Kenikmatan berjima’ merupakan salah satu kebutuhan yang mendukung utuhnya keharmonisan dalam sebuah keluarga. Karena, jika yang satu ini sudah tidak terpenuhi, maka besar kemungkinan suami ingin menikah lagi, dan timbul permasalahan-permasalahan keluarga yang lainnya. Untuk menghindari hal tersebut, memang sudah seharusnyalah suami ataupun istri mampu melakukan berbagai cara agar dapat memberikan kesan yang sangat nikmat dalam berumah tangga.
Salah satu dari beberapa cara agar jima’ terasa lebih nikmat yatu dengan melepaskan seluruh pakaian saat berjima’ yang sebenarnya membuat tubuh nyaman, mudah bergerak bebas, saling memberi kelembutan dan kehangatan, dan tentunya dapat menambah kenikmatan dalam berjima’.
Sebagaimana menurut Abdullah Nashih Ulwan dalam bukunya Adab al-Khitbah wa al-Zifaf berkata, bahwa di antara etika dalam berjima’ adalah kedua suami istri melepaskan seluruh pakaiannya. Begitupun menurut sya’ir Muhammad At-Thilami yang artinya kurang lebih seperti ini: “Hindarilah bersenggama dengan menggunakan pakaian, karena itu adalah pekerjaan tolol. Lepaskanlah semua pakaian istri,dan telanjanglah kawan, serta bermain-mainlah sesuka hati.”
Namun, perlu Anda ketahui bahwa berjima dengan bertelanjang bulat bukan berarti tidak memakai penutup sama sekali. Begitu suami dan istri telah melepaskan seluruh pakaian, maka tutuplah dengan kain selimut. Karena, sebagaimana dalam hadits Rasulullah saw: “Sesungguhnya Allah Maha hidup, terselubung, dan menyukai sifat malu dan tertutup.” (HR. Abu Dawud, Nasai, dan Ahmad).
Walaupun Anda merasa bahwa di ruangan yang dipergunakan Anda untuk berjima’ dengan pasangan halal Anda itu benar-benar tidak ada orang yang melihat, tapi sesungguhnya Allah itu dekat dengan kita lebih dekat dari urat nadi.
Untuk itu, agar suasana berjima dengan pasangan halal Anda lebih terasa nikmat, maka bertelanjang bulatlah dan bermain sesuka Anda! Membuka pakaian saat berjima memang dapat menciptakan suatu kenikmatan, tetapi tetap tanamkan rasa malu terhadap perkara yang ghaib seperti contohnya menutup tubuh dengan selimut. Karena, sesungguhnya para malaikat pun hadir untuk memberikan cucuran rahmat serta mencatat ibadah Anda sebagai suami istri.
Salah satu dari beberapa cara agar jima’ terasa lebih nikmat yatu dengan melepaskan seluruh pakaian saat berjima’ yang sebenarnya membuat tubuh nyaman, mudah bergerak bebas, saling memberi kelembutan dan kehangatan, dan tentunya dapat menambah kenikmatan dalam berjima’.
Sebagaimana menurut Abdullah Nashih Ulwan dalam bukunya Adab al-Khitbah wa al-Zifaf berkata, bahwa di antara etika dalam berjima’ adalah kedua suami istri melepaskan seluruh pakaiannya. Begitupun menurut sya’ir Muhammad At-Thilami yang artinya kurang lebih seperti ini: “Hindarilah bersenggama dengan menggunakan pakaian, karena itu adalah pekerjaan tolol. Lepaskanlah semua pakaian istri,dan telanjanglah kawan, serta bermain-mainlah sesuka hati.”
Namun, perlu Anda ketahui bahwa berjima dengan bertelanjang bulat bukan berarti tidak memakai penutup sama sekali. Begitu suami dan istri telah melepaskan seluruh pakaian, maka tutuplah dengan kain selimut. Karena, sebagaimana dalam hadits Rasulullah saw: “Sesungguhnya Allah Maha hidup, terselubung, dan menyukai sifat malu dan tertutup.” (HR. Abu Dawud, Nasai, dan Ahmad).
Walaupun Anda merasa bahwa di ruangan yang dipergunakan Anda untuk berjima’ dengan pasangan halal Anda itu benar-benar tidak ada orang yang melihat, tapi sesungguhnya Allah itu dekat dengan kita lebih dekat dari urat nadi.
Untuk itu, agar suasana berjima dengan pasangan halal Anda lebih terasa nikmat, maka bertelanjang bulatlah dan bermain sesuka Anda! Membuka pakaian saat berjima memang dapat menciptakan suatu kenikmatan, tetapi tetap tanamkan rasa malu terhadap perkara yang ghaib seperti contohnya menutup tubuh dengan selimut. Karena, sesungguhnya para malaikat pun hadir untuk memberikan cucuran rahmat serta mencatat ibadah Anda sebagai suami istri.