Ahmed Saber, pengusaha hotel di Makkah menyebut dua bos First Travel, Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan memang bergaya hidup glamour.
Hal tersebut terlihat dari media sosial yang menampilkan foto-foto mereka saat liburan ke luar negeri dengan fasilitas mewah. Saber pernah diajak berlibur ke Indonesia sebagai balasan mengajak Andika dan Anniesa berlibur di Arab Saudi.
"Saya lihat cara hidup Andika. Sepertinya ia punya uang yang banyak. Tapi saya tidak tahu di mana saja ia berbisnis," kata Saber, Kamis (24/8) malam.
Melihat kemewahan pasangan suami-istri tersebut, Saber percaya bahwa keduanya memiliki usaha yang sukses. Bahkan, Saber menganggap Andika punya bisnis lain di luar agen perjalanan umrah.
Ia juga mengungkapkan kebiasaan konyol bos First Travel ketika berada di tanah suci. Pihaknya pun kerap dibuat bingung karena Andika dan Anniesa minta kamar untuk jamaah umroh secara mendadak.
"Pasti akan ada banyak pengeluaran di mana-mana dan dia (Ahmad) terlalu percaya. Dia (Ahmad) juga sempat bilang ke mereka kalau pesan kamar jangan dadakan biar kami bisa siapkan tamu Allah dari yang jauh, dari Indonesia, dll," ucapnya.
Untung saja selalu ada kamar yang tersedia.
Saber juga sering mengingatkan Andika soal itu, namun hanya ditanggapi dengan berbagai alasan yang sama.
"Berkali-kali kami ingatkan jangan pesan mendadak, bagaimana kalau kami nggak bisa sediakan kamar. Kadang-kadang baru tiba hari ini dan harus sediakan, tapi tolong jangan seperti ini, tapi mereka tidak peduli," sambungnya.
Saber khawatir, jika sistem serba dadakan itu terus dilakukan, sementara kamar hotelnya sedang penuh, maka jamaah umroh akan terlantar.
"Meski ada masalah dengan First Travel, tetap kami layani. Kami kasihan kalau para tamu Allah terlantar. Biarlah masalah FT dengan kami diselesaikan nanti," kata dia.
Selalu Berkilah
Saat awal berbisnis, ia tidak memiliki masalah pembayaran dengan perusahaan milik Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan itu.
Namun, pada 2016, penyetoran uang mulai terhambat.
First Travel telat membayar setoran uang hotel untuk jemaah umrah yang menginap di hotel milik Saber.
"Telat bayar sebulan. Baru dilunasi setelah Idul Fitri," ujar Saber.
Namun, masalah besar dalam bisnis mereka baru terjadi pada 2017.
Sejak bulan Maret, Andika tidak membayarkan uang hotel kepada Saber.
Padahal, ia memberi kepercayaan penuh pada First Travel yang dia anggap sebagai agen perjalanan umrah terbesar di Indonesia.
Pada 2017, First Travel bekerja sama dengan hotel Dyar Al-Manasik untuk pemesanan kamar jamaah sebesar 15 juta riyal Saudi.
"Yang belum terbayar 6,8 juta riyal Saudi atau sekitar Rp 25 miliar," kata Saber.
Saber kerap menagih utang itu kepada Andika.
Namun, Andika selalu berkilah dan meminta waktu untuk melunasi.
Saber mengatakan, Andika selalu berjanji bulan depannya akan dilunasi.
Namun, uang itu belum dibayar hingga kini.
Saber pernah bertemu Andika dan memberikan surat utang serta membuatkan jadwal pembayaran.
Namun, dari perjanjian pembayaran 500.000 riyal, hanya dibayarkan 30.000 riyal.
"Kami kecewa karena dia tidak tepati janji. Saya telepon tidak diangkat. Sampai saat ini belum ketemu lagi," kata dia.
Lebih rinci, utang 25 miliar itu untuk pembayaran sewa hotel dan transportasi jemaah selama di Mekah dan Madinah. Ahmed Saber mengoperasikan sembilan hotel di Makkah dan Madinah, termasuk Intercontinental Dar Attauhid di Makkah yang jadi langganan tempat menginap selebritas yang dibawa First Travel.
"Selebritas-selebritas Indonesia yang dibawa First Travel untuk Umrah akan menginap di hotel-hotel mewah seperti Intercontinental itu," kata dia yang mengaku masih menunggu pertanggungjawaban.
Baca Juga:
Setidaknya jika tidak mendapat bayaran, Ahmed Saber bisa mendapatkan aset First Travel sebagai gantinya.
