Berita Muktamar NU Terkini - Ketua PWNU (Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama) Banten, KH Makmur Masyhar, mengatakan bahwa Rais Aam PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) KH Mustofa Bisri atau Gus Mus tidak berhak untuk menangis.
Hal itu disampaikan Makmur saat menggelar jumpa pers di Media Center Muktamar ke-33 NU Jombang. "Sebagai Rais Aam, Gus Mus tidak berhak untuk menangis. Justru para muktamirinlah yang seharusnya menangis," katanya, Selasa (4/8/2015).
Makmur menjelaskan, para muktamirin pantas menangis karena teraniaya sejak muktamar dimulai. Karena banyak masalah yang mengemuka. Semisal, soal sulitnya registrasi karena antrean cukup panjang, kemudian tentang molornya acara.
"Jadi kamilah yang justru teraniaya. Kamilah yang berhak untuk meneteskan air mata," ujar Makmur yang didampingi Ketua PWNU Papua Barat KH Syahrudin Makki, dan Wakil Ketua Lembaga Batsul Masail KH Kholil Nafis.
Sebelumnya Gus Mus menangis di hadapan ribuan muktamirin. Gus Mus merasa malu karena muktamar di Jombang berjalan penuh kegaduhan. [beritajatim]
Hal itu disampaikan Makmur saat menggelar jumpa pers di Media Center Muktamar ke-33 NU Jombang. "Sebagai Rais Aam, Gus Mus tidak berhak untuk menangis. Justru para muktamirinlah yang seharusnya menangis," katanya, Selasa (4/8/2015).
KH Makmur Masyhar (2 dari Kiri) |
Makmur menjelaskan, para muktamirin pantas menangis karena teraniaya sejak muktamar dimulai. Karena banyak masalah yang mengemuka. Semisal, soal sulitnya registrasi karena antrean cukup panjang, kemudian tentang molornya acara.
"Jadi kamilah yang justru teraniaya. Kamilah yang berhak untuk meneteskan air mata," ujar Makmur yang didampingi Ketua PWNU Papua Barat KH Syahrudin Makki, dan Wakil Ketua Lembaga Batsul Masail KH Kholil Nafis.
Sebelumnya Gus Mus menangis di hadapan ribuan muktamirin. Gus Mus merasa malu karena muktamar di Jombang berjalan penuh kegaduhan. [beritajatim]