KabarMakkah.Com - Besarnya antusias kaum muslim di seluruh penjuru dunia untuk mengunjungi Baitullah yang berada di kota Makkah al Mukarramah terkadang menimbulkan sesuatu ide tersendiri yang berbeda agar niat keberangkatan mereka ke tanah suci tidak terhalang oleh faktor biaya.
Ibadah Umrah yang seharusnya memakan banyak biaya bisa di minimalisir kan dan dihindari dengan mengurangi fasilitas yang tidak terlalu dibutuhkan. sehingga budget dan biaya untuk berumroh dapat di kurangi se efisien mungkin.
Sehingga ditemukanlah sebuah ide dan terobosan baru yang sering disebut dengan "Umrah Hemat Ala Backpacker" untuk mengunjungi Mekkah Dan Madinah tanpa merogoh kocek yang besar seperti biaya yang ditawarkan oleh tours dan travel umroh yang semakin menjamur di pelosok negeri.
Perbedaan antara Umroh Backpacker dan Umroh reguler travel adalah dari segi biaya dan fasilitas, biasanya yang berumroh ala backpacker biayanya bisa diminimalkan antara 5 - 7 juta daripada yang umrah ikut travel plus.
Kelebihan dari umroh backpacker ini adalah jamaah bisa mengatur jadwal sendiri dalam melakukan aktivitas selama di tanah suci. seperti contoh jamaah tidak harus menginap hotel di mekkah ataupun madinah, jamaah pun tidak perlu memikirkan jam makan yang telah ditetapkan pihak catering hotel. sehingga jamaah umroh lebih fleksibel dalam beribadah karena bisa membeli makanan sendiri sesuai waktu yang di ainginkan. Intinya, jamaah umroh backpacker bisa menjalankan ibadah sepuasnya di Tanah Suci tanpa atura dari travel.
Namun, berumroh ala backpacker ini bukan tanpa kendala. Efek dari ditekannya biaya menjadi lebih murah akan berakibat pada fasilitas yang didapatkan. Contohnya adalah dari segi tiket penerbangan. biasanya tiket penerbangan murah akan menempuh jarak yang pendek, sehingga untuk sampai ke Tanah Suci dibutuhkan 2 - 4 kali transit pesawat. Negara yang biasanya menjadi tempat bandara transit antara lain Malaysia, Thailand, India, Yaman, Abu Dhabi, Doha, Dubai dan lainnya.
Pengalaman dari beberapa jamaah umroh backpacker terpaksa harus menunggu 17 jam bahkan tak jarang harus menginap dari satu bandara ke Bandara yang lain tanpa adanya fasilitas yang memadai ketika menunggu penerbangan lanjutan di bandara transit. Tak banyak yang bisa di lakukan, kecuali hanya menunggu di dalam terminal bandara, karena untuk keluar dari terminal bandara transit hanya sekedar untuk jalan – jalan ataupun mencari hotel terdekat mereka membutuhkan visa negara yang menjadi tempat transit.
Kendala lain yang biasanya ditemukan pada program Umroh Backpacker adalah masalah hotel atau tempat penginapan, untuk jamaah umroh backpacker biasanya lebih memilih budget hotel murah di Makkah dan Madinah yang berjarak jauh dari Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. biasanya sekitar radius 2 - 6 kilometer. Jauhnya jarak hotel ke masjid akan membuat jamaah capek dan letih ketika ingin ke masjid ataupun pulang dari masjid.
Selain itu, jamaah umroh backpacker juga harus memikirkan sendiri konsumsi selama mereka beribadah, sehingga konsentrasi mereka untuk beribadah secara khusyu' di Mekkah dan Madinah akan terpecah hanya karena ingin mencari makanan yang sesuai dengan menu ala Indonesia pada umumnya.
Banyaknya animo umroh ala backpacker memang dapat dimaklumi. Dengan harga dan fasilitas yang didapatkan para pelaku ibadah ala backpacker ini menuntut ketahanan fisik yang maksimal . Sehingga diharapkan jamaah yang ingin berumroh ala backpacker harus berusia tidak lebih dari 40 tahun dan juga telah dibekali dengan persiapan fisik dan mental yang sempurna.
