Tamin Pardede yang ternyata merupakan seorang profesor ahli biokimia kini menjadi buruan polisi lantaran menyebut Presiden Jokowi sebagai pendukung komunis. Hal tersebut ia sampaikan melalui video yang diunggahnya di situs YouTube. Meski diburu, ia mengaku tidak sedikit pun memiliki rasa takut.
Dalam video, diungkapkan oleh Kepala Riset Biokimia PT Amanah Semesta Alam tersebut bahwa dirinya tidak takut dengan peluru dan mengaku tidak level jika harus berperang dengan peluru.
“Menanggapi daripada ancaman dan rencana katanya orang pada mau tangkap saya itu. Entah kenapa mungkin tersinggung atau bagaimana terkait dengan statemen-statemen saya yang sering diunggah di youtube atau facebook segala macam itu. Yang jelas kalian itu kencing aja belum lurus, iya kan? Perang hanya bisa mengandalkan peluru yang ada di senapan kalian dar der dor. Terus mau ngajakin saya ribut, gak level,” tegas Tamim Pardede.
Menurutnya perang menggunakan peluru dianggap sebagai hal yang main-main dan tidak ada efeknya.
“Saya siap bertempur dengan siapa pun di muka bumi ini walau pun saya sendirian. Tamim Pardede si tampan dari Medan, siapa pun yang mengganggu saya secara pribadi, seberapa pun banyaknya akan saya hadapi,” tambah Tamim Pardede.
Disebutkan oleh profesor tersebut bahwa ia mampu menghadapi orang banyak meski hanya sendirian. Bahkan ia mengatakan bisa membunuh banyak orang tanpa suara.
“Jangan mentang-mentang punya peluru, kemudian merasa diri kalian hebat. Gua tidak takut ama peluru kalian, tapi gua jamin Lu takut dengan senjata gua, membunuh tanpa suara. Lu catat itu. Maka lu cari perkara ama gua lu habis. Gua jamin habis,” pungkas Tamim Pardede.
Diketahui bahwa sebelum video tersebut beredar, Tamim Pardede sempat dihubungi oleh AKBP Arvan dan mempertanyakan tentang sosok yang ada di YouTube apakah benar sang profesor.
"Ok Pak, sebagai data awal saya agar tidak salah orang, apakah benar pak Prof yang berbicara di video rekaman yang berbaju hitam gelap dan berdurasi kurang lebih 3 menit serta berisi pembicaraan bahwa Jokowi mendukung komunis?"
Dengan berani Profesor Tamim Pardede membalas, "Saya sendiri, iya benar. Yang ada di video tersebut adalah saya Muhammad Tamim Pardede."
Simak videonya
Dalam video, diungkapkan oleh Kepala Riset Biokimia PT Amanah Semesta Alam tersebut bahwa dirinya tidak takut dengan peluru dan mengaku tidak level jika harus berperang dengan peluru.
“Menanggapi daripada ancaman dan rencana katanya orang pada mau tangkap saya itu. Entah kenapa mungkin tersinggung atau bagaimana terkait dengan statemen-statemen saya yang sering diunggah di youtube atau facebook segala macam itu. Yang jelas kalian itu kencing aja belum lurus, iya kan? Perang hanya bisa mengandalkan peluru yang ada di senapan kalian dar der dor. Terus mau ngajakin saya ribut, gak level,” tegas Tamim Pardede.
Menurutnya perang menggunakan peluru dianggap sebagai hal yang main-main dan tidak ada efeknya.
“Saya siap bertempur dengan siapa pun di muka bumi ini walau pun saya sendirian. Tamim Pardede si tampan dari Medan, siapa pun yang mengganggu saya secara pribadi, seberapa pun banyaknya akan saya hadapi,” tambah Tamim Pardede.
Disebutkan oleh profesor tersebut bahwa ia mampu menghadapi orang banyak meski hanya sendirian. Bahkan ia mengatakan bisa membunuh banyak orang tanpa suara.
“Jangan mentang-mentang punya peluru, kemudian merasa diri kalian hebat. Gua tidak takut ama peluru kalian, tapi gua jamin Lu takut dengan senjata gua, membunuh tanpa suara. Lu catat itu. Maka lu cari perkara ama gua lu habis. Gua jamin habis,” pungkas Tamim Pardede.
Diketahui bahwa sebelum video tersebut beredar, Tamim Pardede sempat dihubungi oleh AKBP Arvan dan mempertanyakan tentang sosok yang ada di YouTube apakah benar sang profesor.
"Ok Pak, sebagai data awal saya agar tidak salah orang, apakah benar pak Prof yang berbicara di video rekaman yang berbaju hitam gelap dan berdurasi kurang lebih 3 menit serta berisi pembicaraan bahwa Jokowi mendukung komunis?"
Dengan berani Profesor Tamim Pardede membalas, "Saya sendiri, iya benar. Yang ada di video tersebut adalah saya Muhammad Tamim Pardede."
Simak videonya
Lihat Juga: Profesor Ahli Biokimia Ini Tantang Presiden Jokowi Lakukan Tes DNA