Berita Haji 2015 - Jamaah haji dari Malaysia tidak mengalami kendala keterlambatan penerbitan visa seperti yang baru baru ini dialami oleh sebagian besar jamaah haji dari Indonesia.
Sebagian Jamaah haji Malaysia yang sekarang sudah berada di Kota Madinah, Arab Saudi, menyatakan tidak ada jamaah yang tertinggal atau tertunda keberangkatannya ke Tanah Suci gara-gara masalah visa.
"Tidak. Tidak ada. Kami lancar-lancar saja tiba di sini. Tak ada berita jamaah yang gagal berangkat," kata Abdul Wahab (57 tahun), salah seorang jamaah haji dari Perak, Malaysia, ketika ditemui di Masjid Nabawi Madinah, Ahad (23/8).
Menurut Wahab, semua persiapan dan administrasi haji sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelum waktu keberangkatan jamaah ke tanah suci. Di saat keberangkatan, jamaah sudah memegang seluruh dokumen yang diperlukan untuk keperluan masuk ke Tanah Suci.
Ahmad Falah, jamaah Malaysia lainnya juga mengungkapkan hal yang serupa. Falah yang tahun ini berangkat haji bersama istrinya mengatakan, tidak ada sesuatupun kendala yang menghalangi keberangkatan mereka ke Madinah. Dia mengaku tidak mengetahui masalah tertundanya keberangkatan sejumlah jamaah haji Indonesia lantaran masalah visa.
“Saya jarang melihat-lihat informasi seperti itu. Kami ke sini tidak ada masalah sedikit pun. Semua bisa berangkat, tidak ada yang batal,” jelas Falah.
Sementara itu, Kadaker (Kepala Daerah Kerja) Madinah, Nasrullah Jassam menyatakan, masalah visa yang mengakibatkan berubahnya manifesto penumpang dalam kelompok terbang (kloter), tidak memengaruhi kesiapan pemondokan jamaah haji selama di Madinah.
Nasrullah memastikan, seluruh pemondokan di Madinah sudah siap dan telah dibagi sesuai dengan jamaah haji yang tiba setiap harinya.
"Pemondokan haji sudah disiapkan sesuai kuota, masalah visa di Tanah Air tidak berdampak ke Tanah Suci," terang Nasrullah.
Di Madinah, 103 hotel bintang tiga dan bintang empat sudah disewa Pemerintah Indonesia sejak jauh hari. Semua hotel berada di dekat Masjid Nabawi Madinah dengan jarak terjauh hanya 650 meter.
Sebagian Jamaah haji Malaysia yang sekarang sudah berada di Kota Madinah, Arab Saudi, menyatakan tidak ada jamaah yang tertinggal atau tertunda keberangkatannya ke Tanah Suci gara-gara masalah visa.
"Tidak. Tidak ada. Kami lancar-lancar saja tiba di sini. Tak ada berita jamaah yang gagal berangkat," kata Abdul Wahab (57 tahun), salah seorang jamaah haji dari Perak, Malaysia, ketika ditemui di Masjid Nabawi Madinah, Ahad (23/8).
Menurut Wahab, semua persiapan dan administrasi haji sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelum waktu keberangkatan jamaah ke tanah suci. Di saat keberangkatan, jamaah sudah memegang seluruh dokumen yang diperlukan untuk keperluan masuk ke Tanah Suci.
Ahmad Falah, jamaah Malaysia lainnya juga mengungkapkan hal yang serupa. Falah yang tahun ini berangkat haji bersama istrinya mengatakan, tidak ada sesuatupun kendala yang menghalangi keberangkatan mereka ke Madinah. Dia mengaku tidak mengetahui masalah tertundanya keberangkatan sejumlah jamaah haji Indonesia lantaran masalah visa.
“Saya jarang melihat-lihat informasi seperti itu. Kami ke sini tidak ada masalah sedikit pun. Semua bisa berangkat, tidak ada yang batal,” jelas Falah.
Sementara itu, Kadaker (Kepala Daerah Kerja) Madinah, Nasrullah Jassam menyatakan, masalah visa yang mengakibatkan berubahnya manifesto penumpang dalam kelompok terbang (kloter), tidak memengaruhi kesiapan pemondokan jamaah haji selama di Madinah.
Nasrullah memastikan, seluruh pemondokan di Madinah sudah siap dan telah dibagi sesuai dengan jamaah haji yang tiba setiap harinya.
"Pemondokan haji sudah disiapkan sesuai kuota, masalah visa di Tanah Air tidak berdampak ke Tanah Suci," terang Nasrullah.
Di Madinah, 103 hotel bintang tiga dan bintang empat sudah disewa Pemerintah Indonesia sejak jauh hari. Semua hotel berada di dekat Masjid Nabawi Madinah dengan jarak terjauh hanya 650 meter.