Misteri Dan Rahasia Angka 7 - Perenungan untuk memahami al-Quran sudah semestinya dilakukan oleh seorang muslim dalam menambah wawasan ketakwaan dan keilmuan, sehingga kita semua terjaga dari bahaya keterpurukan iman.
Selain itu sikap perenungan untuk memahami al-Quran dapat menjadikan pikiran semakin luas, arif dan bijaksana dalam menyikapi permasalahan, tidak serta merta membenarkan atau menyalahkan dengan taklid buta. Itulah jalan kebenaran dengan al-Quran sebagai pedoman dan petunjuk kehidupan.
Fenomena alam memang begitu rumit, tetapi selama masih berhubungan dengan dunia, maka semua itu mungkin untuk dipelajari dan dipahami. Tak dapat dipungkiri, angka 7 adalah salah satu angka istimewa dan fenomenal, angka ini memiliki keistimewaan dalam berbagai rutinitas ibadah, alam semesta, dan juga sejarah.
Lalu apa rahasia dibalik angka ini yang menjadikan angka 7 tersebut istimewa? Berikut adalah ulasan tentang keistimewaaan angka tujuh.
Allah memilih angka 7 dalam penciptaan lapisan langit dan bumi yang berjumlah 7 lapis
“Dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikannya tujuh langit”. (al-Baqarah: 29).
“Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah”. (al-Isra: 44)
“Katakanlah. Siapakah yang memiliki tujuh langit dan ‘arasy yang besar”. (al-Mu’minun: 84)
“Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan kepada tiap-tiap langit urusannya”. (Fushshilat: 12)
“Allah-lah Yang menciptakan tujuh langit dan reperti itu pula bumi”. (aI-Thalaq: 12)
“Yang telah menjadikan tujuh langit berlapis-lapias”. (AI-Mulk: 3)
“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat?” (Nuh: 15)
Jumlah hari dalam satu pekan yang berjumlah 7
Yaitu, Senin (kedua), Selasa (ketiga), Rabu (keempat), Kamis (kelima), Juma’at (Berkumpul/ berjamaah), Sabtu (berhenti atau terakhir), dan Minggu (kesatu).
Jumlah warna pelangi sebanyak 7
Yaitu Merah (berani dan cinta yang membara), Jingga (kekuatan dan kesehatan), Kuning (keceriaan, kesenangan yang adadi), Hijau (sumber kehidupan), Biru (kedamaian), Nila (Kesederhanaan), dan Ungu (kemewahan dan kebijaksanaan).
Rasulullah banyak menyebutkan angka 7 dalam beberapa haditsnya
Seperti misalnya “Aku datang untuk menjelaskan lailatul qadar kepada kalian, namun fulan dan fulan saling berdebat sehingga akhirnya diangkat (lailatul qadar), dan semoga menjadi lebih baik buat kalian, maka dapatkanlah (lailatul qadar) pada hari ketujuh, enam, dan lima”. (HR. Bukhari)
Contoh yang lain “Jika anjing menjilat bejana, maka hendaklah ia cuci hingga tujuh kali”. (HR. Bukhari). Dll.
Ibadah tawaf dilakukan 7 putaran
Seorang mukmin bertawaf di sekeliling Baitullah sebanyak tujuh putaran, melakukan sa’i antara shafa dan marwa sebanyak tujuh kali juga, serta melempar jumrah dengan tujuh kali.
Dalam al-Quran terdapat 7 surah yang diawali dengan kalimat tasbih.
Yaitu surat al-Hadiid, surat al-Hashr, surat as-saff, surat al-Jumua, surat at-Taghabun, dll. Kalimat tasbih tersebut baik yang berupa fi’il madzi, maupun mudzore’.
Angka 7 digunakan Allah dalam perumpamaan dalam sedekah.
Seperti firman Allah: “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah. Adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji, Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”. (QS. Al-Baqarah: 261).
Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang diminta karena Allah, lalu memberi maka tujuh puluh kebaikan ditulis untuknya.” (HR. Baihaqi).
Terdapat 7 ayat dalam al-Quran yang menjelaskan tentang penciptaan langit.
Ayat-ayat itu adalah: Surat al-A’raf: 54, surat Yunus: 3, surat Hud: 7, surat al-Furqan: 59, surat as-Sajadah: 4; surat Qaf: 38, dan surat al-HAdid: 4.
Angka 7 adalah angka yang pertama sekali disebutkan didalam al-Quran
Yaitu didalam surat al Baqarah 29 yang berbunyi Tsummastawaa ilassamaai fasawwa hunna SAB’A samawaatin, wahuwa bikulla syain ‘aliim.
