KabarMakkah.Com - Kata jannah tidak selamanya diartikan sebagai surga. Jannah adakalanya diartikan sebagai kebun. Namun surga memang digambarkan layaknya kebun sebagaimana firman Allah SWT:
Jadi surga adalah suatu tempat penuh kenikmatan yang disediakan Allah bagi hamba-hambanya yang bertakwa dengan melaksanakan semua apa yang diperintahkan dan menjauhi semua apa yang dilarang. Kenikmatan surga tidaklah bisa dibandingkan dengan kenikmatan dunia. Kebun-kebun yang ada di dunia saja sudah sangat memberikan kenikmatan bagi pemiliknya.
Apalagi kebun-kebun surga yang didalamnya terdapat berbagai sungai yang mengalir termasuk sungai khamar yang waktu di dunia diharamkan. Ditambah berbagai macan buah-buahan yang tidak usah susah payah dalam memetiknya karena buah-buahan tersebut yang datang menghampiri.
Macam-macam nama surga banyak disebutkan dalam Al-Qur’an lengkap dengan gambaran orang yang berhak menjadi penghuninya. Gambaran tersebut dapat dijadikan patokan bagi kita dalam memantaskan diri jika kita ingin meraih surga tersebut. Berikut penjelasannya:
Surga firdaus diperuntukkan bagi orang beriman yang beramal soleh, sebagaimana firmanNya:
Lalu amal soleh orang yang akan meraih surga firdaus ini dirinci di dalam QS Al-Mu’minuun ayat 1-11 yakni:
Orang yang khusyu dan memelihara shalatnya; khusyu dalam shalat didorong oleh keyakinan bahwa mereka akan menemui Robb-nya dan akan kembali padaNya. Sehingga ketika menghadap Robbnya dalam shalat seolah-olah mereka melihatNya. Kalaupun tidak, mereka yakin Allah melihat mereka.
Sedangkan memelihara shalat bukan hanya menjaga pelaksanaan shalat dalam waktu-waktunya namun juga menerapkannya dalam akhlak sehari-hari. Orang yang memelihara dan mendirikan shalat tidak akan berbuat perbuatan keji dan munkar dalam hidupnya. Jika orang yang sudah shalat tetap melaksanakan perbuatan-perbuatan tersebut, maka perlu dipertanyakan kembali shalatnya.
Menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tidak berguna; tayangan gosip di televisi yang kita tonton seharian merupakan contoh real point ini, baik perbuatan dan perkataan yang ditonton adalah 2 hal yang laghwi (tidak berguna).
Menunaikan zakat, merupakan hal berat untuk dilakukan hamba harta. Harta yang didapat dengan susah payah serasa hasil usahanya sendiri tanpa ada campur tangan Allah. Sehingga dia merasa sayang untuk memberikannya begitu saja. Namun tidak demikian halnya bagi orang-orang beriman yang mewarisi surga firdaus.
Memelihara kemaluan; yakni tidak melampiaskan nafsu biologisnya pada perempuan-perempuan tidak benar. Yang sekarang ini hal tersebut sudah menjadi kebiasaaan yang dianggap biasa dan bukannya dosa. Na’udzu billahi min dzalika.
Memelihara amanat dan janjinya, hal ini akan menumbuhkan kepercayaan dari orang lain yang lebih jauhnya akan berpengaruh terhadap dakwah islam.
Surga ini pun diperuntukkan bagi orang yang beriman, bertakwa dan banyak beramal saleh. Amal saleh penghuni ‘Adn dirinci lagi secara khusus di dalam firmanNya :
Jadi ada sedikit perbedaan amal saleh yang mendapat ganjaran ‘Adn dengan pewaris firdaus yakni menghubungkan silaturahmi, berlaku sabar dan tidak membalas kejahatan dengan kejahatan.
Darussalam merupakan tempat yang damai yang disediakan di sisi Allah bagi orang yang sesuai dengan Firman Allah berikut:
Kebanyakan manusia jangankan menerima peringatan, mendengarkannya pun sudah tidak mau. Padahal di dalam shalat dia selalu memohon ditunjukkan pada jalan yang lurus. Petunjuk itu sebenarnya sudah ada terpampang di depan mata, tinggal manusia mau menerimanya atau tidak.
Surga ini disediakan bagi orang yang pandai mensyukuri ni’mat Allah. Sebagaimana disebutkan dalam FirmanNya:
Sebanyak apapun aktivitas yang dilakukan di akherat, kita tidak akan merasa lelah dan lesu. Berbeda dengan di dunia, kesibukan dalam bekerja membuat badan terasa letih. Bahkan hingga akhirnya jatuh sakit yang tentu saja selain tidak nyaman di badan, mahal pula biayanya untuk kembali sembuh.
Maka dari itu banyak-banyaklah bersyukur dalam berbagai hal sebagaimana yang tertera dalam ayat di atas. Jangankan mendapatkan harta berlimpah, dihilangkan rasa sedih oleh Allah pun mereka mensyukurinya. Hal ini jarang atau bahkan tidak pernah sama sekali kita lakukan karena kita merasa dihilangkannya rasa sedih, dihapuskannya rasa takut lalu diberikannya rasa gembira dan dianugerahkannya rasa aman bukan keni’matan yang patut disyukuri.
