Berita Haji - Keluarga jamaah haji asal Semarang, Jawa Tengah, mengungkapkan anggota keluarga mereka, Sugeng Triyanto bin Suratman Hadimulyo (57), turut menjadi korban meninggal dunia dalam tragedi Mina.
Kakak kandung Sugeng, Irianto Basuki, menyatakan keluarga di Semarang mendapat kabar duka tersebut dari putra Sugeng, Aditya, langsung dari Makkah, pada Jumat 25 September 2015 sore.
"Kemarin pukul 17.15 WIB, putra Pak Sugeng telefon memberi tahu kalau ayahnya sudah tidak ada," kata Basuki, di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (26/9/2015).
Basuki mengungkapkan, Sugeng meninggal dunia pada Kamis 24 September 2015 siang. Sugeng yang merupakan warga Ngaliyan, Semarang, Jawa Tengah, berangkat haji bersama istrinya, Sri Pabandari binti Markani; dan putranya yang mengalami kelumpuhan, Aditya.
Di luar keluarga inti Sugeng, ada pula yang bersama-sama berhaji, yaitu Sri Agustin binti Markani dan Mahyuni binti Markani, yang merupakan kakak ipar Sugeng. Basuki menuturkan, saat prosesi ibadah lempar Jumrah di Mina, Sugeng, istri, dan anaknya terpisah dengan dua kakak iparnya.
Nahas, Sugeng turut menjadi korban yang meninggal dalam tragedi Mina. Sementara istrinya belum ditemukan hingga saat ini. Sedangkan putranya hanya mengalami sedikit memar.
"Istrinya sampai hari ini belum ditemukan sedangkan anaknya selamat. Cuma memar-memar di kaki," terang Basuki.
Menurut Basuki, pihak anggota keluarga menyayangkan sampai saat ini belum ada pemberitahuan resmi dari pihak berwenang mengenai kabar meninggalnya anggota keluarga mereka. Pemberitahuan justru datang dari putra korban.
"Itu sangat disayangkan. Sampai saat ini belum ada pemberitahuan. Justru Mas Adit telefon ke kita agar memberi tahu ke pemerintah bahwa ayahnya meninggal di Mina," tegas Basuki.
Sugeng dan keluarganya berangkat haji pada 12 September 2015 bersama Regu III, Kelompok VII, Kelompok Terbang (Kloter) 62 Embarkasi Solo.
Kakak kandung Sugeng, Irianto Basuki, menyatakan keluarga di Semarang mendapat kabar duka tersebut dari putra Sugeng, Aditya, langsung dari Makkah, pada Jumat 25 September 2015 sore.
Sugeng Tiyanto (Kanan) |
"Kemarin pukul 17.15 WIB, putra Pak Sugeng telefon memberi tahu kalau ayahnya sudah tidak ada," kata Basuki, di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (26/9/2015).
Basuki mengungkapkan, Sugeng meninggal dunia pada Kamis 24 September 2015 siang. Sugeng yang merupakan warga Ngaliyan, Semarang, Jawa Tengah, berangkat haji bersama istrinya, Sri Pabandari binti Markani; dan putranya yang mengalami kelumpuhan, Aditya.
Di luar keluarga inti Sugeng, ada pula yang bersama-sama berhaji, yaitu Sri Agustin binti Markani dan Mahyuni binti Markani, yang merupakan kakak ipar Sugeng. Basuki menuturkan, saat prosesi ibadah lempar Jumrah di Mina, Sugeng, istri, dan anaknya terpisah dengan dua kakak iparnya.
Nahas, Sugeng turut menjadi korban yang meninggal dalam tragedi Mina. Sementara istrinya belum ditemukan hingga saat ini. Sedangkan putranya hanya mengalami sedikit memar.
"Istrinya sampai hari ini belum ditemukan sedangkan anaknya selamat. Cuma memar-memar di kaki," terang Basuki.
Menurut Basuki, pihak anggota keluarga menyayangkan sampai saat ini belum ada pemberitahuan resmi dari pihak berwenang mengenai kabar meninggalnya anggota keluarga mereka. Pemberitahuan justru datang dari putra korban.
"Itu sangat disayangkan. Sampai saat ini belum ada pemberitahuan. Justru Mas Adit telefon ke kita agar memberi tahu ke pemerintah bahwa ayahnya meninggal di Mina," tegas Basuki.
Sugeng dan keluarganya berangkat haji pada 12 September 2015 bersama Regu III, Kelompok VII, Kelompok Terbang (Kloter) 62 Embarkasi Solo.