Berita Haji - Komisioner KPIH (Komisi Pengawas Haji Indonesia) Agus Priyanto mengatakan hanya 10 persen dari total bus pengangkut jamaah haji Indonesia dalam keadaan baik.
Hingga Selasa, 8 September 2015 dilaporkan 17 bus pengangkut haji dari Jeddah ke Madinah dan dari Madinah ke Makkah dalam keadaan tidak layak, seperti permasalahan AC yang tidak berfungsi hingga mogok di tengah gurun pasir.
Menurut Komisioner KPIH, Agus Priyanto, sesuai penjelasan dari Panitia Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja Madinah, mengatakan 17 bus memang mengalami permasalahan. Dari total bus yang digunakan jemaah haji, hanya 10 persen yang bagus.
"Sisanya biasa saja dan bermasalah," jelasnya melalui pesan singkat dari Arab Saudi seperti dilansir dari Dream.
Dia menuturkan, akibat bus yang bermasalah itu, PPIH setempat harus mengeluarkan biaya tambahan. Biaya yang dikeluarkan ditujukan untuk mengangkut koper jemaah yang tidak terangkut bus.
"Dari semula rencana efisiensi, malah ada pengeluaran tambahan," katanya.
Sementara itu, Ketua PPIH Arab Saudi 1436H / 2015, Ahmad Dimyati Bashori mengatakan transportasi memang menjadi masalah yang paling banyak dikeluhkan pada penyelenggaraan haji tahun ini di Tanah Suci. "Masalah lain tentu masih ada, tapi hanya minor," jelasnya.
Hingga Selasa, 8 September 2015 dilaporkan 17 bus pengangkut haji dari Jeddah ke Madinah dan dari Madinah ke Makkah dalam keadaan tidak layak, seperti permasalahan AC yang tidak berfungsi hingga mogok di tengah gurun pasir.
Menurut Komisioner KPIH, Agus Priyanto, sesuai penjelasan dari Panitia Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja Madinah, mengatakan 17 bus memang mengalami permasalahan. Dari total bus yang digunakan jemaah haji, hanya 10 persen yang bagus.
Bus Shalawat Pengangkut Jamaah Haji |
"Sisanya biasa saja dan bermasalah," jelasnya melalui pesan singkat dari Arab Saudi seperti dilansir dari Dream.
Dia menuturkan, akibat bus yang bermasalah itu, PPIH setempat harus mengeluarkan biaya tambahan. Biaya yang dikeluarkan ditujukan untuk mengangkut koper jemaah yang tidak terangkut bus.
"Dari semula rencana efisiensi, malah ada pengeluaran tambahan," katanya.
Sementara itu, Ketua PPIH Arab Saudi 1436H / 2015, Ahmad Dimyati Bashori mengatakan transportasi memang menjadi masalah yang paling banyak dikeluhkan pada penyelenggaraan haji tahun ini di Tanah Suci. "Masalah lain tentu masih ada, tapi hanya minor," jelasnya.