Kasih sayang dan pengorbanan orangtua tidak akan mampu terbayar oleh apapun. Hanya bakti dan amal baik kepada mereka lah yang setidaknya mampu menjadi balas budi yang jauh dari kata sempurna.
Namun apa yang dialami kakek ini justru sangatlah berbeda. Kisah nyata yang diunggah oleh akun Facebook AL tersebut patut menjadi renungan bagi kita semua untuk tidak mendurhakai orangtua apapun keadaannya.
Diceritakan oleh AL bahwa saat itu ia bertemu dengan seorang kakek yang tengah sakit-sakitan. Diketahui bahwa sang kakek tersebut sudah 8 bulan terlantar di Batam. Saat itu sang kakek hendak menuju rumah sakit karena sakit yang dideritanya, namun ternyata salah naik angkot.
Diungkapkan oleh kakek yang rambutnya sudah memutih tersebut bahwa ia berasal dari Medan dan pergi ke Batam untuk menemui anak-anak dan cucunya dengan tujuan sekedar menanyakan kabar.
Namun bukannya diterima dengan baik, anak-anaknya justru enggan menemuinya. Padahal menurut penuturan sang kakek, semua anak-anaknya tersebut sudah sukses di Batam.
Dalam unggahan AL dituturkan bahwa saat itu AL hendak mengantar anaknya untuk imunisasi di sebuah klinik. Saat berada di klinik, ia kemudian melihat seorang kakek tengah berbicara dengan petugas klinik dan terdengar bahwa petugas menolak kelengkapan surat atau dokumen yang dibawa kakek tersebut. Petugas itu pun menyuruhnya untuk langsung pergi ke rumah sakit.
AL kemudian melihat kakek tersebut tampak sedang berbicara dengan sopir angkot dan ternyata angkot yang hendak ditumpanginya tidak sesuai dengan jurusan yang dituju sang kakek. AL yang saat itu membawa mobil kemudian menghampiri dan menawarkan bantuan untuk mengantarkan ke tujuan.
"Saya ingin pergi ke daerah jodoh cuk karena ingin naik damri saja ke RS karna murah biayanya cm 4rb rupiah saja" ucap sang kakek.
AL beserta istri dan anaknya pun membawa kakek itu ke RS Otorita Batam karena sang kakek sudah terbiasa ke rumah sakit tersebut.
Dari pembicaraan selama di mobil, kakek itu bercerita bahwa ia memiliki 3 anak laki-laki dan 3 anak perempuan yang semuanya tinggal di Batam. Seorang anak laki-lakinya bekerja di Bank Mandiri dan yang satunya di pergudangan (Cargo).
Diungkapkan sang kakek bahwa ia sudah 8 bulan di Batam dan selama itu ia tinggal di Masjid daerah Jodoh. Semua anak-anaknya tidak ada yang mau merawatnya. Padahal semuanya telah memiliki rumah dan bergaji besar.
Sang kakek kini hanya tinggal menunggu hari tuanya tanpa kehadiran anak dan cucu. Kakek itu pun sebenarnya sudah berusaha seperti menelepon untuk mengetahui keadaan anak dan cucunya, namun tidak ada yang mengangkat teleponnya. Padahal ia tidak sedikit pun meminta uang dari mereka.
Kakek tersebut sewaktu muda bekerja di Mc Demot Batam selama 13 tahun dan karena ayahnya sakit, ia pun kembali ke Medan beserta anak-anaknya. Namun setelah mereka dewasa, anak-anak sang kakek kemudian berangkat kembali ke Batam.
Di dalam mobil, tampak kakek itu mengucurkan air mata karena tidak ada satu anak pun yang mau merawatnya.
Setelah sampai di RS Otorita, sang petugas rumah sakit kemudian mengenali sosok sang kakek dan mau membantunya.
"Gpp mas bapak ini sudah sering kesini, masnya bs tinggalkan beliau. Biar kami yang merawatnya. Terima kasih ya mas sudah mau mengantar kesini "
AL pun mengingatkan barangkali anak-anak sang kakek melihat unggahannya untuk mau menjenguk orangtua yang sudah renta dan sakit-sakitan tersebut. Bagi sang kakek, bisa bahagia bersama dengan orang-orang tercinta adalah yang ia harapkan di masa tuanya.