Demikian penjelasan singkat yang dapat kami paparkan. Semoga kita menjadi penghuni salah satu surga-Nya kelak. Amiin Ya Robbal Alamin.
مَّثَلُ ٱلْجَنَّةِ ٱلَّتِى وُعِدَ ٱلْمُتَّقُونَ ۖ فِيهَآ أَنْهَٰرٌ مِّن مَّآءٍ غَيْرِ ءَاسِنٍ وَأَنْهَٰرٌ مِّن لَّبَنٍ لَّمْ يَتَغَيَّرْ طَعْمُهُۥ وَأَنْهَٰرٌ مِّنْ خَمْرٍ لَّذَّةٍ لِّلشَّٰرِبِينَ وَأَنْهَٰرٌ مِّنْ عَسَلٍ مُّصَفًّى ۖ وَلَهُمْ فِيهَا مِن كُلِّ ٱلثَّمَرَٰتِ وَمَغْفِرَةٌ مِّن رَّبِّهِمْ ۖ كَمَنْ هُوَ خَٰلِدٌ فِى ٱلنَّارِ وَسُقُوا۟ مَآءً حَمِيمًا فَقَطَّعَ أَمْعَآءَهُمْ
(Apakah) perumpamaan (penghuni) jannah yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka, sama dengan orang yang kekal dalam jahannam dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya? (QS: Muhammad Ayat: 15)
Bukan Surga - Hanya Ilustrasi |
Jadi surga adalah suatu tempat penuh kenikmatan yang disediakan Allah bagi hamba-hambanya yang bertakwa dengan melaksanakan semua apa yang diperintahkan dan menjauhi semua apa yang dilarang. Kenikmatan surga tidaklah bisa dibandingkan dengan kenikmatan dunia. Kebun-kebun yang ada di dunia saja sudah sangat memberikan kenikmatan bagi pemiliknya.
Apalagi kebun-kebun surga yang didalamnya terdapat berbagai sungai yang mengalir termasuk sungai khamar yang waktu di dunia diharamkan. Ditambah berbagai macan buah-buahan yang tidak usah susah payah dalam memetiknya karena buah-buahan tersebut yang datang menghampiri.
Macam-macam nama surga banyak disebutkan dalam Al-Qur’an lengkap dengan gambaran orang yang berhak menjadi penghuninya. Gambaran tersebut dapat dijadikan patokan bagi kita dalam memantaskan diri jika kita ingin meraih surga tersebut. Berikut penjelasannya:
Surga Firdaus
Surga firdaus diperuntukkan bagi orang beriman yang beramal soleh, sebagaimana firmanNya:
إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّٰتُ ٱلْفِرْدَوْسِ نُزُلًا
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal (QS: Al-Kahfi Ayat: 107)
Lalu amal soleh orang yang akan meraih surga firdaus ini dirinci di dalam QS Al-Mu’minuun ayat 1-11 yakni:
Orang yang khusyu dan memelihara shalatnya; khusyu dalam shalat didorong oleh keyakinan bahwa mereka akan menemui Robb-nya dan akan kembali padaNya. Sehingga ketika menghadap Robbnya dalam shalat seolah-olah mereka melihatNya. Kalaupun tidak, mereka yakin Allah melihat mereka.
Sedangkan memelihara shalat bukan hanya menjaga pelaksanaan shalat dalam waktu-waktunya namun juga menerapkannya dalam akhlak sehari-hari. Orang yang memelihara dan mendirikan shalat tidak akan berbuat perbuatan keji dan munkar dalam hidupnya. Jika orang yang sudah shalat tetap melaksanakan perbuatan-perbuatan tersebut, maka perlu dipertanyakan kembali shalatnya.
Menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tidak berguna; tayangan gosip di televisi yang kita tonton seharian merupakan contoh real point ini, baik perbuatan dan perkataan yang ditonton adalah 2 hal yang laghwi (tidak berguna).
Menunaikan zakat, merupakan hal berat untuk dilakukan hamba harta. Harta yang didapat dengan susah payah serasa hasil usahanya sendiri tanpa ada campur tangan Allah. Sehingga dia merasa sayang untuk memberikannya begitu saja. Namun tidak demikian halnya bagi orang-orang beriman yang mewarisi surga firdaus.
Memelihara kemaluan; yakni tidak melampiaskan nafsu biologisnya pada perempuan-perempuan tidak benar. Yang sekarang ini hal tersebut sudah menjadi kebiasaaan yang dianggap biasa dan bukannya dosa. Na’udzu billahi min dzalika.
Memelihara amanat dan janjinya, hal ini akan menumbuhkan kepercayaan dari orang lain yang lebih jauhnya akan berpengaruh terhadap dakwah islam.
