KabarMakkah.Com - Khawatir dengan semakin maraknya ajaran JIL (Jaringan Islam Liberal) yang mengatakan semua agama adalah sama, Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf selaku Musytasyar NU menghimbau pada seluruh jamaah pengajiannya agar jangan sampai ikut-ikutan dengan kelompok-kelompok JIL yang dinilai makin keblinger. Habib Syeh menilai mereka itu adalah orang-orang yang otaknya sudah rusak.
Ketika Natal datang, antek-antek JIL ini bahkan tidak segan-segan untuk mengadakan acara Natalan bersama di gereja-gereja. Mereka berdalih, acara tersebut adalah bentuk toleransi umat beragama. Namun toleransi yang diajarkan adalah toleransi yang sesat dan tidak ada dalilnya, sangat jauh melenceng dari ajaran Islam, khususnya Ahlus Sunnah Wal Jamaah, yang menjadi madzhab Nahdlatul Ulama.
Habib muda pelantun qasidah "Ya Hannana" itu juga menegaskan bahwa gerombolan JIL ini sering mengaku sebagai Ahlus Sunnah dan mengaku sebagai Nahdlatul Ulama. Saya katakan "Mereka itu bukan Ahli Sunnah, Tapi Ahli Dholalah (Kelompok Sesat)" Kata Habib Syech.
Menurut beliau, Sekarang ini NU ini dirusak dan difitnah oleh orang-orang gila yang mengaku sebagai NU. "Saya tak peduli, siapapun mereka, apakah Gus, Kyai atau Habib jangan didekati dan didengarkan. Mereka adalah penyakit-penyakit yang ada di negeri ini, mereka yang merusak agama kita, menghancurkan bangsa kita dengan dalih toleransi. Sebenarnya mereka hanya menjual agama Islam di depan pemeluk agama lain demi uang" Tegas Habib Syech.
"Malu kita sebagai umat Nabi Muhammad, jangan mengaku umat Nabi Muhammad jika setiap saat selalu membuat Rasulullah sakit dengan perbuatan kita. Jangan mengaku sebagai umat Rasulullah, jika setiap saat kita hanya mencoreng nama besar beliau shallallahu alaihi wasallam."
Islam adalah agama yang paling benar, Selain Islam tidak ada agama lain yang benar "Innaddina indallahil Islam" Sesungguhnya agama disisi Allah hanyalah Islam" Tegas Habib Syech. Dan dibawah ini adalah video Habib Syech Abdul Qodir Assegaf terkait dengan rusaknya islam akibat JIL.
Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf |
Ketika Natal datang, antek-antek JIL ini bahkan tidak segan-segan untuk mengadakan acara Natalan bersama di gereja-gereja. Mereka berdalih, acara tersebut adalah bentuk toleransi umat beragama. Namun toleransi yang diajarkan adalah toleransi yang sesat dan tidak ada dalilnya, sangat jauh melenceng dari ajaran Islam, khususnya Ahlus Sunnah Wal Jamaah, yang menjadi madzhab Nahdlatul Ulama.
Baca Juga: Kyai Masuk Gereja = Kyai Ora Waras
Habib muda pelantun qasidah "Ya Hannana" itu juga menegaskan bahwa gerombolan JIL ini sering mengaku sebagai Ahlus Sunnah dan mengaku sebagai Nahdlatul Ulama. Saya katakan "Mereka itu bukan Ahli Sunnah, Tapi Ahli Dholalah (Kelompok Sesat)" Kata Habib Syech.
Menurut beliau, Sekarang ini NU ini dirusak dan difitnah oleh orang-orang gila yang mengaku sebagai NU. "Saya tak peduli, siapapun mereka, apakah Gus, Kyai atau Habib jangan didekati dan didengarkan. Mereka adalah penyakit-penyakit yang ada di negeri ini, mereka yang merusak agama kita, menghancurkan bangsa kita dengan dalih toleransi. Sebenarnya mereka hanya menjual agama Islam di depan pemeluk agama lain demi uang" Tegas Habib Syech.
"Malu kita sebagai umat Nabi Muhammad, jangan mengaku umat Nabi Muhammad jika setiap saat selalu membuat Rasulullah sakit dengan perbuatan kita. Jangan mengaku sebagai umat Rasulullah, jika setiap saat kita hanya mencoreng nama besar beliau shallallahu alaihi wasallam."
Islam adalah agama yang paling benar, Selain Islam tidak ada agama lain yang benar "Innaddina indallahil Islam" Sesungguhnya agama disisi Allah hanyalah Islam" Tegas Habib Syech. Dan dibawah ini adalah video Habib Syech Abdul Qodir Assegaf terkait dengan rusaknya islam akibat JIL.