KabarMakkah.Com - Ketika Muhammad kecil melakukan perjalanan ke Syam untuk mengikuti pamannya berdagang, ada sebuah kejadian unik yang menceritakan bahwa Muhammad kecil adalah seorang calon nabi terakhir seperti ramalan dalam kitab seorang pendeta dari Syam.
Salah seorang pakar tafsir ternama, Muhammad Ibn Jarir al-Tabari menceritakan tentang kisah pendeta Buhaira yang bertemu dengan Muhammad kecil. Saat itu Nabi Muhammad SAW baru berusia 9 atau 12 tahun. Ia menyertai pamannya Abu Thalib dalam perjalanan untuk berdagang ke negara Syam.
Buhaira bertemu dengan kelompok pedagang tersebut dan mengajak mereka untuk beristirahat barang sebentar. Akan tetapi sebelumnya Buhaira sudah mendapat firasat kalau ia akan bertemu dengan sang nabi terakhir. semua tamu yang dipersilahkan mampir dirumahnya diamati oleh beliau. Namun tak satupun di antara mereka yang memiliki tanda-tanda mukjizat seperti yang disebut dalam kitabnya.
Namun, setelah diteliti ternyata masih ada satu anggota yang tidak ikut masuk ke rumah Buhaira. karena Muhammad kecil disuruh menunggu di bawah pohon untuk menjaga unta-unta mereka.
Dengan mengamati dari kejauhan, Buhaira sangat takjub menyaksikan cabang pohon tersebut saling merunduk untuk melindungi Muhammad kecil. Buhaira akhirnya meminta agar Muhammad kecil diajak masuk juga untuk berteduh dan bersantap.
Setelah diteliti dan dicocokkan dengan berbagai tanda-tanda dalam kitabnya, Buhaira tambah yakin jika Muhammad kecil adalah calon seorang nabi yang telah diramalkan kemunculannya. kemudian Buhaira berpesan kepada Abu Thalib untuk menjaga Muhammad kecil, karena suatu saat nanti ia akan membawa keberkahan dan kedamaian bagi seluruh umat manusia.
1400 tahun telah berlalu, namun pohon yang pernah meneduhkan Muhammad kecil itu sampai saat ini masih berdiri tegak, dan pohon ini menjadi satu-satunya pohon yang berhasil hidup di tengah gurun yang sangat panas. Subhanallah.. Allahu Akbar !!!
Pohon yang menjadi saksi atas kerasulan Muhammad ini disebut dengan pohon Sahabi (dari kata Sahabat). sekarang pohon ini dilestarikan dan dijaga oleh pemerintah Yordania. Sekelilingnya dilindungi pagar dan keberadaannya dipantau secara rutin. Sekalipun begitu pengunjung tetap bisa menyentuh dan berlindung dibawahnya.
Salah seorang pakar tafsir ternama, Muhammad Ibn Jarir al-Tabari menceritakan tentang kisah pendeta Buhaira yang bertemu dengan Muhammad kecil. Saat itu Nabi Muhammad SAW baru berusia 9 atau 12 tahun. Ia menyertai pamannya Abu Thalib dalam perjalanan untuk berdagang ke negara Syam.
Pohon Berusia 1400 Tahun Yang Jadi Saksi Keagungan Nabi - Image Of Bored Panda |
Buhaira bertemu dengan kelompok pedagang tersebut dan mengajak mereka untuk beristirahat barang sebentar. Akan tetapi sebelumnya Buhaira sudah mendapat firasat kalau ia akan bertemu dengan sang nabi terakhir. semua tamu yang dipersilahkan mampir dirumahnya diamati oleh beliau. Namun tak satupun di antara mereka yang memiliki tanda-tanda mukjizat seperti yang disebut dalam kitabnya.
Baca Juga: Inilah Foto Foto Biara Pendeta Buhaira
Namun, setelah diteliti ternyata masih ada satu anggota yang tidak ikut masuk ke rumah Buhaira. karena Muhammad kecil disuruh menunggu di bawah pohon untuk menjaga unta-unta mereka.
Dengan mengamati dari kejauhan, Buhaira sangat takjub menyaksikan cabang pohon tersebut saling merunduk untuk melindungi Muhammad kecil. Buhaira akhirnya meminta agar Muhammad kecil diajak masuk juga untuk berteduh dan bersantap.
Setelah diteliti dan dicocokkan dengan berbagai tanda-tanda dalam kitabnya, Buhaira tambah yakin jika Muhammad kecil adalah calon seorang nabi yang telah diramalkan kemunculannya. kemudian Buhaira berpesan kepada Abu Thalib untuk menjaga Muhammad kecil, karena suatu saat nanti ia akan membawa keberkahan dan kedamaian bagi seluruh umat manusia.
Pohon Sahabi |
1400 tahun telah berlalu, namun pohon yang pernah meneduhkan Muhammad kecil itu sampai saat ini masih berdiri tegak, dan pohon ini menjadi satu-satunya pohon yang berhasil hidup di tengah gurun yang sangat panas. Subhanallah.. Allahu Akbar !!!
Pohon yang menjadi saksi atas kerasulan Muhammad ini disebut dengan pohon Sahabi (dari kata Sahabat). sekarang pohon ini dilestarikan dan dijaga oleh pemerintah Yordania. Sekelilingnya dilindungi pagar dan keberadaannya dipantau secara rutin. Sekalipun begitu pengunjung tetap bisa menyentuh dan berlindung dibawahnya.