Baca Juga:
Namun apa yang dialami kakek ini justru sangatlah berbeda. Kisah nyata yang diunggah oleh akun Facebook AL tersebut patut menjadi renungan bagi kita semua untuk tidak mendurhakai orangtua apapun keadaannya.
Diceritakan oleh AL bahwa saat itu ia bertemu dengan seorang kakek yang tengah sakit-sakitan. Diketahui bahwa sang kakek tersebut sudah 8 bulan terlantar di Batam. Saat itu sang kakek hendak menuju rumah sakit karena sakit yang dideritanya, namun ternyata salah naik angkot.
Diungkapkan oleh kakek yang rambutnya sudah memutih tersebut bahwa ia berasal dari Medan dan pergi ke Batam untuk menemui anak-anak dan cucunya dengan tujuan sekedar menanyakan kabar.
Namun bukannya diterima dengan baik, anak-anaknya justru enggan menemuinya. Padahal menurut penuturan sang kakek, semua anak-anaknya tersebut sudah sukses di Batam.
Dalam unggahan AL dituturkan bahwa saat itu AL hendak mengantar anaknya untuk imunisasi di sebuah klinik. Saat berada di klinik, ia kemudian melihat seorang kakek tengah berbicara dengan petugas klinik dan terdengar bahwa petugas menolak kelengkapan surat atau dokumen yang dibawa kakek tersebut. Petugas itu pun menyuruhnya untuk langsung pergi ke rumah sakit.
AL kemudian melihat kakek tersebut tampak sedang berbicara dengan sopir angkot dan ternyata angkot yang hendak ditumpanginya tidak sesuai dengan jurusan yang dituju sang kakek. AL yang saat itu membawa mobil kemudian menghampiri dan menawarkan bantuan untuk mengantarkan ke tujuan.
"Saya ingin pergi ke daerah jodoh cuk karena ingin naik damri saja ke RS karna murah biayanya cm 4rb rupiah saja" ucap sang kakek.
AL beserta istri dan anaknya pun membawa kakek itu ke RS Otorita Batam karena sang kakek sudah terbiasa ke rumah sakit tersebut.
Dari pembicaraan selama di mobil, kakek itu bercerita bahwa ia memiliki 3 anak laki-laki dan 3 anak perempuan yang semuanya tinggal di Batam. Seorang anak laki-lakinya bekerja di Bank Mandiri dan yang satunya di pergudangan (Cargo).
Diungkapkan sang kakek bahwa ia sudah 8 bulan di Batam dan selama itu ia tinggal di Masjid daerah Jodoh. Semua anak-anaknya tidak ada yang mau merawatnya. Padahal semuanya telah memiliki rumah dan bergaji besar.
Sang kakek kini hanya tinggal menunggu hari tuanya tanpa kehadiran anak dan cucu. Kakek itu pun sebenarnya sudah berusaha seperti menelepon untuk mengetahui keadaan anak dan cucunya, namun tidak ada yang mengangkat teleponnya. Padahal ia tidak sedikit pun meminta uang dari mereka.
Kakek tersebut sewaktu muda bekerja di Mc Demot Batam selama 13 tahun dan karena ayahnya sakit, ia pun kembali ke Medan beserta anak-anaknya. Namun setelah mereka dewasa, anak-anak sang kakek kemudian berangkat kembali ke Batam.
Di dalam mobil, tampak kakek itu mengucurkan air mata karena tidak ada satu anak pun yang mau merawatnya.
Setelah sampai di RS Otorita, sang petugas rumah sakit kemudian mengenali sosok sang kakek dan mau membantunya.
"Gpp mas bapak ini sudah sering kesini, masnya bs tinggalkan beliau. Biar kami yang merawatnya. Terima kasih ya mas sudah mau mengantar kesini "
AL pun mengingatkan barangkali anak-anak sang kakek melihat unggahannya untuk mau menjenguk orangtua yang sudah renta dan sakit-sakitan tersebut. Bagi sang kakek, bisa bahagia bersama dengan orang-orang tercinta adalah yang ia harapkan di masa tuanya.
Baca Juga:
- Ditelantarkan Selama 20 Tahun, Nenek Ini Sangat Merindukan Anak-Anaknya
- Alami Stroke, Pria Ini Berjalan Selama 3 Hari Tanpa Arah Demi Bisa Bertemu Dengan Anaknya
- Dibiarkan Dan Tidak Dirawat Oleh 3 Anaknya, Kondisi Nenek Yang Alami Kelumpuhan Ini Sungguh Memprihatinkan