Melaksanakan shalat di masjid merupakan sebuah keharusan bagi para muslim laki-laki. Ini karena shalat berjamaah memiliki keutamaan yang lebih banyak dibandingkan sendirian. Selain itu berkumpulnya di masjid bisa menjadi ajang saling membangun kedekatan silaturahmi dengan sesama muslim lainnya.
Namun saat ini, laki-laki muslim begitu sulit untuk bisa melangkahkan kakinya menuju masjid. Baginya, masjid terasa jauh dan nampak kaki begitu berat untuk melangkah.
Agar lebih mendekatkan diri kepada rumah Allah tersebut, belajarlah dari sosok seorang alim ulama bernama Amir bin Abdillah bin Zubair. Saat itu ia mengalami sakit yang cukup parah. Bahkan dikatakan bahwa ia sedang mengalami sakaratul maut. Namun ketika adzan berkumandang, Amir lantas meminta beberapa orang untuk mengantarkannya ke masjid.
Mengingat kondisinya yang begitu buruk untuk diberangkatkan, mereka pun menolaknya. Namun Amir berkata bahwa ia mendengar adzan dan hendak memenuhi panggilan tersebut.
“Aku mendengar muadzin mengumandangkan adzan sedang aku tidak menjawab (panggilan) Nya? Pegang tanganku, antar aku ke masjid!”
Setelah Amir terus membujuk, akhirnya mereka mengantarkannya ke masjid dan ia pun bisa melaksanakan shalat maghrib meski hanya satu rakaat. Karena setelah itu ia meninggal dunia.
Kisah ulama yang senantiasa mengisi hidupnya dengan ibadah tersebut terdapat dalam Taarikh Al Islam dan mengingatkan kepada umat muslim untuk mengedepankan kepentingan yang Allah sukai seperti melaksanakan shalat berjamaah di masjid.
Karenanya bagi umat Islam yang mendambakan bisa meninggal dalam keadaan khusnul khatimah, hendaknya mengisi hari-hari dengan ibadah sekuat tenaga. Ringankanlah kaki untuk bisa menuju rumah-Nya dan lakukanlah ibadah shalat yang utama dengan berjamaah.
Waspadalah selalu akan ajakan setan yang menginginkan agar kita tidak berjamaah di masjid atau bahkan mengajak untuk meninggalkan shalat lima waktu. Naudzubillah
Baca Juga:
Namun saat ini, laki-laki muslim begitu sulit untuk bisa melangkahkan kakinya menuju masjid. Baginya, masjid terasa jauh dan nampak kaki begitu berat untuk melangkah.
Ilustrasi |
Mengingat kondisinya yang begitu buruk untuk diberangkatkan, mereka pun menolaknya. Namun Amir berkata bahwa ia mendengar adzan dan hendak memenuhi panggilan tersebut.
“Aku mendengar muadzin mengumandangkan adzan sedang aku tidak menjawab (panggilan) Nya? Pegang tanganku, antar aku ke masjid!”
Setelah Amir terus membujuk, akhirnya mereka mengantarkannya ke masjid dan ia pun bisa melaksanakan shalat maghrib meski hanya satu rakaat. Karena setelah itu ia meninggal dunia.
Kisah ulama yang senantiasa mengisi hidupnya dengan ibadah tersebut terdapat dalam Taarikh Al Islam dan mengingatkan kepada umat muslim untuk mengedepankan kepentingan yang Allah sukai seperti melaksanakan shalat berjamaah di masjid.
Karenanya bagi umat Islam yang mendambakan bisa meninggal dalam keadaan khusnul khatimah, hendaknya mengisi hari-hari dengan ibadah sekuat tenaga. Ringankanlah kaki untuk bisa menuju rumah-Nya dan lakukanlah ibadah shalat yang utama dengan berjamaah.
Waspadalah selalu akan ajakan setan yang menginginkan agar kita tidak berjamaah di masjid atau bahkan mengajak untuk meninggalkan shalat lima waktu. Naudzubillah
Baca Juga:
- Shalat Berjamaah 40 Hari Tanpa Putus, Ini Keutamaannya
- Pria Ini Rela Tinggalkan Gaji 25 Juta Dan Fasilitas Mewah Demi Bisa Shalat Berjamaah
- Meski Lumpuh, Tiga Pria Ini Tetap Laksanakan Shalat Berjamaah