Angka 7 adalah angka yang paling banyak diulang dalam al-Quran setelah angka 1 (ahad) tentunya., ini menunjukkan betapa pentingnya angka ini.
Awal surah dalam al-Quran adalah surah al-Fatihah, dia adalah semulia-mulia surah dalam al-Quran
Oleh karenanya surah al-Fatihah dinamakan dengan sab’ul matsaani (silahkan dilihat kembali penafsiran surah ini), sementara jumlah ayatnya ada 7 ayat.
Jumlah bilangan huruf abjad dalam bahasa Arab yang diturunkan oleh Allah ta’ala dalam Al-Quran ada 28 huruf
Jumlah 28 ini adalah perkalian dari angka 7, yakni 7×4=28.
Ketika Nabi saw menerangkan hal-hal yang merusak, beliau membatasinya pada 7 hal.
Beliau bersabda: “Jauhilah 7 hal yang merusak”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Ketika menerangkan orang-orang yang akan dinaungi Allah SWT pada hari Kiamat, beliau membatasinya pada 7 golongan
“Tujuh golongan yang akan dinaungi Allah SWT dengan bayangan-Nya pada saat tiada naungan kecuali dari bayangannya”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Ketika menerangkan kezaliman dan mengambil tanah orang lain tanpa alasan, beliau menjadikan angka 7 sebagai simbol azab pada hari Kiamat
Beliau bersabda, “Orang yang menzalimi orang lain walau hanya beberapa jengkal tanah, akan dikalungkan azab dari 7 bumi”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Nabi saw menerangkan bahwa Allah SWT memerintahkan kita bersujud dengan 7 organ tubuh
Nabi bersabda: “Aku diperintah untuk bersujud dengan 7 tulang”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Jika bejana dijilat anjing, maka disucikan dengan mencucinya 7 kali, salah satunya dengan debu.
Rasulullah juga berbicara tentang Jahannam pada hari Kiamat
Nabi Bersabda: “Pada hari itu Jahanam didatangkan dengan 70 ribu kendali”. (HR. Muslim).
Beliau memohon perlindungan dari azab Jahanam sebanyak 7 kali dengan doa, “Ya Allah SWT, selamatkanlah aku dari neraka”. (HR. An-Nasa’i).
Tentang sebab-sebab kesembuhan, Nabi SAW memerintahkan kita untuk membaca doa berikut 7 kali
Nabi Bersabda: “Aku berlindung kepada Allah SWT dan kekuasaan-Nya dari keburukan apa yang kudapatkan dan kutakutkan”. (HR. Muslim).
Makan kurma sebanyak 7 biji
Rasulullah bersabda: “Barangsiapa makan 7 kurma ajwa di pagi hari setiap hari, maka pada hari itu, dia tidak akan terkena racun dan sihir”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadits Nabi SAW tentang puasa di jalan Allah SWT menjelaskan pahala yang besar yang disiapkan Allah SWT bagi pelakunya
Nabi bersabda: “Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah SWT, kecuali Allah SWT menjauhkannya berkat puasa sehari itu dari neraka sejauh 70 musim gugur”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Ketika seorang sahabat meminta beliau menjelaskan rentang waktu untuk mengkatamkan al-Quran
Rasulullah bersabda: “Khatamkan al-Quran setiap 7 hari dan jangan lebih cepat dari itu”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Nabi SAW membaca istighfar 70 kali sehari
Beliau menerangkan kelipatan pahala dalam sabdanya, “Setiap perbuatan manusia menggandakan kebaikan dengan 10 kali lipat, sampai 700 kelipatan”. (HR. Muslim).
Ketika mengajarkan cara berlindung kepada Allah SWT untuk menghilangkan kegelisahan, Nabi saw memerintahkan kita untuk mengulang-ulang pembacaan ayat berikut sebanyak 7 kali
Firman-Nya, “Cukuplah Allah bagiku. Tidak ada Tuhan selain Ia. Kepada-Nya aku berserah diri. Dia adalah Tuhan Arsy yang agung”. (QS 9 At-Taubah : 129).
Itulah sedikit tulisan yang berkenaan dengan keistimewaan angka tujuh, apabila ada salah penulisan atau salah pemaknaan, itu semua murni dari kesalahan penulis dan kemampuan penulis. Penulis meminta maaf sebesar-besarnya. Tapi apabila benar, maka itulah kebenaran dan petunjuk yang datang dari Allah. Penulis membuka pintu selebar-lebarnya untuk menerima saran maupun kritikan sebagai perbaikan.
Semoga dari setitik tulisan ini dapat memberikan penerangan kepada pemahaman, sehingga kita semua lebih yakin dan lebih percaya akan ayat-ayat yang menjadi petunjuk yang Allah diturunkan melalui Nabi dan Rasul-Nya Muhammad SAW.