Untuk mengetahui bagaimana langkah dan cara Umroh Murah Dan Hemat Ala Backpacker silahkan menuju ke link Cara Umrah Hemat Dan Murah Tanpa Ikut Travel.
Ibadah Umrah yang seharusnya memakan banyak biaya bisa di minimalisir kan dan dihindari dengan mengurangi fasilitas yang tidak terlalu dibutuhkan. sehingga budget dan biaya untuk berumroh dapat di kurangi se efisien mungkin.
Umroh Murah Ala Backpacker |
Sehingga ditemukanlah sebuah ide dan terobosan baru yang sering disebut dengan "Umrah Hemat Ala Backpacker" untuk mengunjungi Mekkah Dan Madinah tanpa merogoh kocek yang besar seperti biaya yang ditawarkan oleh tours dan travel umroh yang semakin menjamur di pelosok negeri.
Perbedaan antara Umroh Backpacker dan Umroh reguler travel adalah dari segi biaya dan fasilitas, biasanya yang berumroh ala backpacker biayanya bisa diminimalkan antara 5 - 7 juta daripada yang umrah ikut travel plus.
Kelebihan dari umroh backpacker ini adalah jamaah bisa mengatur jadwal sendiri dalam melakukan aktivitas selama di tanah suci. seperti contoh jamaah tidak harus menginap hotel di mekkah ataupun madinah, jamaah pun tidak perlu memikirkan jam makan yang telah ditetapkan pihak catering hotel. sehingga jamaah umroh lebih fleksibel dalam beribadah karena bisa membeli makanan sendiri sesuai waktu yang di ainginkan. Intinya, jamaah umroh backpacker bisa menjalankan ibadah sepuasnya di Tanah Suci tanpa atura dari travel.
Namun, berumroh ala backpacker ini bukan tanpa kendala. Efek dari ditekannya biaya menjadi lebih murah akan berakibat pada fasilitas yang didapatkan. Contohnya adalah dari segi tiket penerbangan. biasanya tiket penerbangan murah akan menempuh jarak yang pendek, sehingga untuk sampai ke Tanah Suci dibutuhkan 2 - 4 kali transit pesawat. Negara yang biasanya menjadi tempat bandara transit antara lain Malaysia, Thailand, India, Yaman, Abu Dhabi, Doha, Dubai dan lainnya.
Pengalaman dari beberapa jamaah umroh backpacker terpaksa harus menunggu 17 jam bahkan tak jarang harus menginap dari satu bandara ke Bandara yang lain tanpa adanya fasilitas yang memadai ketika menunggu penerbangan lanjutan di bandara transit. Tak banyak yang bisa di lakukan, kecuali hanya menunggu di dalam terminal bandara, karena untuk keluar dari terminal bandara transit hanya sekedar untuk jalan – jalan ataupun mencari hotel terdekat mereka membutuhkan visa negara yang menjadi tempat transit.
Kendala lain yang biasanya ditemukan pada program Umroh Backpacker adalah masalah hotel atau tempat penginapan, untuk jamaah umroh backpacker biasanya lebih memilih budget hotel murah di Makkah dan Madinah yang berjarak jauh dari Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. biasanya sekitar radius 2 - 6 kilometer. Jauhnya jarak hotel ke masjid akan membuat jamaah capek dan letih ketika ingin ke masjid ataupun pulang dari masjid.
Selain itu, jamaah umroh backpacker juga harus memikirkan sendiri konsumsi selama mereka beribadah, sehingga konsentrasi mereka untuk beribadah secara khusyu' di Mekkah dan Madinah akan terpecah hanya karena ingin mencari makanan yang sesuai dengan menu ala Indonesia pada umumnya.
Banyaknya animo umroh ala backpacker memang dapat dimaklumi. Dengan harga dan fasilitas yang didapatkan para pelaku ibadah ala backpacker ini menuntut ketahanan fisik yang maksimal . Sehingga diharapkan jamaah yang ingin berumroh ala backpacker harus berusia tidak lebih dari 40 tahun dan juga telah dibekali dengan persiapan fisik dan mental yang sempurna.
Untuk mengetahui bagaimana langkah dan cara Umroh Murah Dan Hemat Ala Backpacker silahkan menuju ke link Cara Umrah Hemat Dan Murah Tanpa Ikut Travel.