Seorang Guru Ngaji yang mengikuti aksi Bela Islam II pada 4 November di kawasan Monas, Jakarta Pusat, dilaporkan meninggal dunia di RSPAD Gatot Subroto.
Korban yang bernama M Syachrie Oy Bcan (55) dilaporkan meninggal karena asma.
"Korban meninggal dunia karena asma, tidak ditemukan luka-luka atau tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono, Sabtu (5/11/2016).
Korban yang merupakan seorang guru ngaji ini tercatat sebagai penduduk Binong Permai F-14/24 RT07/07, Kelurahan Binong, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Banten.
"Sekitar pukul 22.00 WIB, jenazah telah dibawa pulang oleh keluarga ke Tangerang, Banten," lanjut Awi.
Awi menambahkan, jenazah korban dibawa dari rumah sakit RSPAD Gatot Subroto, oleh keponakannya, M Fajri (21).
Seperti diketahui, Aksi Bela Islam II di depan Istana Presiden, Jumat (4/11) berakhir ricuh pada malam harinya. Polisi terpaksa melepaskan tembakan gas air mata karena ada sekelompok massa dari elemen mahasiswa yang berbuat anarkis.
Massa yang membawa atribut HMI melempari petugas dengan botol minuman, besi, batu, coneblock, hingga bambu. Massa dapat dibubarkan oleh aparat TNI-Polri sekitar pukul 21.30 WIB.
Korban yang bernama M Syachrie Oy Bcan (55) dilaporkan meninggal karena asma.
Foto: Salah satu korban dalam Aksi Bela Islam II 4 November 2016 |
"Korban meninggal dunia karena asma, tidak ditemukan luka-luka atau tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono, Sabtu (5/11/2016).
Korban yang merupakan seorang guru ngaji ini tercatat sebagai penduduk Binong Permai F-14/24 RT07/07, Kelurahan Binong, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Banten.
"Sekitar pukul 22.00 WIB, jenazah telah dibawa pulang oleh keluarga ke Tangerang, Banten," lanjut Awi.
Awi menambahkan, jenazah korban dibawa dari rumah sakit RSPAD Gatot Subroto, oleh keponakannya, M Fajri (21).
Seperti diketahui, Aksi Bela Islam II di depan Istana Presiden, Jumat (4/11) berakhir ricuh pada malam harinya. Polisi terpaksa melepaskan tembakan gas air mata karena ada sekelompok massa dari elemen mahasiswa yang berbuat anarkis.
Massa yang membawa atribut HMI melempari petugas dengan botol minuman, besi, batu, coneblock, hingga bambu. Massa dapat dibubarkan oleh aparat TNI-Polri sekitar pukul 21.30 WIB.