Berita Haji - Putra mahkota Saudi Muhammad Salman dituding oleh media Lebanon sebagai penyebab tragedi Mina. Namun bukti yang digunakan media tersebut tidaklah kuat.
"Musibah yang penyebabnya masih simpang siur telah dimanfaatkan oleh beberapa pihak untuk menggiring opini dan mengarah bisa mengadu domba antar pihak terkait," kata seorang mukimin di Mekkah, Sharief Rakhmat, Sabtu (26/9/2015).
Dasar yang digunakan oleh sebagian netizen, media online, dan media nasional merujuk pada surat kabar Lebanon, Ad-Diyar, dan media Iran. Tudingan tanpa dasar yang dilakukan surat kabar Lebanon dan Iran bukanlah hal yang mengejutkan.
"Mengingat hubungan Arab Saudi dengan Hizbullah (Lebanon) dan Iran yang terus memanas bukanlah hal yang baru," kata Sharief.
Sangat disayangkan sebagian WNI terpancing isu tanpa dasar kuat. Mengingat yang media tulis tersebut tidak dapat menunjukkan bukti kuat keterlibatan Pangeran Saudi dalam menyebabkan tragedi Mina. Bahkan Sharief menilai isu ini adalah sesuatu yang menyesatkan.
Selain itu, Sharief menambahkan, dasar lain yang digunakan yaitu rekaman video yang diunggah dalam sebuah media sosial juga tidak berdasar.
Video dalam media sosial tersebut bukanlah kejadian pada musim haji tahun 2015. Video tersebut merupakan situasi dan kondisi Mina pada musim haji tahun 2012.
Sharief menjelaskan, Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz As-Suud tidak melaksanakan haji. Selain itu keluarga kerajaan yang melaksanakan ibadah haji telah diatur waktu dan jalur dalam melempar jumrah.
"Waktu dan jalurnya yang tidak berbenturan dengan jamaah haji pada umumnya," jelas dia.
"Musibah yang penyebabnya masih simpang siur telah dimanfaatkan oleh beberapa pihak untuk menggiring opini dan mengarah bisa mengadu domba antar pihak terkait," kata seorang mukimin di Mekkah, Sharief Rakhmat, Sabtu (26/9/2015).
Dasar yang digunakan oleh sebagian netizen, media online, dan media nasional merujuk pada surat kabar Lebanon, Ad-Diyar, dan media Iran. Tudingan tanpa dasar yang dilakukan surat kabar Lebanon dan Iran bukanlah hal yang mengejutkan.
"Mengingat hubungan Arab Saudi dengan Hizbullah (Lebanon) dan Iran yang terus memanas bukanlah hal yang baru," kata Sharief.
Sangat disayangkan sebagian WNI terpancing isu tanpa dasar kuat. Mengingat yang media tulis tersebut tidak dapat menunjukkan bukti kuat keterlibatan Pangeran Saudi dalam menyebabkan tragedi Mina. Bahkan Sharief menilai isu ini adalah sesuatu yang menyesatkan.
Selain itu, Sharief menambahkan, dasar lain yang digunakan yaitu rekaman video yang diunggah dalam sebuah media sosial juga tidak berdasar.
Lihat: Video Amatir Tragedi Mina
Video dalam media sosial tersebut bukanlah kejadian pada musim haji tahun 2015. Video tersebut merupakan situasi dan kondisi Mina pada musim haji tahun 2012.
Sharief menjelaskan, Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz As-Suud tidak melaksanakan haji. Selain itu keluarga kerajaan yang melaksanakan ibadah haji telah diatur waktu dan jalur dalam melempar jumrah.
"Waktu dan jalurnya yang tidak berbenturan dengan jamaah haji pada umumnya," jelas dia.