Pelarangan tentang jilbab d berbagai negara Eropa ternyata berbanding terbalik dengan sikap dari Perdana Menteri Inggris Theresa May yang justru mendukung para muslimah untuk mengenakan jilbab tanpa harus merasa takut.
Sebagaimana dilansir dari Independent, Kamis (2/2/2017) diungkapkannya bahwa apa yang dikenakan oleh para wanita muslimah merupakan hak mereka sendiri.
Sejumlah negara seperti Perancis, Belgia, Belanda, Austria dan Swiss memang tengah memberlakukan pelarangan jilbab di sekolah maupun perusahaan. Bahkan pemimpin UKIP Paulus Nuttal di inggris menyerukan agar muslimah dilarang mengenakan cadar.
Seorang anggota parlemen Inggris bernama Tasmina Ahmed Sheikh yang hendak menanggapi larangan tersebut kemudian mempertanyakan sikap dari PM Theresa May.
“1 Februari adalah hari hijab sedunia. Saya bertanya-tanya apakah PM May sepakat dengan saya untuk mengakui hak setiap Muslimah untuk berjilbab atau tidak? Ini tentang hak semua wanita dimana pun untuk memakai apa yang mereka inginkan,” tanya Sheikh.
Ternyata Perdana Menteri tersebut menyetujui dengan pernyataan Ahmed Sheikh.
“Apa yang Ahmed Sheikh ungkapkan tentang pemakaian jilbab, saya benar-benar sejalan dengannya. Saya percaya bahwa apa yang wanita kenakan adalah hak mereka. Jadi mereka tak perlu takut,” ungkap May, seperti dilansir dari House of Commons.
Baca Juga:
Sebagaimana dilansir dari Independent, Kamis (2/2/2017) diungkapkannya bahwa apa yang dikenakan oleh para wanita muslimah merupakan hak mereka sendiri.
Sejumlah negara seperti Perancis, Belgia, Belanda, Austria dan Swiss memang tengah memberlakukan pelarangan jilbab di sekolah maupun perusahaan. Bahkan pemimpin UKIP Paulus Nuttal di inggris menyerukan agar muslimah dilarang mengenakan cadar.
Seorang anggota parlemen Inggris bernama Tasmina Ahmed Sheikh yang hendak menanggapi larangan tersebut kemudian mempertanyakan sikap dari PM Theresa May.
“1 Februari adalah hari hijab sedunia. Saya bertanya-tanya apakah PM May sepakat dengan saya untuk mengakui hak setiap Muslimah untuk berjilbab atau tidak? Ini tentang hak semua wanita dimana pun untuk memakai apa yang mereka inginkan,” tanya Sheikh.
Ternyata Perdana Menteri tersebut menyetujui dengan pernyataan Ahmed Sheikh.
“Apa yang Ahmed Sheikh ungkapkan tentang pemakaian jilbab, saya benar-benar sejalan dengannya. Saya percaya bahwa apa yang wanita kenakan adalah hak mereka. Jadi mereka tak perlu takut,” ungkap May, seperti dilansir dari House of Commons.
Baca Juga:
- Menteri Inggris Ini Sebut Hukum Islam Membawa Manfaat Bagi Masyarakat
- Mantan Menteri Ini Tolak Larangan Berhijab Lantaran Bunda Maria Pun Selalu Mengenakan Penutup Kepala
- Meski Dilarang Pemerintah, Presiden Ini Tidak Akan Lepas Hijab Ketiga Putrinya Yang Sekolah Di Rusia