Ucapan penistaan Al Qur’an Surat Al Maidah 51 yang dilakukan oleh Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok telah membuat umat Islam bereaksi dan meminta penegakan hukum atas kasus tersebut. Namun ternyata kasus ini pun memunculkan sejumlah persepsi dari kalangan pendukung Ahok. Salah satunya adalah Ade Armando yang merupakan seorang dosen Universitas Indonesia (UI).
Diketahui bahwa aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL) ini memiliki pandangan yang berbeda terkait makna surat Al Maidah 51 dan menganggap bahwa ayat tersebut bukanlah melarang untuk memilih pemimpin kafir.
Yang membuat heboh dan viral adalah tantangannya di media sosial Facebook dimana ia mengajak umat muslim untuk beradu mubahalah atau saling laknat dengan dirinya.
Mubahalah sendiri merupakan metode untuk membuktikan kebenaran atau bertujuan mematahkan dalil kebatilan bagi mereka yang keras kepala dengan argumen yang jelas salah. Dengan kata lain, dalam proses mubahalah tersebut, kedua pihak yang berseberangan pendapat akan saling meminta laknat Allah agar ditimpakan kepada pihak yang salah atau berbohong.
"SAYA MENANTANG KAUM MUSLIM ANTI-AHOK UNTUK BERMUBAHALAH DENGAN SAYA TENTANG AL MAIDAH 51.
Saya menantang Anda yang beragama Islam dan menentang Ahok untuk bermubahalah dengan saya tentang apakah Al Maidah 51 memuat larangan memilih pemimpin Nasrani.
Bagi Anda yang belajar Islam tentu paham bahwa mubahalah adalah tradisi Islam sejak zaman Nabi, untuk meminta Allah mengazab salah satu pihak yang dianggap berbohong.
Jadi dalam kasus Al Maidah 51 ini, saya bersaksi bahwa Al Maidah 51 TIDAK MEMUAT LARANGAN ALLAH UNTUK MEMILIH PEMIMPIN NASRANI.
Kalau ternyata Al Maidah 51 memang memuat perintah Allah agar umat Islam tidak memilih pemimpin Nasrani, saya bersedia diazab Allah.
Tapi Anda, muslim yang selama ini menyerang Ahok, juga harus berani bersaksi bahwa Al Maidah 51 memang memuat larangan bagi umat islam memilih pemimpin Nasrani, dan kalau ternyata itu tidak benar, Anda bersedia diazab Allah.
Bersedia?
Kalau Anda bersedia, tulis saja 'bersedia' di wall saya, dan mubahalah kita lakukan ya.."
Sejak diunggah pada hari Jumat (11/11/2016), postingan tantangan itu mendapatkan respon yang beragam mulai dari yang mendukung dirinya hingga yang kontra. Setelah beberapa jam kemudian, Dosen UI itu kembali membuat postingan yang menyatakan sudah ada sekitar 60 orang yang siap saling laknat dengan dirinya.
"Kalau ternyata dalam Al Maidah 51, Allah melarang umat Islam memilih pemimpin Nasrani, saya akan terkena azab berat selama sepekan ke depan.
Sebaliknya, kalau dalam Al Maidah 51, Allah tidak melarang umat Islam memilih pemimpin Nasrani, mereka yang namanya tertera di atas akan terkena azab selama sepekan ke depan.
Saya doakan agar Allah tidak menimpakan azab terlalu berat pada mereka, namun cukup untuk menyadarkan kekeliruan mereka.
Semoga Allah selalu membukakan jalan yang benar pada kita semua."
Lihat Juga:
Diketahui bahwa aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL) ini memiliki pandangan yang berbeda terkait makna surat Al Maidah 51 dan menganggap bahwa ayat tersebut bukanlah melarang untuk memilih pemimpin kafir.
Yang membuat heboh dan viral adalah tantangannya di media sosial Facebook dimana ia mengajak umat muslim untuk beradu mubahalah atau saling laknat dengan dirinya.
Mubahalah sendiri merupakan metode untuk membuktikan kebenaran atau bertujuan mematahkan dalil kebatilan bagi mereka yang keras kepala dengan argumen yang jelas salah. Dengan kata lain, dalam proses mubahalah tersebut, kedua pihak yang berseberangan pendapat akan saling meminta laknat Allah agar ditimpakan kepada pihak yang salah atau berbohong.
"SAYA MENANTANG KAUM MUSLIM ANTI-AHOK UNTUK BERMUBAHALAH DENGAN SAYA TENTANG AL MAIDAH 51.
Saya menantang Anda yang beragama Islam dan menentang Ahok untuk bermubahalah dengan saya tentang apakah Al Maidah 51 memuat larangan memilih pemimpin Nasrani.
Bagi Anda yang belajar Islam tentu paham bahwa mubahalah adalah tradisi Islam sejak zaman Nabi, untuk meminta Allah mengazab salah satu pihak yang dianggap berbohong.
Jadi dalam kasus Al Maidah 51 ini, saya bersaksi bahwa Al Maidah 51 TIDAK MEMUAT LARANGAN ALLAH UNTUK MEMILIH PEMIMPIN NASRANI.
Kalau ternyata Al Maidah 51 memang memuat perintah Allah agar umat Islam tidak memilih pemimpin Nasrani, saya bersedia diazab Allah.
Tapi Anda, muslim yang selama ini menyerang Ahok, juga harus berani bersaksi bahwa Al Maidah 51 memang memuat larangan bagi umat islam memilih pemimpin Nasrani, dan kalau ternyata itu tidak benar, Anda bersedia diazab Allah.
Bersedia?
Kalau Anda bersedia, tulis saja 'bersedia' di wall saya, dan mubahalah kita lakukan ya.."
Sejak diunggah pada hari Jumat (11/11/2016), postingan tantangan itu mendapatkan respon yang beragam mulai dari yang mendukung dirinya hingga yang kontra. Setelah beberapa jam kemudian, Dosen UI itu kembali membuat postingan yang menyatakan sudah ada sekitar 60 orang yang siap saling laknat dengan dirinya.
Sebaliknya, kalau dalam Al Maidah 51, Allah tidak melarang umat Islam memilih pemimpin Nasrani, mereka yang namanya tertera di atas akan terkena azab selama sepekan ke depan.
Saya doakan agar Allah tidak menimpakan azab terlalu berat pada mereka, namun cukup untuk menyadarkan kekeliruan mereka.
Semoga Allah selalu membukakan jalan yang benar pada kita semua."
Lihat Juga:
- Ini 6 Pernyataan Agak Nyeleneh Buya Syafii Di ILC, Salah Satunya Menyebut Diri Tentara Setan
- Ahok Dikecam Berbagai Pihak, Nusron Wahid Langsung Pasang Badan Lindungi Ahok
- 8 Fatwa Sesat Nusron Wahid Selama 8 Menit Bicara Di ILC