewah, mobil dan juga gedung sambil berkata “Yah, mobil itu bagus”. Dengan entengnya sang suami pun berkata “Iyah, nanti kita beli”.
Kenyataannya ternyata tidak semudah itu. Sang suami pernah kehabisan bensin dan saat itu tengah terjadi banjir di Jakarta sehingga ia harus mendorong motornya puluhan kilometer menuju kontrakannya.
Kembali lagi pada ucapan sang istri diawal kisah, sang suami pun berucap ringan “Iya, dulu kita hanya fokus pada masalah ekonomi saja. Kini banyak yang harus kita urusi”.
Memang benar, banyak sekali urusan yang mereka kerjakan. Bukan hanya untuk diri sendiri, namun mereka justru sibuk dengan membiayai pengobatan ayahnya yang sakit selama tiga tahun terakhir, memberangkatkan anggota keluarga dan sahabatnya untuk pergi berumrah dan juga menyantuni anak yatim piatu yang tak bisa terbilang jumlahnya di tempat asal sang istri. Selain itu masih banyak lagi amal kebaikan yang terus mereka lakukan.
Mari kita doakan agar harta yang telah Allah anugerahkan pada mereka berdua bisa menjadi jalan untuk menyelamatkan diri dari siksa di akherat kelak dan juga bermanfaat bagi kehidupan muslimin di sekitarnya. Amiin
Di sampingnya duduk sang istri dengan wajah yang cantik dan lebih muda beberapa tahun. Allah telah mengkaruniakan kepada mereka harta yang cukup melimpah mulai dari rumah mewah, perusahaan yang besar dan tak lupa mobil kenamaan yang jika dihitung terbilang sangat sedikit yang memilikinya di daerah tempat tinggalnya.
Setelah cukup lama mengobrol, muncullah sebuah ucapan dari sang istri yang berbunyi “Yah, dulu waktu kita hidup serba susah kok permasalahan hidup gak seribet ini”.
Saat awal pernikahan, semuanya serba susah. Ditambah lagi munculnya kehadiran anak pertama dimana saat itu biaya untuk hidup di ibu kota benar-benar mencekik leher. Istrinya menuturkan bahwa pernah suatu malam di rumahnya kehabisan air minum sementara anak pertamanya masih sangat kecil. Istri dan anaknya tersebut berharap saat suaminya pulang nanti bisa membawa uang untuk membeli minum dan juga keperluan lainnya. Namun saat suaminya pulang justru ia tidak membawa sepeser uang pun. Alhasil mereka bertiga harus menahan rasa haus yang mendera dari malam hari hingga keesokannya.
Saat benar-benar tidak memiliki uang untuk membeli bahan makanan dan juga keperluan lainnya, sang suami mulai memberanikan diri bertandang ke rumah kakaknya agar bisa meminjam uang dan meminta beberapa bahan makanan. Namun sikap sang suami tersebut diprotes oleh istrinya. Dengan tegas sang suami pun berkata “Aku akan menggantinya segera”.
Apa yang telah dirasakan oleh kisah suami istri tersebut bisa kita ambil hikmahnya dimana mereka selalu optimis dan berbaik sangka kepada Allah meski dalam kesusahan. Bahkan saat mereka tengah berboncengan dengan motor bututnya yang merupakan pinjaman dari kakak sang suami, istrinya pernah menunjuk beberapa rumah mewah, mobil dan juga gedung sambil berkata “Yah, mobil itu bagus”. Dengan entengnya sang suami pun berkata “Iyah, nanti kita beli”.
Kenyataannya ternyata tidak semudah itu. Sang suami pernah kehabisan bensin dan saat itu tengah terjadi banjir di Jakarta sehingga ia harus mendorong motornya puluhan kilometer menuju kontrakannya.
Kembali lagi pada ucapan sang istri diawal kisah, sang suami pun berucap ringan “Iya, dulu kita hanya fokus pada masalah ekonomi saja. Kini banyak yang harus kita urusi”.
Memang benar, banyak sekali urusan yang mereka kerjakan. Bukan hanya untuk diri sendiri, namun mereka justru sibuk dengan membiayai pengobatan ayahnya yang sakit selama tiga tahun terakhir, memberangkatkan anggota keluarga dan sahabatnya untuk pergi berumrah dan juga menyantuni anak yatim piatu yang tak bisa terbilang jumlahnya di tempat asal sang istri. Selain itu masih banyak lagi amal kebaikan yang terus mereka lakukan.
Mari kita doakan agar harta yang telah Allah anugerahkan pada mereka berdua bisa menjadi jalan untuk menyelamatkan diri dari siksa di akherat kelak dan juga bermanfaat bagi kehidupan muslimin di sekitarnya. Amiin