Mobil Honda City jadi sasaran tembakan polisi di Lubuklinggau, Sumatera Selatan, karena kabur saat razia kendaraan. Satu orang tewas dan beberapa terluka. Alasan sopir tak berhenti saat disetop polisi terungkap.
"Sopirnya (Diki) takut dan lari karena tak ada SIM. Pajak mobil juga mati," kata Wawan Triatno di RSUD Sobirin, Lubuklinggau, Rabu (19/4/2017).
Wawan adalah suami Novianti (35), salah satu penumpang yang menjadi korban penembakan. Novianti terluka di pundak kanan. Saat kejadian, Wawan tak ikut di dalam mobil.
"Kata istri saya, mobil ditembak dari belakang. Lalu mobil lari," tutur Wawan, yang beralamat di Karya Bakti, Lubuklinggau Timur, Lubuklinggau.
Peristiwa penembakan itu terjadi di Simpang Periuk, Lubuklinggau, Selasa (18/4) sekitar pukul 10.00 WIB. Saat itu, polisi gabungan menggelar razia terkait dengan pencurian kendaraan bermotor. Nah, mobil Honda City yang dikemudikan Diki tak berhenti. Mobil itu pun dikejar polisi.
Polisi menyebut sudah melepaskan tembakan peringatan, tapi mobil tak berhenti. Akhirnya mobil itu ditembak. Dalam kejadian ini, salah satu penumpang, Surini (54), tewas terluka tembak di bagian dada dan perut.
Cerita Novianti, Penumpang Mobil yang Ditembaki Polisi
Novianti (35) tergolek lemah di RSUD Sobirin, Lubuklinggau, Sumatera Selatan. Pundak dan tangannya diperban. Dengan wajah kuyu, dia menceritakan penembakan terhadap mobil yang ditumpanginya.
"Berhentilah Pak, nanti ditembak Pak Polisi," kata Novianti di RSUD Sobirin, Rabu (19/4/2017). Novianti mengatakan hal itu kepada sopir Diki.
Saat itu, Selasa (18/4), Diki melajukan mobil setelah melewati razia. Diki diketahui tak memiliki SIM. Pajak mobil juga mati. Dia memilih kabur dari razia.
"Mungkin dia (Diki) nggak dengar. Kemudian (mobil) langsung ditembak dari belakang. Nggak tahu berapa tembakan. Pokoknya banyak," ungkap Novianti.
Pas mobil berhenti di Simpang Periuk, polisi datang sempat marah. "Kenapa nggak berhenti!" kata Novianti menirukan teriakan polisi tersebut.
Baca Juga:
Karena ada yang tertembak, semua panik. Polisi ikut membantu mengevakuasi ke rumah sakit. Surini (54) tewas dalam kejadian ini. Sementara satu penumpang, Indra (33) kritis dan dilarikan ke Palembang.
Novianti, korban penembakan (Raja Adil Siregar/detikcom) |
"Sopirnya (Diki) takut dan lari karena tak ada SIM. Pajak mobil juga mati," kata Wawan Triatno di RSUD Sobirin, Lubuklinggau, Rabu (19/4/2017).
Wawan adalah suami Novianti (35), salah satu penumpang yang menjadi korban penembakan. Novianti terluka di pundak kanan. Saat kejadian, Wawan tak ikut di dalam mobil.
"Kata istri saya, mobil ditembak dari belakang. Lalu mobil lari," tutur Wawan, yang beralamat di Karya Bakti, Lubuklinggau Timur, Lubuklinggau.
Peristiwa penembakan itu terjadi di Simpang Periuk, Lubuklinggau, Selasa (18/4) sekitar pukul 10.00 WIB. Saat itu, polisi gabungan menggelar razia terkait dengan pencurian kendaraan bermotor. Nah, mobil Honda City yang dikemudikan Diki tak berhenti. Mobil itu pun dikejar polisi.
Polisi menyebut sudah melepaskan tembakan peringatan, tapi mobil tak berhenti. Akhirnya mobil itu ditembak. Dalam kejadian ini, salah satu penumpang, Surini (54), tewas terluka tembak di bagian dada dan perut.
Cerita Novianti, Penumpang Mobil yang Ditembaki Polisi
Novianti (35) tergolek lemah di RSUD Sobirin, Lubuklinggau, Sumatera Selatan. Pundak dan tangannya diperban. Dengan wajah kuyu, dia menceritakan penembakan terhadap mobil yang ditumpanginya.
"Berhentilah Pak, nanti ditembak Pak Polisi," kata Novianti di RSUD Sobirin, Rabu (19/4/2017). Novianti mengatakan hal itu kepada sopir Diki.
Saat itu, Selasa (18/4), Diki melajukan mobil setelah melewati razia. Diki diketahui tak memiliki SIM. Pajak mobil juga mati. Dia memilih kabur dari razia.
"Mungkin dia (Diki) nggak dengar. Kemudian (mobil) langsung ditembak dari belakang. Nggak tahu berapa tembakan. Pokoknya banyak," ungkap Novianti.
Pas mobil berhenti di Simpang Periuk, polisi datang sempat marah. "Kenapa nggak berhenti!" kata Novianti menirukan teriakan polisi tersebut.
Baca Juga:
- Polisi: Kami Bermaksud Hendak Menembak Ban Mobil
- Inilah Video Tampang Polisi Yang Tembaki Satu Keluarga Dalam Mobil
- Buntut Aksi Koboi Brigadir Kalingga, Warga Minta Kapolres Lubuklinggau Dipecat
- Kapolda Sumsel Minta Maaf, Korban: "Aku Minta Polisi Diproses, Anakku Cacat, Nyawa Keluargaku Hilang"
Karena ada yang tertembak, semua panik. Polisi ikut membantu mengevakuasi ke rumah sakit. Surini (54) tewas dalam kejadian ini. Sementara satu penumpang, Indra (33) kritis dan dilarikan ke Palembang.