Muslim Rohingya berduka, pasalnya mereka kembali mendapatkan kekerasan baik fisik maupun hunian. Salah satunya seperti yang tertangkap citra satelit yang menunjukkan beberapa desa di negara bagian Rakhine Myanmar mengalami kerusakan parah.
Diketahui bahwa kerusakan terjadi di desa Pyaung Pyit, Kyet Yoe Pyin dan Peik. Keterangan ini berdasarkan laporan dari Human Right Watch (HRW) dan pihaknya pun mendesak agar pemerintah Myanmar segera mengundang penyidik PBB untuk menangani kasus tersebut.
Dari catatan HRW ada sekitar 430 bangunan yang mengalami kerusakan di distrik Maungdaw tersebut dan berlangsung antara 22 Oktober hingga 10 November 2016.
" Citra satelit ini tidak hanya mengonfirmasi kerusakan luas di desa Rohingya tetapi menunjukkan kerusakan yang diakibatkan lebih dari yang kita pikirkan," kata Direktur HRW Asia, Brad Adams, dilansir dari Al-Jazeera, Minggu (20/11/2016).
Memang kekerasan yang dialami oleh muslim Rohingya berlangsung sejak lama. Terlebih kaum muslim tersebut merupakan para pendatang dari Bangladesh yang terusir dari negaranya.
Meski mengalami perlakuan yang tidak adil, pihak tentara Myanmar sebagaimana dilansir oleh USA Today melarang para sukarelawan maupun wartawan untuk meliput zona yang telah mereka serang. Sementara alasan penyerangan tersebut dilakukan untuk membersihkan muslim yang berideologi ekstrem.
Kini ada sekitar 1 juta penduduk Rohingya yang tinggal di kamp terisolasi milik tentara. Kondisi mereka pun semakin memprihatinkan lantaran kelangkaan makanan dan obat-obatan.
Tak hanya itu saja, para muslim Rohingya pun mendapatkan siksaan dari pihak tentara Myanmar secara membabi buta.
Simak videonya
Diketahui bahwa kerusakan terjadi di desa Pyaung Pyit, Kyet Yoe Pyin dan Peik. Keterangan ini berdasarkan laporan dari Human Right Watch (HRW) dan pihaknya pun mendesak agar pemerintah Myanmar segera mengundang penyidik PBB untuk menangani kasus tersebut.
Dari catatan HRW ada sekitar 430 bangunan yang mengalami kerusakan di distrik Maungdaw tersebut dan berlangsung antara 22 Oktober hingga 10 November 2016.
" Citra satelit ini tidak hanya mengonfirmasi kerusakan luas di desa Rohingya tetapi menunjukkan kerusakan yang diakibatkan lebih dari yang kita pikirkan," kata Direktur HRW Asia, Brad Adams, dilansir dari Al-Jazeera, Minggu (20/11/2016).
Memang kekerasan yang dialami oleh muslim Rohingya berlangsung sejak lama. Terlebih kaum muslim tersebut merupakan para pendatang dari Bangladesh yang terusir dari negaranya.
Meski mengalami perlakuan yang tidak adil, pihak tentara Myanmar sebagaimana dilansir oleh USA Today melarang para sukarelawan maupun wartawan untuk meliput zona yang telah mereka serang. Sementara alasan penyerangan tersebut dilakukan untuk membersihkan muslim yang berideologi ekstrem.
Kini ada sekitar 1 juta penduduk Rohingya yang tinggal di kamp terisolasi milik tentara. Kondisi mereka pun semakin memprihatinkan lantaran kelangkaan makanan dan obat-obatan.
Tak hanya itu saja, para muslim Rohingya pun mendapatkan siksaan dari pihak tentara Myanmar secara membabi buta.
Simak videonya
Lihat Juga: Lagi, Masjid Di Myanmar Dirusak Ekstremis Umat Budha