Pemerintah Arab Saudi mulai memperketat keamanan di perbatasan antara Saudi - Irak dengan menarik sejumlah pasukannya di perbatasan Mesir dan Pakistan.
Hal itu dilakukan untuk mencegah masuknya militan ISIS ke Arab Saudi. Negara kerajaan tersebut sudah menghabiskan dana sekitar £35 miliar untuk memperkuat pertahanan negaranya pada tahun lalu. Jumlah tersebut mengungguli Inggris yang tercatat sebagai negara terbesar keempat yang menghabiskan dana untuk pertahanan negara.
Perhatian utama Arab Saudi adalah bagaimana memperkuat pertahanan kota Mekkah. Hal tersebut menyusul pernyataan militan ISIS lewat dunia maya yang menyatakan akan menyerang kota Mekkah dan menghancurkan Ka'bah.
Sebelumnya, Arab Saudi sudah memperkuat pertahanan di perbatasannya sejak aksi ISIS mulai memanas pada Mei dan Juni dengan menguasai dua kota besar di Irak. Raja Abdullah, penguasa Arab Saudi, berjanji akan mengambil langkah strategis untuk mencegah masuknya ISIS. Salah satunya memperkuat perbatasan meskipun dengan tentara bayaran.
Kekhawatiran lainnya adalah bergabungnya puluhan pemuda Arab Saudi dengan ISIS di sejumlah wilayah di Irak. Kerajaan Arab Saudi mengakui hal ini sulit diantisipasi.
Seperti terbukti pada Mei lalu, seorang pejabat senior Arab Saudi yang juga merupakan tokoh agama dijadikan target pembunuhan ISIS. Beruntung rencana tersebut berhasil digagalkan.
Hal lainnya, ditemukannya selebaran ISIS di sejumlah daerah di Riyadh yang mengajak untuk berjihad.
Hal itu dilakukan untuk mencegah masuknya militan ISIS ke Arab Saudi. Negara kerajaan tersebut sudah menghabiskan dana sekitar £35 miliar untuk memperkuat pertahanan negaranya pada tahun lalu. Jumlah tersebut mengungguli Inggris yang tercatat sebagai negara terbesar keempat yang menghabiskan dana untuk pertahanan negara.
 |
| Baret Merah Saudi |
Perhatian utama Arab Saudi adalah bagaimana memperkuat pertahanan kota Mekkah. Hal tersebut menyusul pernyataan militan ISIS lewat dunia maya yang menyatakan akan menyerang kota Mekkah dan menghancurkan Ka'bah.
Sebelumnya, Arab Saudi sudah memperkuat pertahanan di perbatasannya sejak aksi ISIS mulai memanas pada Mei dan Juni dengan menguasai dua kota besar di Irak. Raja Abdullah, penguasa Arab Saudi, berjanji akan mengambil langkah strategis untuk mencegah masuknya ISIS. Salah satunya memperkuat perbatasan meskipun dengan tentara bayaran.
Kekhawatiran lainnya adalah bergabungnya puluhan pemuda Arab Saudi dengan ISIS di sejumlah wilayah di Irak. Kerajaan Arab Saudi mengakui hal ini sulit diantisipasi.
Seperti terbukti pada Mei lalu, seorang pejabat senior Arab Saudi yang juga merupakan tokoh agama dijadikan target pembunuhan ISIS. Beruntung rencana tersebut berhasil digagalkan.
Hal lainnya, ditemukannya selebaran ISIS di sejumlah daerah di Riyadh yang mengajak untuk berjihad.