Geger polemik jenggot Mbah Hasyim semakin memanas, Setelah sebelumnya Ipang Wahid mengkritisi jenggot buyutnya yang hilang dalam sebuah lukisan besar di acara Hari Santri Nasional, Muncul sebuah akun bernama Masyamsul Huda yang mengatakan bahwa dialah orang yang menghapus jenggot Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy'ari dalam lukisan tersebut.
Dalam statusnya Masyamsul menjelaskan perihal jenggot Mbah Hasyim,
Ini yang kedua kalinya saya harus menjawab keraguan Mas Ipang, soal jenggot Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari.
Entah apa maksud Mas Ipang membawa-bawa Kakek Buyutnya untuk memancing orang berdebat dan saling mencaci maki???.
Lukisan yang siang tadi dipajang sebagai backdrop di Tugu Proklamasi dalam rangka pencanangan Hari Santri.
Lukisan yang karya Toto. MS tersebut diambil dari cover buku Guru Sejati yang saya tulis. Buku yang menerangkan tentang sejarah asal usul berdirinya Pondok Pesantren Tebu Ireng.
Gambar cover ini yang asal usulnya adalah karya pelukis Badri(Pasuruan), lukisan tersebut dipesan khusus oleh Gus Riza Yusuf Hasyim untuk memvisualkan perjuangan Mbah Hasyim ketika menghadapi kekejaman Tentara Nippon.
Ketika lukisan ini sudah selesai, kami bertiga( Gus Riza, Mas Badri dan saya) menghadap almarhum KH. Hamid Baidlowi, kemudian kepada Pak Bulkin(adik KH Solihin-khadam Mbah Hasyim yang ikut ditangkap Tentara Jepang). Pendapat kedua Beliau; lukisan yang sudah jadi tersebut dikoreksi, bahwa Mbah Hasyim raut wajahnya klimis tidak berjenggot.
Untuk meyakinkan pendapat dua orang yang sempat bertemu beliau, lukisan tersebut dibawa kerumah saya untuk ditashihkan kembali kepada Bapak saya, H. Ahmad Riyadi. Beliau asli Tebu Ireng, cucu salah satu khadamnya Mbah Hasyim. Bapak meyakinkan memang benar, bahwa Mbah Hasyim itu selalu klimis, wangi, selalu rapi dengan jas krah shanghai warna dawuk(abu-abu pekat).
Ketika lukisan ini saya ambil lagi sebagai cover. Sekali lagi saya bertanya kepada Bapak, dan beliau menjawab, "ya memang seperti ini wajah Mbah Hasyim".
Sebagai catatan; ketika launching buku Guru Sejati, dua kali buku ini dibedah di Pondok Pesantren Tebu Ireng. Yang pertama, bedah buku digelar di Masjid Ulul Albab Tebu Ireng bersama Gus Fahmi. Yang kedua, di Aula KH. Yusuf Hasyim. Semula dijadwalkan Gus Solah akan menjadi pembicara, namun karena ada tamu penting dari Malaysia, maka diwakilkan kepada salah satu guru Tebu Ireng.
Dua kali dibedah di Tebu Ireng, tidak ada satupun keberatan soal isi, terlebih cover Guru Sejati. Bahkan Gus Fahmi mengapresiasi positif terhadap buku ini.
Namun mengapa sekarang Mas Ipang ribut di Facebook?. Kenapa tidak mencari sumber lukisan tersebut?.
Mengapa koq senengnya ngajak ribut orang, sangat jauh dari sifat Buyutnya yang selalu santun dan murah senyum.
Sekali lagi, saya hanya ingin menyampaikan fakta yang sebenarnya. Jangan mengotori akhlak beliau yang begitu luhur, apalagi mengundang orang untuk saling mencaci maki di facebook. Tolong diurut lagi, apa KH. Wahid Hasyim, KH. Kholik, KH. Karim, KH. Yusuf Hasyim memiliki jenggot?
Sumber: Facebook
Dalam beberapa komentar dalam akun Facebooknya, Masyamsul juga menambahkan:
Manakah yang benar, Apakah Mbah Hasyim berjenggot atau tidak? Wallahu A'lam.
Dalam statusnya Masyamsul menjelaskan perihal jenggot Mbah Hasyim,
Ini yang kedua kalinya saya harus menjawab keraguan Mas Ipang, soal jenggot Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari.