Wallahu a’lam bisshawab
Selain itu sikap perenungan untuk memahami al-Quran dapat menjadikan pikiran semakin luas, arif dan bijaksana dalam menyikapi permasalahan, tidak serta merta membenarkan atau menyalahkan dengan taklid buta. Itulah jalan kebenaran dengan al-Quran sebagai pedoman dan petunjuk kehidupan.
Fenomena alam memang begitu rumit, tetapi selama masih berhubungan dengan dunia, maka semua itu mungkin untuk dipelajari dan dipahami. Tak dapat dipungkiri, angka 7 adalah salah satu angka istimewa dan fenomenal, angka ini memiliki keistimewaan dalam berbagai rutinitas ibadah, alam semesta, dan juga sejarah.
Lalu apa rahasia dibalik angka ini yang menjadikan angka 7 tersebut istimewa? Berikut adalah ulasan tentang keistimewaaan angka tujuh.
Allah memilih angka 7 dalam penciptaan lapisan langit dan bumi yang berjumlah 7 lapis
“Dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikannya tujuh langit”. (al-Baqarah: 29).
“Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah”. (al-Isra: 44)
“Katakanlah. Siapakah yang memiliki tujuh langit dan ‘arasy yang besar”. (al-Mu’minun: 84)
“Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan kepada tiap-tiap langit urusannya”. (Fushshilat: 12)
“Allah-lah Yang menciptakan tujuh langit dan reperti itu pula bumi”. (aI-Thalaq: 12)
“Yang telah menjadikan tujuh langit berlapis-lapias”. (AI-Mulk: 3)
“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat?” (Nuh: 15)
Jumlah hari dalam satu pekan yang berjumlah 7
Yaitu, Senin (kedua), Selasa (ketiga), Rabu (keempat), Kamis (kelima), Juma’at (Berkumpul/ berjamaah), Sabtu (berhenti atau terakhir), dan Minggu (kesatu).
Jumlah warna pelangi sebanyak 7
Yaitu Merah (berani dan cinta yang membara), Jingga (kekuatan dan kesehatan), Kuning (keceriaan, kesenangan yang adadi), Hijau (sumber kehidupan), Biru (kedamaian), Nila (Kesederhanaan), dan Ungu (kemewahan dan kebijaksanaan).
Rasulullah banyak menyebutkan angka 7 dalam beberapa haditsnya
Seperti misalnya “Aku datang untuk menjelaskan lailatul qadar kepada kalian, namun fulan dan fulan saling berdebat sehingga akhirnya diangkat (lailatul qadar), dan semoga menjadi lebih baik buat kalian, maka dapatkanlah (lailatul qadar) pada hari ketujuh, enam, dan lima”. (HR. Bukhari)
Contoh yang lain “Jika anjing menjilat bejana, maka hendaklah ia cuci hingga tujuh kali”. (HR. Bukhari). Dll.
Ibadah tawaf dilakukan 7 putaran
Seorang mukmin bertawaf di sekeliling Baitullah sebanyak tujuh putaran, melakukan sa’i antara shafa dan marwa sebanyak tujuh kali juga, serta melempar jumrah dengan tujuh kali.
Dalam al-Quran terdapat 7 surah yang diawali dengan kalimat tasbih.
Yaitu surat al-Hadiid, surat al-Hashr, surat as-saff, surat al-Jumua, surat at-Taghabun, dll. Kalimat tasbih tersebut baik yang berupa fi’il madzi, maupun mudzore’.
Angka 7 digunakan Allah dalam perumpamaan dalam sedekah.
Seperti firman Allah: “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah. Adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji, Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”. (QS. Al-Baqarah: 261).
Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang diminta karena Allah, lalu memberi maka tujuh puluh kebaikan ditulis untuknya.” (HR. Baihaqi).
Terdapat 7 ayat dalam al-Quran yang menjelaskan tentang penciptaan langit.
Ayat-ayat itu adalah: Surat al-A’raf: 54, surat Yunus: 3, surat Hud: 7, surat al-Furqan: 59, surat as-Sajadah: 4; surat Qaf: 38, dan surat al-HAdid: 4.
Angka 7 adalah angka yang pertama sekali disebutkan didalam al-Quran
Yaitu didalam surat al Baqarah 29 yang berbunyi Tsummastawaa ilassamaai fasawwa hunna SAB’A samawaatin, wahuwa bikulla syain ‘aliim.
Angka 7 adalah angka yang paling banyak diulang dalam al-Quran setelah angka 1 (ahad) tentunya., ini menunjukkan betapa pentingnya angka ini.
