Muktamar NU 2015 di jombang ke 33 yang berlangsung pada tanggal 1 - 5 Agustus mulai memanas. Kubu calon ketua umum PBNU Salahuddin Wahid alias Gus Sholah mengaku telah 'dikerjai' panitia muktamar.
Mantan Ketua PBNU Andi Jamaro Dulung yang juga pendukung Gus Sholah menduga panitia telah melakukan penipuan terhadap peserta dari sejumlah PCNU saat mendaftar di GOR Merdeka Jombang.
"Orang mendaftar membayar Rp 1 juta, diterima uangnya dan ada buktinya, lalu kemudian diberikan blanko kosong. Itu kan penipuan, Yang melakukan ya panitia muktamar NU. Itu terjadi, tidak kurang dari seratus PCNU yang mendapatkan blanko kosong," kata Andi kepada wartawan di media center SMAN 1 Jombang, Minggu (2/8/2015).
Andi menjelaskan, blanko kosong atau kartu peserta sementara itu hanya diberikan kepada peserta yang saat mendaftar menyatakan menolak mekanisme ahlul halli wal aqdi (AHWA) untuk memilih Rais Aam periode 2015-2020. Peserta pun merasa dirugikan sebab telah membayar uang pendaftaran tersebut kepada panitia.
"Kalau dia (peserta) menulis AHWA langsung diberikan kartu hijau, kartu itu sebagai alat untuk menukar dengan kartu asli yang lengkap dengan barcodenya. Kartu yang sementara tadi hanya bisa digunakan untuk masuk ke pembukaan muktamar kemarin malam. Untuk memasuki sidang-sidang ada kemungkinan tidak bisa," ungkapnya.
Adanya dugaan penipuan yang merugikan peserta muktamar itu, lanjut Andi, pihaknya akan menempuh jalur hukum. "Yang merasa dirugikan sedang diidentifikasi, itu akan segera kami laporkan," tegasnya.
Pertarungan antar kubu calon Rais Aam dan Ketum PBNU dalam Muktamar Nu ke 33 di Kabupaten Jombang semakin memanas. Panitia muktamar yang disinyalir mendukung kubu calon incumbent berusaha memaksakan mekanisme pemilihan Rais Aam dengan cara AHWA. Sementara pihak lawan menolak mekanisme tersebut lantaran bertentangan dengan AD/ART organisasi.
Sumber: http://news.detik.com/berita/2981135/kubu-gus-solah-sebut-ratusan-muktamirin-ditipu-dan-ancam-polisikan-panitia
Mantan Ketua PBNU Andi Jamaro Dulung yang juga pendukung Gus Sholah menduga panitia telah melakukan penipuan terhadap peserta dari sejumlah PCNU saat mendaftar di GOR Merdeka Jombang.
Mantan Ketua PBNU Andi Jamaro Dulung |
"Orang mendaftar membayar Rp 1 juta, diterima uangnya dan ada buktinya, lalu kemudian diberikan blanko kosong. Itu kan penipuan, Yang melakukan ya panitia muktamar NU. Itu terjadi, tidak kurang dari seratus PCNU yang mendapatkan blanko kosong," kata Andi kepada wartawan di media center SMAN 1 Jombang, Minggu (2/8/2015).
Andi menjelaskan, blanko kosong atau kartu peserta sementara itu hanya diberikan kepada peserta yang saat mendaftar menyatakan menolak mekanisme ahlul halli wal aqdi (AHWA) untuk memilih Rais Aam periode 2015-2020. Peserta pun merasa dirugikan sebab telah membayar uang pendaftaran tersebut kepada panitia.
Baca Juga: Gus Sholah: Muktamar NU 2015 Ini Amburadul
"Kalau dia (peserta) menulis AHWA langsung diberikan kartu hijau, kartu itu sebagai alat untuk menukar dengan kartu asli yang lengkap dengan barcodenya. Kartu yang sementara tadi hanya bisa digunakan untuk masuk ke pembukaan muktamar kemarin malam. Untuk memasuki sidang-sidang ada kemungkinan tidak bisa," ungkapnya.
Adanya dugaan penipuan yang merugikan peserta muktamar itu, lanjut Andi, pihaknya akan menempuh jalur hukum. "Yang merasa dirugikan sedang diidentifikasi, itu akan segera kami laporkan," tegasnya.
Baca Juga: Inilah Profil Calon Ketua Umum PBNU 2015
Pertarungan antar kubu calon Rais Aam dan Ketum PBNU dalam Muktamar Nu ke 33 di Kabupaten Jombang semakin memanas. Panitia muktamar yang disinyalir mendukung kubu calon incumbent berusaha memaksakan mekanisme pemilihan Rais Aam dengan cara AHWA. Sementara pihak lawan menolak mekanisme tersebut lantaran bertentangan dengan AD/ART organisasi.
Sumber: http://news.detik.com/berita/2981135/kubu-gus-solah-sebut-ratusan-muktamirin-ditipu-dan-ancam-polisikan-panitia