Banyak sekali kisah tentang anak yang durhaka pada orangtua, Salah satunya adalah cerita tentang Malin Kundang yang tidak mau mengakui Ibunya kemudian dikutuk menjadi batu. Kemudian ada lagi kisah nyata seorang anak yang berubah menjadi anjing setelah menendang orangtuanya ketika sholat.
Biasanya, anak yang durhaka pada orangtuanya, terutama ibunya. cepat atau lambat pasti akan terkena adzab (siksa) di dunia ini. Bahkan tidak hanya di dunia tapi juga akan diadzab di akhirat, Karena durhaka pada orang tua adalah salah satu jenis dari dosa-dosa besar menurut Islam.
Rasulullah SAW sejak 1400 tahun yang lalu sudah mewanti-wanti umatnya agar jangan sampai mendurhakai orang tua, karena hukuman bagi pelakunya akan disegerakan di dunia. Hal ini termaktub dalam sebuah hadits shahih,
Artinya: Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabada,”Setiap dosa-dosa, Allah Ta’ala mengakhirkan (balasannya), sebagaimana yang Dia kehendaki dari dosa-dosa itu hingga hari kiamat. Kecuali durhaka kepada kedua orangtuanya, sesungguhnya Allah akan menyegerakan (balasan) nya bagi pelakunya saat hidup di dunia sebelum wafat.” (Riwayat At Thabarani dan Al Hakim, dishahihkan oleh Al Hakim dan As Suyuthi)
Al Munawi menyatakan bahwa Allah Ta’ala akan mengakhirkan balasan setiap dosa-dosa di hari kiamat. Maka di hari itu para pelakunya memperolah balasannya jika Allah menghendaki. Kecuali hukuman bagi siapa yang berbuat durhaka kepada kedua orangtua, yakni kedua orangtua kandung Muslim, maka Allah akan menyegerakan adzab untuknya di dunia.
Dan bagi mereka yang telah melakukan perbuatan durhaka kepada kedua orangtua, hendaklah mereka tidak terlena dengan diakhirkannya beberapa lama dampak dari dosa itu, karena balasan itu pasti akan terjadi meski di waktu yang lama.
Imam Ad Dzahabi sendiri menyebutkan bahwa durhaka kepada kedua orangtua termasuk dosa besar. Dan hal itu sudah disepakati para ulama. (lihat, Faidh Al Qadir, 5/ 40)
Biasanya, anak yang durhaka pada orangtuanya, terutama ibunya. cepat atau lambat pasti akan terkena adzab (siksa) di dunia ini. Bahkan tidak hanya di dunia tapi juga akan diadzab di akhirat, Karena durhaka pada orang tua adalah salah satu jenis dari dosa-dosa besar menurut Islam.
Malin Kundang |
Rasulullah SAW sejak 1400 tahun yang lalu sudah mewanti-wanti umatnya agar jangan sampai mendurhakai orang tua, karena hukuman bagi pelakunya akan disegerakan di dunia. Hal ini termaktub dalam sebuah hadits shahih,
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: كُلُّ الذُّنُوبِ يُؤَخِّرُ اللَّهُ تَعَالَى مِنْهَا مَا شَاءَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ ، إِلَّا عُقُوقَ الْوَالِدَيْنِ ، فَإِنَّهُ يُعَجِّلُهُ لِصَاحِبِهِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا قَبْلَ
الْمَمَاتِ
Artinya: Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabada,”Setiap dosa-dosa, Allah Ta’ala mengakhirkan (balasannya), sebagaimana yang Dia kehendaki dari dosa-dosa itu hingga hari kiamat. Kecuali durhaka kepada kedua orangtuanya, sesungguhnya Allah akan menyegerakan (balasan) nya bagi pelakunya saat hidup di dunia sebelum wafat.” (Riwayat At Thabarani dan Al Hakim, dishahihkan oleh Al Hakim dan As Suyuthi)
Al Munawi menyatakan bahwa Allah Ta’ala akan mengakhirkan balasan setiap dosa-dosa di hari kiamat. Maka di hari itu para pelakunya memperolah balasannya jika Allah menghendaki. Kecuali hukuman bagi siapa yang berbuat durhaka kepada kedua orangtua, yakni kedua orangtua kandung Muslim, maka Allah akan menyegerakan adzab untuknya di dunia.
Dan bagi mereka yang telah melakukan perbuatan durhaka kepada kedua orangtua, hendaklah mereka tidak terlena dengan diakhirkannya beberapa lama dampak dari dosa itu, karena balasan itu pasti akan terjadi meski di waktu yang lama.
Imam Ad Dzahabi sendiri menyebutkan bahwa durhaka kepada kedua orangtua termasuk dosa besar. Dan hal itu sudah disepakati para ulama. (lihat, Faidh Al Qadir, 5/ 40)