Surga ‘Adn
Surga ini pun diperuntukkan bagi orang yang beriman, bertakwa dan banyak beramal saleh. Amal saleh penghuni ‘Adn dirinci lagi secara khusus di dalam firmanNya :
ٱلَّذِينَ يُوفُونَ بِعَهْدِ ٱللَّهِ وَلَا يَنقُضُونَ ٱلْمِيثَٰقَ
(yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian (QS: Ar-Ra'd Ayat: 20)
وَٱلَّذِينَ يَصِلُونَ مَآ أَمَرَ ٱللَّهُ بِهِۦٓ أَن يُوصَلَ وَيَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ وَيَخَافُونَ سُوٓءَ ٱلْحِسَابِ
Dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk (QS: Ar-Ra'd Ayat: 21)
وَٱلَّذِينَ صَبَرُوا۟ ٱبْتِغَآءَ وَجْهِ رَبِّهِمْ وَأَقَامُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَأَنفَقُوا۟ مِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً وَيَدْرَءُونَ بِٱلْحَسَنَةِ ٱلسَّيِّئَةَ أُو۟لَٰٓئِكَ لَهُمْ عُقْبَى ٱلدَّارِ
Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhoan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik) (QS: Ar-Ra'd Ayat: 22)
جَنَّٰتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَن صَلَحَ مِنْ ءَابَآئِهِمْ وَأَزْوَٰجِهِمْ وَذُرِّيَّٰتِهِمْ ۖ وَٱلْمَلَٰٓئِكَةُ يَدْخُلُونَ عَلَيْهِم مِّن كُلِّ بَابٍ
(yaitu) surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu (QS: Ar-Ra'd Ayat: 23)
Jadi ada sedikit perbedaan amal saleh yang mendapat ganjaran ‘Adn dengan pewaris firdaus yakni menghubungkan silaturahmi, berlaku sabar dan tidak membalas kejahatan dengan kejahatan.
Surga Darussalam
Darussalam merupakan tempat yang damai yang disediakan di sisi Allah bagi orang yang sesuai dengan Firman Allah berikut:
وَهَٰذَا صِرَٰطُ رَبِّكَ مُسْتَقِيمًا ۗ قَدْ فَصَّلْنَا ٱلْءَايَٰتِ لِقَوْمٍ يَذَّكَّرُونَ
Dan inilah jalan Tuhanmu; (jalan) yang lurus. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan ayat-ayat (Kami) kepada orang-orang yang mengambil pelajaran (QS: Al-An'am Ayat: 126)
لَهُمْ دَارُ ٱلسَّلَٰمِ عِندَ رَبِّهِمْ ۖ وَهُوَ وَلِيُّهُم بِمَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ
Bagi mereka (disediakan) darussalam (surga) pada sisi Tuhannya dan Dialah Pelindung mereka disebabkan amal-amal saleh yang selalu mereka kerjakan (QS: Al-An'am Ayat: 127)
Kebanyakan manusia jangankan menerima peringatan, mendengarkannya pun sudah tidak mau. Padahal di dalam shalat dia selalu memohon ditunjukkan pada jalan yang lurus. Petunjuk itu sebenarnya sudah ada terpampang di depan mata, tinggal manusia mau menerimanya atau tidak.
Surga Darul Muqamah
Surga ini disediakan bagi orang yang pandai mensyukuri ni’mat Allah. Sebagaimana disebutkan dalam FirmanNya:
وَقَالُوا۟ ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِىٓ أَذْهَبَ عَنَّا ٱلْحَزَنَ ۖ إِنَّ رَبَّنَا لَغَفُورٌ شَكُورٌ
Dan mereka berkata: Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampum lagi Maha Mensyukuri (QS: Faathir Ayat: 34)
ٱلَّذِىٓ أَحَلَّنَا دَارَ ٱلْمُقَامَةِ مِن فَضْلِهِۦ لَا يَمَسُّنَا فِيهَا نَصَبٌ وَلَا يَمَسُّنَا فِيهَا لُغُوبٌ
Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga) dari karunia-Nya; didalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu (QS: Faathir Ayat: 35)
Sebanyak apapun aktivitas yang dilakukan di akherat, kita tidak akan merasa lelah dan lesu. Berbeda dengan di dunia, kesibukan dalam bekerja membuat badan terasa letih. Bahkan hingga akhirnya jatuh sakit yang tentu saja selain tidak nyaman di badan, mahal pula biayanya untuk kembali sembuh.
Maka dari itu banyak-banyaklah bersyukur dalam berbagai hal sebagaimana yang tertera dalam ayat di atas. Jangankan mendapatkan harta berlimpah, dihilangkan rasa sedih oleh Allah pun mereka mensyukurinya. Hal ini jarang atau bahkan tidak pernah sama sekali kita lakukan karena kita merasa dihilangkannya rasa sedih, dihapuskannya rasa takut lalu diberikannya rasa gembira dan dianugerahkannya rasa aman bukan keni’matan yang patut disyukuri.
Demikian penjelasan singkat yang dapat kami paparkan. Semoga kita menjadi penghuni salah satu surga-Nya kelak. Amiin Ya Robbal Alamin.