Pada hari Minggu (25/12/2016) ada kejadian yang cukup menggembirakan. Pasalnya seorang duda berusia 40 tahun dan bernama Lami Husin meminta disunat atau dikhitan kepada Yayasan Fitrah Madani. Warga Kampungbaru Selatpanjang Kepulauan Meranti ini berencana untuk masuk Islam dan mempersunting seorang gadis idamannya yang beragama Islam.
Saat itu Lami Husin datang bersama dengan seorang temannya ke Yayasan Fitrah Madani dan menemui Ustadz H Ahmad Fauzi S.Ag. Lami pun mengutarakan niatnya untuk dikhitan dan ingin masuk Islam.
Memang di Yayasan Fitrah Madani tersebut sedang diadakan kegiatan sunatan massal. Ketika ditanya tentang apakah niatnya masuk Islam benar-benar berasal dari hati, Lami Husin pun menjawab, “Umur saya sudah 40 tahun. Urusan agama ini saya tidak berani main-main. Saya ingin masuk Islam,” ucapnya, sebagaimana dikutip dari Go Riau.
Saat Ustadz Ahmad bertanya tentang alasan lain mengapa Lami ingin masuk Islam, ia menjawab bahwa dirinya akan menikahi salah seorang wanita muslimah.
Dengan berpikir matang, ia kemudian memutuskan untuk masuk Islam. Namun sebelum beralih dari agama Budha ke Islam, Lami ingin menjalani proses sunat dahulu. Kebetulan juga ada Yayasan Fitrah Madani yang menggelar acara sunatan massal untuk dhuafa dan mualaf.
“Kamu tidak usah bayar sunat ini. Kalau tidak sakit, nanti malam datang ke Masjid Agung untuk bersyahadat. Tapi kalau tidak kuat, tunggu sampai sembuh saja,” pesan ustad Ahmad.
Dikatakan oleh ustadz Ahmad kepada Lami bahwa dalam Islam hanya ada satu Tuhan yang disembah. Dengan begitu berpindahnya keyakinan Lami dari Budha ke Islam jangan dianggap main-main lantaran berkaitan dengan masalah keyakinan.
"Pak Lami memindahkan Tuhan. Tuhan lama tidak pakai lagi, tapi pakai tuhan yang baru. Artinya kita hanya ada satu Tuhan. Hanya Allah SWT, Dia yang memberi rezeki, mencipta, menghidupkan dan mematikan. Makanya kita harus mengikuti aturannya," pesan Ahmad Fauzi kepada Lami.
Setelah proses khitan selesai, Lami yang sudah ditinggal mati istrinya sejak 6 tahun lalu ini pun pulang ke rumahnya.
Saat itu Lami Husin datang bersama dengan seorang temannya ke Yayasan Fitrah Madani dan menemui Ustadz H Ahmad Fauzi S.Ag. Lami pun mengutarakan niatnya untuk dikhitan dan ingin masuk Islam.
Lami Husin sedang mengisi formulir di Yayasan Fitrah Madani (Goriau.com) |
Saat Ustadz Ahmad bertanya tentang alasan lain mengapa Lami ingin masuk Islam, ia menjawab bahwa dirinya akan menikahi salah seorang wanita muslimah.
Dengan berpikir matang, ia kemudian memutuskan untuk masuk Islam. Namun sebelum beralih dari agama Budha ke Islam, Lami ingin menjalani proses sunat dahulu. Kebetulan juga ada Yayasan Fitrah Madani yang menggelar acara sunatan massal untuk dhuafa dan mualaf.
“Kamu tidak usah bayar sunat ini. Kalau tidak sakit, nanti malam datang ke Masjid Agung untuk bersyahadat. Tapi kalau tidak kuat, tunggu sampai sembuh saja,” pesan ustad Ahmad.
Dikatakan oleh ustadz Ahmad kepada Lami bahwa dalam Islam hanya ada satu Tuhan yang disembah. Dengan begitu berpindahnya keyakinan Lami dari Budha ke Islam jangan dianggap main-main lantaran berkaitan dengan masalah keyakinan.
"Pak Lami memindahkan Tuhan. Tuhan lama tidak pakai lagi, tapi pakai tuhan yang baru. Artinya kita hanya ada satu Tuhan. Hanya Allah SWT, Dia yang memberi rezeki, mencipta, menghidupkan dan mematikan. Makanya kita harus mengikuti aturannya," pesan Ahmad Fauzi kepada Lami.
Setelah proses khitan selesai, Lami yang sudah ditinggal mati istrinya sejak 6 tahun lalu ini pun pulang ke rumahnya.
Baca Juga: Pemuda Kristen Ini Ucapkan Syahadat Di Hari Natal, Takbir Pun Menggema