Diantara kata mutiara berharga yang menjadi renungan saya di pagi ini. Bahwa pada hakikatnya, Allah Ta'ala menciptakan setiap kita dengan membawa potensi. Yah, potensi yang kelak kita asah dan gunakan mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
Namun kenyataannya, tidak semua potensi itu digunakan dengan baik. Bahkan kebanyakannya hanya berbuah sia-sia tak berguna.
Kenapa Arang dan Intan berbeda nasib walau dari unsur dan sama?
Lihatlah perbedaan mencolok antara Arang dan Intan. Padahal keduanya berasal dari unsur yang sama, yakni carbon (C). Iya, Keduanya memiliki struktur yang sama, tetapi konfigurasinya berbeda. Perbedaan itu membawa konsekuensi pada sifat keduanya. Arang teksturnya rapuh, mudah hancur, tidak menarik dan harganya sangat murah. Beda jauh dengan intan. Teksturnya padat, super kuat, indah dan harganya mahal sekali.
Bagaikan siang dan malam, Bagaikan si miskin dan si kaya, sangat jauh berbeda . Intan dikenal sebagai benda mulia, memiliki warna dan bentuk yang bagus, diminati setiap orang dan sangat sulit di miliki karena harganya yang mahal. Coba kita bandingkan dengan arang, arang berwarna hitam dan bentuknya tidak menarik seperti intan, di alam keberadaan arang ini juga mudah ditemukan sehingga arang tidak akan mahal seperti intan.
Mengapa perbedaan mencolok ini bisa terjadi? jawabannya, karena Arang dibuat dalam proses relatif mudah dan singkat. Alias tidak butuh proses sulit berbelit. Sedangkan intan, proses pembuatannya begitu amat pelik. Sejak dari bahan baku berupa sisa-sisa tanaman di zaman dahulu, hingga proses tempaannya, membutuhkan waktu yang sangat lama. Minimal ratusan tahun. Dimana ia harus melalui proses pemanasan dan pendinginan pada suhu ekstrim. Sungguh sangat berbeda perjuangan yang dilalui oleh intan dan arang.
Nah, dari dua benda inilah, kadang dianalogikan sifat-sifat manusia. Yakni, ada yang disebut manusia Arang dan manusia Intan. Manusia arang, adalah manusia cengeng, manja dan tidak tahan banting. Adapun manusia intan, mereka adalah pribadi yang tertempa melalui proses panjang dan sulit. Tidak mudah menyerah, serta yakin bahwa kesulitan yang dihadapi adalah untuk menjadikan dirinya kuat dan berharga. So, kita mau jadi manusia arang, atau manusia intan?
Namun kenyataannya, tidak semua potensi itu digunakan dengan baik. Bahkan kebanyakannya hanya berbuah sia-sia tak berguna.
Kenapa Arang dan Intan berbeda nasib walau dari unsur dan sama?
Bagaikan siang dan malam, Bagaikan si miskin dan si kaya, sangat jauh berbeda . Intan dikenal sebagai benda mulia, memiliki warna dan bentuk yang bagus, diminati setiap orang dan sangat sulit di miliki karena harganya yang mahal. Coba kita bandingkan dengan arang, arang berwarna hitam dan bentuknya tidak menarik seperti intan, di alam keberadaan arang ini juga mudah ditemukan sehingga arang tidak akan mahal seperti intan.
Mengapa perbedaan mencolok ini bisa terjadi? jawabannya, karena Arang dibuat dalam proses relatif mudah dan singkat. Alias tidak butuh proses sulit berbelit. Sedangkan intan, proses pembuatannya begitu amat pelik. Sejak dari bahan baku berupa sisa-sisa tanaman di zaman dahulu, hingga proses tempaannya, membutuhkan waktu yang sangat lama. Minimal ratusan tahun. Dimana ia harus melalui proses pemanasan dan pendinginan pada suhu ekstrim. Sungguh sangat berbeda perjuangan yang dilalui oleh intan dan arang.
Nah, dari dua benda inilah, kadang dianalogikan sifat-sifat manusia. Yakni, ada yang disebut manusia Arang dan manusia Intan. Manusia arang, adalah manusia cengeng, manja dan tidak tahan banting. Adapun manusia intan, mereka adalah pribadi yang tertempa melalui proses panjang dan sulit. Tidak mudah menyerah, serta yakin bahwa kesulitan yang dihadapi adalah untuk menjadikan dirinya kuat dan berharga. So, kita mau jadi manusia arang, atau manusia intan?