Awal surah dalam al-Quran adalah surah al-Fatihah, dia adalah semulia-mulia surah dalam al-Quran
Oleh karenanya surah al-Fatihah dinamakan dengan sab’ul matsaani (silahkan dilihat kembali penafsiran surah ini), sementara jumlah ayatnya ada 7 ayat.
Jumlah bilangan huruf abjad dalam bahasa Arab yang diturunkan oleh Allah ta’ala dalam Al-Quran ada 28 huruf
Jumlah 28 ini adalah perkalian dari angka 7, yakni 7×4=28.
Ketika Nabi saw menerangkan hal-hal yang merusak, beliau membatasinya pada 7 hal.
Beliau bersabda: “Jauhilah 7 hal yang merusak”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Ketika menerangkan orang-orang yang akan dinaungi Allah SWT pada hari Kiamat, beliau membatasinya pada 7 golongan
“Tujuh golongan yang akan dinaungi Allah SWT dengan bayangan-Nya pada saat tiada naungan kecuali dari bayangannya”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Ketika menerangkan kezaliman dan mengambil tanah orang lain tanpa alasan, beliau menjadikan angka 7 sebagai simbol azab pada hari Kiamat
Beliau bersabda, “Orang yang menzalimi orang lain walau hanya beberapa jengkal tanah, akan dikalungkan azab dari 7 bumi”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Nabi saw menerangkan bahwa Allah SWT memerintahkan kita bersujud dengan 7 organ tubuh
Nabi bersabda: “Aku diperintah untuk bersujud dengan 7 tulang”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Jika bejana dijilat anjing, maka disucikan dengan mencucinya 7 kali, salah satunya dengan debu.
Rasulullah juga berbicara tentang Jahannam pada hari Kiamat
Nabi Bersabda: “Pada hari itu Jahanam didatangkan dengan 70 ribu kendali”. (HR. Muslim).
Beliau memohon perlindungan dari azab Jahanam sebanyak 7 kali dengan doa, “Ya Allah SWT, selamatkanlah aku dari neraka”. (HR. An-Nasa’i).
Tentang sebab-sebab kesembuhan, Nabi SAW memerintahkan kita untuk membaca doa berikut 7 kali
Nabi Bersabda: “Aku berlindung kepada Allah SWT dan kekuasaan-Nya dari keburukan apa yang kudapatkan dan kutakutkan”. (HR. Muslim).
Makan kurma sebanyak 7 biji
Rasulullah bersabda: “Barangsiapa makan 7 kurma ajwa di pagi hari setiap hari, maka pada hari itu, dia tidak akan terkena racun dan sihir”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadits Nabi SAW tentang puasa di jalan Allah SWT menjelaskan pahala yang besar yang disiapkan Allah SWT bagi pelakunya
Nabi bersabda: “Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah SWT, kecuali Allah SWT menjauhkannya berkat puasa sehari itu dari neraka sejauh 70 musim gugur”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Ketika seorang sahabat meminta beliau menjelaskan rentang waktu untuk mengkatamkan al-Quran
Rasulullah bersabda: “Khatamkan al-Quran setiap 7 hari dan jangan lebih cepat dari itu”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Nabi SAW membaca istighfar 70 kali sehari
Beliau menerangkan kelipatan pahala dalam sabdanya, “Setiap perbuatan manusia menggandakan kebaikan dengan 10 kali lipat, sampai 700 kelipatan”. (HR. Muslim).
Ketika mengajarkan cara berlindung kepada Allah SWT untuk menghilangkan kegelisahan, Nabi saw memerintahkan kita untuk mengulang-ulang pembacaan ayat berikut sebanyak 7 kali
Firman-Nya, “Cukuplah Allah bagiku. Tidak ada Tuhan selain Ia. Kepada-Nya aku berserah diri. Dia adalah Tuhan Arsy yang agung”. (QS 9 At-Taubah : 129).
Itulah sedikit tulisan yang berkenaan dengan keistimewaan angka tujuh, apabila ada salah penulisan atau salah pemaknaan, itu semua murni dari kesalahan penulis dan kemampuan penulis. Penulis meminta maaf sebesar-besarnya. Tapi apabila benar, maka itulah kebenaran dan petunjuk yang datang dari Allah. Penulis membuka pintu selebar-lebarnya untuk menerima saran maupun kritikan sebagai perbaikan.
Semoga dari setitik tulisan ini dapat memberikan penerangan kepada pemahaman, sehingga kita semua lebih yakin dan lebih percaya akan ayat-ayat yang menjadi petunjuk yang Allah diturunkan melalui Nabi dan Rasul-Nya Muhammad SAW.
Wallahu a’lam bisshawab