Arab Saudi adalah negara yang terkenal sangat ketat dalam membatasi ikhtilat (campur baur antara laki-laki dan perempuan) Sehingga untuk masalah service hp saja, Seorang perempuan Saudi harus mewakilkan pada mahramnya jika ingin memperbaiki ponselnya yang rusak karena tukang servicenya semuanya berjenis kelamin laki-laki.
Namun baru-baru ini, Maryam Al Subae'i, Seorang perempuan Arab Saudi baru saja meluncurkan pusat servis ponsel khusus untuk perempuan di ibu kota Riyadh. Dia menerima antara 90 hingga 120 ponsel untuk diperbaiki setiap hari.
Maryam mengklaim telah memperbaiki hampir 48 ribu ponsel dalam satu tahun.
"Saya mulai secara pribadi sembilan tahun lalu dan belajar secara otodidak. Saya ingin membantu perempuan Arab. Kini saya punya pusat perbaikan untuk memperbaiki segala jenis ponsel dan laptop," ujarnya kepada surat kabar Makkah.
Dia menjelaskan keluarganya dan seluruh kerabatnya mendukung usahanya. Konsumen perempuannya juga sangat membantu dan mendukung sehingga counter servicenya berkembang sampai sebesar sekarang ini.
"Karena itulah usaha saya berkembang dan sukses, Alhamdulillah" katanya.
Dia mengatakan pusat perbaikan ponsel miliknya yang hanya memiliki teknisi perempuan telah memperbaiki hampir 48 ribu ponsel pada 2014. Angka itu diperkirakan meningkat tahun ini.
"Mimpi saya sekarang meluncurkan proyek nasional untuk perawatan dan perbaikan alat elektronik yang mampu melayani perempuan di seluruh negeri," pungkasnya
Namun baru-baru ini, Maryam Al Subae'i, Seorang perempuan Arab Saudi baru saja meluncurkan pusat servis ponsel khusus untuk perempuan di ibu kota Riyadh. Dia menerima antara 90 hingga 120 ponsel untuk diperbaiki setiap hari.
Maryam Al Subae'i |
Maryam mengklaim telah memperbaiki hampir 48 ribu ponsel dalam satu tahun.
"Saya mulai secara pribadi sembilan tahun lalu dan belajar secara otodidak. Saya ingin membantu perempuan Arab. Kini saya punya pusat perbaikan untuk memperbaiki segala jenis ponsel dan laptop," ujarnya kepada surat kabar Makkah.
Dia menjelaskan keluarganya dan seluruh kerabatnya mendukung usahanya. Konsumen perempuannya juga sangat membantu dan mendukung sehingga counter servicenya berkembang sampai sebesar sekarang ini.
"Karena itulah usaha saya berkembang dan sukses, Alhamdulillah" katanya.
Dia mengatakan pusat perbaikan ponsel miliknya yang hanya memiliki teknisi perempuan telah memperbaiki hampir 48 ribu ponsel pada 2014. Angka itu diperkirakan meningkat tahun ini.
"Mimpi saya sekarang meluncurkan proyek nasional untuk perawatan dan perbaikan alat elektronik yang mampu melayani perempuan di seluruh negeri," pungkasnya