Kepemimpinan memang membutuhkan kematangan berpikir dan tidak mudah terjebak dengan segala permasalahan yang ada. Itu juga yang ditampilkan oleh seorang Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo saat menjadi bintang tamu di Mata Najwa.
Saat itu Najwa selaku pembawa acara melontarkan pertanyaan yang terkait Aksi Bela Islam II dengan menjurus kepada arah yang negatif. Namun ternyata jawaban Panglima TNI tersebut justru membela Islam dan mempermalukan acara Mata Najwa.
“Kalau tentara sudah turun tangan, berarti skalanya berbeda nih. Apakah skalanya berbeda yang unjuk rasa besok?” tanya Najwa, Rabu (2/11/2016).
Dengan tenang, Gatot Nurmantyo menjawab, “Nana (panggilan Najwa), dalam konteks ini mari kita berpikiran positif. Bahwa yang akan melaksanakan demo itu adalah saudara-saudara kita sebangsa setanah air. Mereka itu kata Kiai Abdul Mu’ti tadi, tidak punya tempat di Mata Najwa. Sehingga mereka di jalan raya, ke Istana (negara). Jadi kita berpikiran positif.”
Dalam acara itu hadir pula Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj , Menag Lukman Hakim, Kapolri Tito Karnavian dan Ketua MPR Zulkifli Hasan.
Penjelasan tentang “tidak memiliki tempat di Mata Najwa” itulah yang menjadi hal yang mempermalukan acara tersebut. Sudah diketahui bahwa acara itu disiarkan oleh Metro TV yang sudah dianggap tidak kredibilitas dalam menyiarkan aksi umat Islam.
Lebih lanjut diungkapkan oleh Panglima TNI tersebut bahwa tugas tentara dan polisi hanya mengawal agar aspirasi umat Islam bisa tercapai.
“Kemudian kita mengawal, TNI turun BKO (bantuan kendali operasi) kepolisian, kita mengawal agar saudara yang menyampaikan aspirasinya itu tercapai. Dengan tenang tertib menyampaikan sehingga mereka mematuhi aturan yang disampaikan Pak Kapolri,” tuturnya.
Video yang menayangkan tentang sosok Panglima TNI ini pun menuai pujian dari masyarakat muslim. Berikut videonya.
Lihat Juga:
Saat itu Najwa selaku pembawa acara melontarkan pertanyaan yang terkait Aksi Bela Islam II dengan menjurus kepada arah yang negatif. Namun ternyata jawaban Panglima TNI tersebut justru membela Islam dan mempermalukan acara Mata Najwa.
“Kalau tentara sudah turun tangan, berarti skalanya berbeda nih. Apakah skalanya berbeda yang unjuk rasa besok?” tanya Najwa, Rabu (2/11/2016).
Dengan tenang, Gatot Nurmantyo menjawab, “Nana (panggilan Najwa), dalam konteks ini mari kita berpikiran positif. Bahwa yang akan melaksanakan demo itu adalah saudara-saudara kita sebangsa setanah air. Mereka itu kata Kiai Abdul Mu’ti tadi, tidak punya tempat di Mata Najwa. Sehingga mereka di jalan raya, ke Istana (negara). Jadi kita berpikiran positif.”
Dalam acara itu hadir pula Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj , Menag Lukman Hakim, Kapolri Tito Karnavian dan Ketua MPR Zulkifli Hasan.
Penjelasan tentang “tidak memiliki tempat di Mata Najwa” itulah yang menjadi hal yang mempermalukan acara tersebut. Sudah diketahui bahwa acara itu disiarkan oleh Metro TV yang sudah dianggap tidak kredibilitas dalam menyiarkan aksi umat Islam.
Lebih lanjut diungkapkan oleh Panglima TNI tersebut bahwa tugas tentara dan polisi hanya mengawal agar aspirasi umat Islam bisa tercapai.
“Kemudian kita mengawal, TNI turun BKO (bantuan kendali operasi) kepolisian, kita mengawal agar saudara yang menyampaikan aspirasinya itu tercapai. Dengan tenang tertib menyampaikan sehingga mereka mematuhi aturan yang disampaikan Pak Kapolri,” tuturnya.
Video yang menayangkan tentang sosok Panglima TNI ini pun menuai pujian dari masyarakat muslim. Berikut videonya.
Lihat Juga:
- Video: Pasangan Non Muslim Ini Menikah Di Gereja Katedral Tepat Saat Aksi Bela Islam Dimulai, Ini Yang Terjadi
- Mengaku Sebagai Aktivis HMI, Provokator Dalam Aksi Bela Islam II Ini Ternyata Non Muslim
- Dihujat Karena Unggah Dan Dukung Aksi Bela Islam Di Media Sosial, Begini Reaksi Lucky Hakim