Ahmad Saber (paling kiri) bersama Bos First Travel Andika Surachman |
Hal tersebut terlihat dari media sosial yang menampilkan foto-foto mereka saat liburan ke luar negeri dengan fasilitas mewah. Saber pernah diajak berlibur ke Indonesia sebagai balasan mengajak Andika dan Anniesa berlibur di Arab Saudi.
"Saya lihat cara hidup Andika. Sepertinya ia punya uang yang banyak. Tapi saya tidak tahu di mana saja ia berbisnis," kata Saber, Kamis (24/8) malam.
Melihat kemewahan pasangan suami-istri tersebut, Saber percaya bahwa keduanya memiliki usaha yang sukses. Bahkan, Saber menganggap Andika punya bisnis lain di luar agen perjalanan umrah.
Ia juga mengungkapkan kebiasaan konyol bos First Travel ketika berada di tanah suci. Pihaknya pun kerap dibuat bingung karena Andika dan Anniesa minta kamar untuk jamaah umroh secara mendadak.
"Pasti akan ada banyak pengeluaran di mana-mana dan dia (Ahmad) terlalu percaya. Dia (Ahmad) juga sempat bilang ke mereka kalau pesan kamar jangan dadakan biar kami bisa siapkan tamu Allah dari yang jauh, dari Indonesia, dll," ucapnya.
Untung saja selalu ada kamar yang tersedia.
Saber juga sering mengingatkan Andika soal itu, namun hanya ditanggapi dengan berbagai alasan yang sama.
"Berkali-kali kami ingatkan jangan pesan mendadak, bagaimana kalau kami nggak bisa sediakan kamar. Kadang-kadang baru tiba hari ini dan harus sediakan, tapi tolong jangan seperti ini, tapi mereka tidak peduli," sambungnya.
Saber khawatir, jika sistem serba dadakan itu terus dilakukan, sementara kamar hotelnya sedang penuh, maka jamaah umroh akan terlantar.
"Meski ada masalah dengan First Travel, tetap kami layani. Kami kasihan kalau para tamu Allah terlantar. Biarlah masalah FT dengan kami diselesaikan nanti," kata dia.
Selalu Berkilah
Saat awal berbisnis, ia tidak memiliki masalah pembayaran dengan perusahaan milik Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan itu.
Namun, pada 2016, penyetoran uang mulai terhambat.
First Travel telat membayar setoran uang hotel untuk jemaah umrah yang menginap di hotel milik Saber.
"Telat bayar sebulan. Baru dilunasi setelah Idul Fitri," ujar Saber.
Namun, masalah besar dalam bisnis mereka baru terjadi pada 2017.
Sejak bulan Maret, Andika tidak membayarkan uang hotel kepada Saber.
Padahal, ia memberi kepercayaan penuh pada First Travel yang dia anggap sebagai agen perjalanan umrah terbesar di Indonesia.
Pada 2017, First Travel bekerja sama dengan hotel Dyar Al-Manasik untuk pemesanan kamar jamaah sebesar 15 juta riyal Saudi.
Pengusaha Hotel di Makkah Ahmad Saber dan sepupunya, Alaa Elkasaas |
"Yang belum terbayar 6,8 juta riyal Saudi atau sekitar Rp 25 miliar," kata Saber.
Saber kerap menagih utang itu kepada Andika.
Namun, Andika selalu berkilah dan meminta waktu untuk melunasi.
Saber mengatakan, Andika selalu berjanji bulan depannya akan dilunasi.
Namun, uang itu belum dibayar hingga kini.
Saber pernah bertemu Andika dan memberikan surat utang serta membuatkan jadwal pembayaran.
Namun, dari perjanjian pembayaran 500.000 riyal, hanya dibayarkan 30.000 riyal.
"Kami kecewa karena dia tidak tepati janji. Saya telepon tidak diangkat. Sampai saat ini belum ketemu lagi," kata dia.
Lebih rinci, utang 25 miliar itu untuk pembayaran sewa hotel dan transportasi jemaah selama di Mekah dan Madinah. Ahmed Saber mengoperasikan sembilan hotel di Makkah dan Madinah, termasuk Intercontinental Dar Attauhid di Makkah yang jadi langganan tempat menginap selebritas yang dibawa First Travel.
"Selebritas-selebritas Indonesia yang dibawa First Travel untuk Umrah akan menginap di hotel-hotel mewah seperti Intercontinental itu," kata dia yang mengaku masih menunggu pertanggungjawaban.
Baca Juga:
- Astagfirullah, Begini Penampakan Kamar Istri Bos First Travel
- Hikmah Kasus First Travel: Urusan Ibadah Jangan Cari Yang Murah
- First Travel Mau Berangkatkan Umroh, Asal Bosnya Dibebaskan Dulu
Setidaknya jika tidak mendapat bayaran, Ahmed Saber bisa mendapatkan aset First Travel sebagai gantinya.