Terkuak!!! Foto seorang pria berjenggot dari Kanada ternyata adalah hasil editan secara digital untuk membuatnya persis seperti pelaku Teror di Paris.
Sebagaimana dilansir oleh The Telegraph, Senin (16/11/2015), seorang pria yang bernama Veerender Jubbal, Salah satu warga negara Kanada. Telah secara keliru dituduh terlibat dalam Tragedi Paris setelah fotonya yang diedit oleh anonymous dishare di seluruh dunia.
Veerender Jubbal, yang merupakan jurnalis lepas dari Kanada, mengaku kaget dan bingung setelah fotonya yang diposting secara online telah diedit secara digital tanpa sepengetahuannya. Sewaktu terjadi Teror Paris, dia sedang berada di Kanada, bukan di tempat terjadinya Tragedi Paris.
Dalam foto yang asli, Veerender Jubbal yang berjenggot panjang sedang memegang iPad-nya. Namun, dalam foto yang telah diedit, dia memegang kitab suci Al Quran, dan mengenakan rompi bom bunuh diri.
Kesal dituduh sebagai Teroris, Jubbal mengancam akan menuntut media raksasa terbesar di Spanyol yang telah mengupload fotonya dalam sebuah artikel tentang Tragedi Paris.
“Salah satu teroris bisa jadi telah memasuki Yunani bersama-sama dengan pengungsi Suriah. Para penyerang yang tak dikenal itu berusia antara 15 dan 18 tahun dan mereka beraksi dalam tiga tim,” demikian tulisan yang tercantum di samping foto editan Jubbal di koran La Razon yang berbasis di Madrid Spanyol.
Jubbal mengatakan bahwa foto palsunya itu telah dilihat dan dishare oleh “jutaan orang”, dan gambar dirinya yang telah diedit itu telah menempatkannya dalam posisi bahaya.
“Mari kita mulai dari kronologinya. Saya tidak pernah pergi ke Paris. Saya seorang Sikh dengan sorban. Saya hidup di Kanada,” ungkapnya.
Jubbal juga menegaskan bahwa dirinya adalah penganut Agama Sikh, dan bukan muslim seperti yang ingin ditampilkan dalam foto editan tersebut. Untuk itu, ia meminta pada siapapun agar lebih cerdas dan jeli dalam membedakan antara Muslim dan Sikh.
Foto palsu Jubbal itu pertama kali diunggah oleh pengguna Twitter dengan akun @Bl4ptrep dengan caption ‘Foto salah satu pelaku bom bunuh diri Paris yang telah dirilis. Dia memposting foto ini di Twitter sebelum melancarkan serangan, beberapa saat setelah teror Paris pecah.
Ketika foto itu menimbulkan kehebohan, akun tersebut secara tiba-tiba menghapus foto dari akun Twitternya. Namun dalam arsip internet masih bisa dicari.
Setelah diteliti, Ternyata pengedit foto Jubbal itu merupakan seorang gamer yang selama ini membenci Jubbal. Diketahui Jubbal merupakan salah satu pengkritik industri game, Demikian seperti dilansir Huffington Post
Selama ini Jubbal memang aktif dalam gerakan Gamergate, sebuah gerakan yang didedikasikan untuk menentang pelecehan terhadap perempuan dalam dunia game.
Foto Pria Berjenggot Memegang Qur'an Yang Dianggap Pelaku Teror Paris |
Sebagaimana dilansir oleh The Telegraph, Senin (16/11/2015), seorang pria yang bernama Veerender Jubbal, Salah satu warga negara Kanada. Telah secara keliru dituduh terlibat dalam Tragedi Paris setelah fotonya yang diedit oleh anonymous dishare di seluruh dunia.
Veerender Jubbal, yang merupakan jurnalis lepas dari Kanada, mengaku kaget dan bingung setelah fotonya yang diposting secara online telah diedit secara digital tanpa sepengetahuannya. Sewaktu terjadi Teror Paris, dia sedang berada di Kanada, bukan di tempat terjadinya Tragedi Paris.
Dalam foto yang asli, Veerender Jubbal yang berjenggot panjang sedang memegang iPad-nya. Namun, dalam foto yang telah diedit, dia memegang kitab suci Al Quran, dan mengenakan rompi bom bunuh diri.
Kesal dituduh sebagai Teroris, Jubbal mengancam akan menuntut media raksasa terbesar di Spanyol yang telah mengupload fotonya dalam sebuah artikel tentang Tragedi Paris.
“Salah satu teroris bisa jadi telah memasuki Yunani bersama-sama dengan pengungsi Suriah. Para penyerang yang tak dikenal itu berusia antara 15 dan 18 tahun dan mereka beraksi dalam tiga tim,” demikian tulisan yang tercantum di samping foto editan Jubbal di koran La Razon yang berbasis di Madrid Spanyol.
Jubbal mengatakan bahwa foto palsunya itu telah dilihat dan dishare oleh “jutaan orang”, dan gambar dirinya yang telah diedit itu telah menempatkannya dalam posisi bahaya.
“Mari kita mulai dari kronologinya. Saya tidak pernah pergi ke Paris. Saya seorang Sikh dengan sorban. Saya hidup di Kanada,” ungkapnya.
Jubbal juga menegaskan bahwa dirinya adalah penganut Agama Sikh, dan bukan muslim seperti yang ingin ditampilkan dalam foto editan tersebut. Untuk itu, ia meminta pada siapapun agar lebih cerdas dan jeli dalam membedakan antara Muslim dan Sikh.
Foto palsu Jubbal itu pertama kali diunggah oleh pengguna Twitter dengan akun @Bl4ptrep dengan caption ‘Foto salah satu pelaku bom bunuh diri Paris yang telah dirilis. Dia memposting foto ini di Twitter sebelum melancarkan serangan, beberapa saat setelah teror Paris pecah.
Ketika foto itu menimbulkan kehebohan, akun tersebut secara tiba-tiba menghapus foto dari akun Twitternya. Namun dalam arsip internet masih bisa dicari.
Setelah diteliti, Ternyata pengedit foto Jubbal itu merupakan seorang gamer yang selama ini membenci Jubbal. Diketahui Jubbal merupakan salah satu pengkritik industri game, Demikian seperti dilansir Huffington Post
Selama ini Jubbal memang aktif dalam gerakan Gamergate, sebuah gerakan yang didedikasikan untuk menentang pelecehan terhadap perempuan dalam dunia game.