Entah apa maksud Mas Ipang membawa-bawa Kakek Buyutnya untuk memancing orang berdebat dan saling mencaci maki???.
Lukisan yang siang tadi dipajang sebagai backdrop di Tugu Proklamasi dalam rangka pencanangan Hari Santri.
Lukisan yang karya Toto. MS tersebut diambil dari cover buku Guru Sejati yang saya tulis. Buku yang menerangkan tentang sejarah asal usul berdirinya Pondok Pesantren Tebu Ireng.
Gambar cover ini yang asal usulnya adalah karya pelukis Badri(Pasuruan), lukisan tersebut dipesan khusus oleh Gus Riza Yusuf Hasyim untuk memvisualkan perjuangan Mbah Hasyim ketika menghadapi kekejaman Tentara Nippon.
Ketika lukisan ini sudah selesai, kami bertiga( Gus Riza, Mas Badri dan saya) menghadap almarhum KH. Hamid Baidlowi, kemudian kepada Pak Bulkin(adik KH Solihin-khadam Mbah Hasyim yang ikut ditangkap Tentara Jepang). Pendapat kedua Beliau; lukisan yang sudah jadi tersebut dikoreksi, bahwa Mbah Hasyim raut wajahnya klimis tidak berjenggot.
Untuk meyakinkan pendapat dua orang yang sempat bertemu beliau, lukisan tersebut dibawa kerumah saya untuk ditashihkan kembali kepada Bapak saya, H. Ahmad Riyadi. Beliau asli Tebu Ireng, cucu salah satu khadamnya Mbah Hasyim. Bapak meyakinkan memang benar, bahwa Mbah Hasyim itu selalu klimis, wangi, selalu rapi dengan jas krah shanghai warna dawuk(abu-abu pekat).
Ketika lukisan ini saya ambil lagi sebagai cover. Sekali lagi saya bertanya kepada Bapak, dan beliau menjawab, "ya memang seperti ini wajah Mbah Hasyim".
Sebagai catatan; ketika launching buku Guru Sejati, dua kali buku ini dibedah di Pondok Pesantren Tebu Ireng. Yang pertama, bedah buku digelar di Masjid Ulul Albab Tebu Ireng bersama Gus Fahmi. Yang kedua, di Aula KH. Yusuf Hasyim. Semula dijadwalkan Gus Solah akan menjadi pembicara, namun karena ada tamu penting dari Malaysia, maka diwakilkan kepada salah satu guru Tebu Ireng.
Dua kali dibedah di Tebu Ireng, tidak ada satupun keberatan soal isi, terlebih cover Guru Sejati. Bahkan Gus Fahmi mengapresiasi positif terhadap buku ini.
Namun mengapa sekarang Mas Ipang ribut di Facebook?. Kenapa tidak mencari sumber lukisan tersebut?.
Mengapa koq senengnya ngajak ribut orang, sangat jauh dari sifat Buyutnya yang selalu santun dan murah senyum.
Sekali lagi, saya hanya ingin menyampaikan fakta yang sebenarnya. Jangan mengotori akhlak beliau yang begitu luhur, apalagi mengundang orang untuk saling mencaci maki di facebook. Tolong diurut lagi, apa KH. Wahid Hasyim, KH. Kholik, KH. Karim, KH. Yusuf Hasyim memiliki jenggot?
Sumber: Facebook
Dalam beberapa komentar dalam akun Facebooknya, Masyamsul juga menambahkan:
Perlu disampaikan kepada penduduk sosmed. Bahwa saya lah orangnya yang menghilangkan jenggot Mbah Hasyim, itu setelah mendwngar langsung dari Bapak yang salah satu santri dan putra salah satu khadamnya Mbah Hasyim. Insya Allah Bapak saya tidak salah lihat. Jadi silahkan hujat saya, jangan orang lain. Kalau seandainya salah, saya siap menanggung dosanya.
Mohon tidak terlalu emosi melihat dan mendengar yang kita sendiri tidak memahami. Mas Ipang harusnya tabayun dengan saya, karena sudah lama dia tahu saya yang menghapus jenggot Mbah Hasyim. Apa makaud dibalik postingan Mas Ipang, soal Mbah Hasyim?. Warga NU memang harus lebih arif, tidak terseret emosi dan prasangka. Sayang sekali, akhirnya hari kita menjadi gelap semua.
Manakah yang benar, Apakah Mbah Hasyim berjenggot atau tidak? Wallahu A'lam.