Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, turut berduka cita atas tragedi jatuhnya crane di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, 11 September 2015, yang juga membuat seorang jamaah haji asal Kota Bandung meninggal dunia.
"Saya turut berduka cita untuk jamaah haji Indonesia, khususnya jamaah asal Bandung yang salah satunya warga terbaik, PNS kami, Pak Adang Joppy Lili, yang merupakan guru SMAN 8 Bandung," kata RK di ruang kerjanya, Senin (14/9/2015).
Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil ini mengungkapkan, rasa duka tersebut telah disampaikan langsung ke dua anak korban dengan mendatangi rumah duka di Jalan Babakan H Tamim, Kelurahan Padasuka, Kecamatan Bandung Kidul, pada Minggu 13 September 2015 petang.
Lebih lanjut RK yang juga berprofesi sebagai arsitek meminta agar Pemerintah Arab Saudi bertanggung jawab agar tidak ada lagi korban tewas atau luka akibat kejadian serupa yakni robohnya crane yang mengenai para jamaah haji.
"Sebagai wali kota yang pernah jadi arsitek, saya paham risiko potensi bahaya dari alat berat berdekatan dengan aktivitas manusia yang jumlahnya banyak. Jadi, petisi saya ke Pemerintah Arab, minimal segera membersihkan crane yang masih tersisa supaya tidak kejadian kembali," tegasnya.
Dari pengamatan RK, jika terjadi hujan deras, angin kencang, atau petir dikhawatirkan bisa memengaruhi crane. "Nanti dikhawatirkan sambungan skrup copot, rantai berantai turun, dan bisa kejadian lagi," bebernya.
Ia berharap Pemerintah Arah Saudi bisa mempertimbangkan keselaamatan para jamaah haji dengan memberi ruang keselamatan dengan radius yang berjauhan dari lokasi pembangunan.
"Saya turut berduka cita untuk jamaah haji Indonesia, khususnya jamaah asal Bandung yang salah satunya warga terbaik, PNS kami, Pak Adang Joppy Lili, yang merupakan guru SMAN 8 Bandung," kata RK di ruang kerjanya, Senin (14/9/2015).
 |
| Ridwal Kamil |
Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil ini mengungkapkan, rasa duka tersebut telah disampaikan langsung ke dua anak korban dengan mendatangi rumah duka di Jalan Babakan H Tamim, Kelurahan Padasuka, Kecamatan Bandung Kidul, pada Minggu 13 September 2015 petang.
Lebih lanjut RK yang juga berprofesi sebagai arsitek meminta agar Pemerintah Arab Saudi bertanggung jawab agar tidak ada lagi korban tewas atau luka akibat kejadian serupa yakni robohnya crane yang mengenai para jamaah haji.
"Sebagai wali kota yang pernah jadi arsitek, saya paham risiko potensi bahaya dari alat berat berdekatan dengan aktivitas manusia yang jumlahnya banyak. Jadi, petisi saya ke Pemerintah Arab, minimal segera membersihkan crane yang masih tersisa supaya tidak kejadian kembali," tegasnya.
Baca Juga: Pesan Dan Mimpi Saudara Kembar Korban Tragedi Masjidil Haram
Dari pengamatan RK, jika terjadi hujan deras, angin kencang, atau petir dikhawatirkan bisa memengaruhi crane. "Nanti dikhawatirkan sambungan skrup copot, rantai berantai turun, dan bisa kejadian lagi," bebernya.
Ia berharap Pemerintah Arah Saudi bisa mempertimbangkan keselaamatan para jamaah haji dengan memberi ruang keselamatan dengan radius yang berjauhan dari lokasi pembangunan.